Penggolongan Makhluk Halus


Secara umum orang-orang awam maupun paranormal dan praktisi supranatural menyebut nama jenis mahluk halus berdasarkan penampakan sosoknya, misalnya semua sosok hitam besar berbulu di sekujur tubuhnya disebut gondoruwo. Atau yang bersosok ular disebut siluman. Atau yang bersosok perempuan berjubah putih panjang sampai ke tanah disebut kuntilanak. Tetapi seringkali penyebutan jenisnya berdasarkan sosok-sosok tersebut tidak selalu tepat, karena banyak mahluk halus yang sosoknya serupa, tetapi sebenarnya dari jenis yang berbeda.
Begitu juga terjadi di dunia manusia, misalnya manusia mengelompokkan jenis binatang berdasarkan anatomi tubuhnya, misalnya singa, harimau, phanter, macan tutul, macan kumbang, dsb, dikelompokkan sebagai "kucing besar", walaupun perwatakannya sama sekali tidak mirip dengan kucing. Yang wataknya bisa dikategorikan mirip dengan kucing mungkin hanya hewan-hewan seperti cheetah, kucing hutan dan kucing gunung.

Berdasarkan hemat penulis, seringkali sikap berpikir dan generalisasi pengelompokkan mahluk halus seperti di atas, selain tidak selalu tepat, juga dapat menjadi kendala yang jika terjadi masalah dengan suatu mahluk halusmenyebabkan penanganannya menjadi keliru.
Ada beberapa kriteria dasar pengertian yang Penulis gunakan dalam menilai mahluk halus untuk membedakan jenis-jenisnya, karakternya dan tentang pengaruh keberadaannya masing-masing terhadap manusia. Diperlukan suatu kemampuan kebatinan - spiritual khusus untuk dapat melakukan pembedaan ini ketika kita menemukan sesosok mahluk halus tertentu, sehingga mungkin apa yang Penulis tuliskan disini akan berbeda sekali dengan pengertian orang-orang lain pada umumnya.

Penulis membuat penggolongan besar mahluk halus bukan sekedar berdasarkan penampakkan sosok wujudnya seperti yang sudah diungkapkan dalam tulisan :  Wujud dan Watak Mahluk Halus,  tetapi juga berdasarkanpenilaian dari sisi asal-usulnya, karakter dan perwatakannya, sifat energinya, sifat pengaruh energinya dan 'rasa' energinya (halus atau padat).

Untuk belajar mendeteksi keberadaan mahluk halus, mencaritahu sifat perwatakannya, tujuan dan pengaruh keberadaannya, dapat dibaca dalam tulisan :  Olah Rasa dan Kebatinan  dan  Ilmu Tayuh / Menayuh Keris.
Berdasarkan kriteria penilaian di atas, terhadap masing-masing jenis mahluk halus dilakukan penggolongan yang akan membedakannya dengan jenis yang lainnya, sehingga jenis kuntilanak, gondoruwo, peri, dsb, akan berbeda dengan jenis bangsa jin dan berbeda juga dengan jenis bangsa buto. Sehingga walaupun sosok wujud penampakan bangsa jin banyak yang mirip dengan sosok dan wujud mahluk halus lain, tetapi rasa dan sifat energinya berbeda, kekuatan dan karakternya juga berbeda, sehingga bisa diketahui bahwa walaupun sosok penampakannya sama, tapi sebenarnya mereka tidak sama, berbeda jenisnya. 

Penulis melakukan pembedaan mahluk halus dengan penggolongan sbb :
 1. Penggolongan mahluk halus berdasarkan asal-usulnya.
 2. Penggolongan mahluk halus berdasarkan "rasa" energinya.
 3. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat energinya.
 4. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat pengaruh energinya.
 5. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat perwatakannya.

 1. Penggolongan mahluk halus berdasarkan asal-usulnya

Berdasarkan asal-usulnya, semua mahluk halus dibagi dalam 2 kelompok pokok :
  Pertama  :  Makhluk halus yang aslinya adalah roh / sukma manusia.

  Kedua     :  Makhluk halus yang asli tercipta sebagai makhluk halus.
Yang termasuk dalam kategori pertama, yaitu makhluk halus yang aslinya adalah roh / sukma manusia, adalah arwah manusia, roh manusia yang moksa, roh sedulur papat, roh manusia yang merogoh sukma, pocong, dan bangsa siluman. Bangsa siluman disini asal-usulnya adalah sukma manusia, yang karena sesuatu sebab, mungkin juga karena kutukan, setelah kematiannya kemudian wujud sukmanya berubah menjadi sosok lain yang tidak sama lagi dengan sosoknya dulu ketika masih hidup, atau mungkin karena kekuatan ilmunya,kemudian sifat energinya berubah menjadi seperti bangsa jin, yang tidak lagi sama dengan sifat energi sukma manusia pada umumnya (baca : Bangsa Siluman).

Yang termasuk dalam kategori kedua, yaitu makhluk halus yang asli tercipta sebagai makhluk halus, adalah jenis-jenis mahluk halus lain yang sejak awal memang sudah tercipta sebagai mahluk halus, yang tidak berasal dari manusia yang dulu pernah hidup, seperti bangsa kuntilanak, gondoruwo, jin, buto, bidadari, dsb.
Pembedaan asal-usul suatu sosok mahluk halus apakah aslinya berasal dari sukma manusia ataukah sebenarnya merupakan jenis mahluk halus yang lain adalah pembedaan yang bersifat sangat mendasar dan penting (sekaligus juga sensitif), karena terkait dengan rahasia kehidupan manusia yang sudah meninggal dan rahasia kehidupan manusia di alam roh. 
Banyak tabir rahasia yang tidak terungkap mengenai kehidupan manusia sesudah kematiannya. Sekalipun sebenarnya banyak manusia yang bisa mengetahuinya, namun seringkali justru manusia sendiri yang menutup-nutupinya, ditambah lagi adanya pandangan yang dengan sengaja membelokkan pemahaman manusia dan menjadikannya tabu untuk dibicarakan, menyebabkan rahasia ini menjadi semakin tersamar, yang kemudian justru memunculkan banyak cerita mitos dan tahayul, pengkultusan dan syirik, yang tidak jelas kebenarannya. Padahal sebenarnya inilah hakiki dari semua kepercayaan kepada Tuhan. 
Kesalah-pemahaman dan salah penafsiran tentang rahasia itu telah banyak menyebabkan manusia yang telah berada di alam roh merasa bingung mendapati kondisi yang tidak pernah terbayangkan semasa hidupnya dan sama sekali berbeda dari apa yang pernah diketahuinya. Adanya kekeliruan pemahaman dan salah penafsiranjuga telah membelokkan manusia dari pemahaman yang benar, padahal nantinya semua manusia juga akan membuktikan sendiri kebenarannya, karena semua manusia juga nantinya akan berpindah ke alam roh, dan juga menyebabkan manusia yang masih hidup, sekalipun tekun beribadah dan merasa beriman, tidak akan pernah siap menerima kematiannya dan tidak tahu nantinya akan kemana. 
Secara spiritual, suatu sosok mahluk halus sukma manusia bisa ditelusuri hubungannya dengan seseorang (perihal garis keturunan seseorang dengan leluhurnya), sedangkan mahluk halus dari jenis lain secara umum tidak ada kaitan keturunan dengan manusia.
Dalam tulisan Kesaktian Mahluk Halus Penulis sudah menuliskan sifat energi mahluk halus yang membedakan roh / sukma manusia dengan jenis mahluk halus lain. Dari perbedaan sifat energi tersebut akan menjadi semakin jelas apakah sesosok halus yang ditemui oleh manusia sebenarnya adalah bangsa jin, kuntilanak, dsb, walaupun mengaku-aku atau menampakkan diri sebagai sosok sukma manusia tertentu yang sudah meninggal.
Upaya penggolongan-penggolongan yang lain di bawah ini akan semakin memperjelas perbedaan asal-usul suatu sosok mahluk halus apakah aslinya berasal dari sukma manusia ataukah sebenarnya merupakan jenis mahluk halus lain yang bukan sukma manusia.

 2. Penggolongan mahluk halus berdasarkan "rasa" energinya
Penggolongan mahluk halus berdasarkan rasa energinya ini dimaksudkan untuk kita mendeteksi keberadaan mereka dari keberadaan energi mereka, dengan cara merabanya dengan tangan atau mendeteksi menggunakan kepekaan rasa batin, dan juga untuk merasakan hawa / suasana yang ditimbulkan oleh adanya mereka, misalnya suasana teduh atau panas, angker atau wingit, menakutkan, dsb.
Dalam cara merasakan keberadaan sesosok mahluk halus dengan merasakan kehadiran energinya ini akan lebih baik bila kita sebelumnya menyalurkan energi kita ke tangan, sehingga sentuhan atau benturan energi yang terjadi akan lebih dapat dirasakan. Untuk belajar mempertajam kepekaan rasa pada tangan kita atau dengan menggunakan kepekaan rasa batin dapat dibaca di tulisan berjudul :  Olah Rasa dan Kebatinan.
Mahluk halus selain sukma manusia, seperti jin atau gondoruwo, keberadaan energinya lebih terasa, lebih besar, tebal dan padat, diibaratkan seperti rasa ketika kita menggerakkan tangan di dalam air, lebih padat terasa. Hawanya ada yang terasa hangat, ada yang panas menyengat, ada juga yang dingin seperti uap es.
Makhluk halus yang merupakan roh / sukma manusia, keberadaan energinya, bila diraba dengan tangan, energinya sangat halus, hampir tidak terasa. Bisa diibaratkan kita menggenggam atau menangkap asap dengan tangan kosong, halus, hampir tak terasa. Bila terasa biasanya hanya seperti gerakan angin saja. Hawanya biasanya terasa hangat, tetapi ada juga yang dingin.
Bangsa siluman yang asal-usulnya adalah sukma manusia, bila yang berubah hanya wujudnya saja, maka sifat energinya masih sama dengan sukma manusia yang lain. Bila yang berubah adalah sifat energinya, maka bila keberadaan energinya kita rasakan dengan telapak tangan, maka rasanya tidak lagi seperti asap atau gerakan angin seperti layaknya sukma manusia, tetapi sama seperti bila kita merasakan keberadaan energi jin atau dedemit, yaitu lebih padat, lebih terasa, ibaratnya seperti menggerakkan tangan di dalam air.
Energi suatu roh halus apakah terasa hangat, panas atau dingin, biasanya melambangkan juga perwatakannya.
Secara umum, hawa energi mahluk halus akan terasa hangat pada tangan kita. 
Bila hawanya terasa panas, ini menggambarkan perwatakannya yang keras dan menonjolkan kewibawaan, sebagiannya juga emosional dan mudah marah. Sebaiknya kita berhati-hati bila berada di lingkungan gaib yang berhawa panas.
Bila hawanya terasa sejuk, ini menggambarkan perwatakannya yang bisa menahan diri, tidak mudah marah.
Bila hawanya terasa dingin seperti uap es, ini menggambarkan sosok gaibnya tidak mengedepankan emosinya,banyak yang lebih mengedepankan naluri / instingnya.
Hawa panas di atas tidak selalu menggambarkan perwatakan sosok gaib yang galak / ganas, tetapi lebih menggambarkan perwatakannya yang keras dan menonjolkan kewibawaan, tetapi sebagiannya memang juga emosional dan mudah marah. 
Hawa dingin di atas juga bukan berarti menggambarkan perwatakan sosok gaib yang kalem / teduh, tetapi lebih menggambarkan perwatakannya yang tidak mengedepankan emosi, banyak yang lebih mengedepankan naluri / instingnya.
Banyak sosok gaib yang hawanya dingin seperti uang es, tetapi jauh lebih galak dan ganas dan jauh lebih berbahaya daripada yang hawanya panas. Contohnya adalah sosok-sosok gaib yang seperti macan kumbang (macan hitam), yang seperti ular, dan yang seperti ular naga jawa (berbadan dan berkepala seperti naga, tetapi tidak berkaki). Sosok-sosok itu biasanya jauh lebih ganas dan berbahaya daripada yang hawanya panas. Biasanya malah tidak emosional, tetapi lebih mengedepankan naluri / instingnya, sewaktu-waktu dapat menyerang tanpa ada sebab / alasan yang jelas.
Jadi selain hawanya, kita juga harus tahu sosok wujudnya, karena sosok wujudnya itu juga menggambarkan bentuk kepribadiannya.
Dari rasa energinya kita juga bisa membedakan apakah sesosok mahluk halus itu adalah arwah manusia ataukah roh lain seperti jin, dsb. Tetapi ini hanyalah patokan awal, tidak bisa dijadikan patokan mutlak, karena ada juga mahluk halus lain yang rasa energinya halus mirip seperti sukma manusia.
Masing-masing jenis mahluk halus mempunyai sifat dan kepadatan energi sendiri-sendiri. Misalnya roh sukma manusia keberadaan energinya terasa halus seperti hembusan angin saja. Jenis kuntilanak juga terasa halus, tetapi energinya lebih terasa dibanding sukma manusia. Keberadaan energi jenis gondoruwo lebih padat terasa daripada jenis kuntilanak dan menimbulkan rasa yang tidak baik untuk kesehatan manusia, seperti rasa udara / cuaca yang menyebabkan sakit panas dalam, nggreges-nggreges, dan keberadaannya di sekitar tempat tinggal manusia dapat menyebabkan manusia menjadi mudah sakit-sakitan, terutama anak-anak dan bayi. 
Rasa keberadaan energi jenis buto mirip seperti rasa keberadaan energi gondoruwo, tetapi kadarnya jauh lebih padat dan bertekanan. Para mahluk halus, sekalipun tidak dapat melihat buto, tetapi setelah merasakan adanya kehadiran buto dari rasa energinya, mereka akan segera menyingkir menyelamatkan diri, karena energinya sangat kuat dan penuh dengan sifat adigang-adigung sok kuasa dan hawa kekerasan. 
Rasa keberadaan energi bangsa jin sangat bervariasi, lebih banyak dipengaruhi oleh perwatakannya yang keras atau lembut dan tingkat kesaktiannya. Yang perwatakannya keras / emosional, keberadaan energinya akan lebih terasa daripada yang perwatakannya kalem / lembut, dan semakin tinggi kesaktiannya biasanya pancaran energinya lebih besar dan lebih kuat, tetapi juga semakin halus dan semakin sulit dirasakan (dimensinya semakin tinggi), sehingga bangsa jin yang berkesaktian tinggi sulit sekali keberadaannya diketahui oleh manusia. 
Mahluk halus bangsa dewa sangat sulit dirasakan kehadiran energinya, sangat halus, bahkan para mahluk halus sendiri pun banyak yang tidak menyadari keberadaan para dewa, walaupun ada dewa hadir di sekitar mereka.
Secara alami aura energi masing-masing mahluk halus akan terpancar pada jarak tertentu sesuai kekuatan energinya. Pancaran energi ini akan dirasakan manusia sebagai penyebab rasa merinding takut, tetapi bagi yang pernah olah rasa atau melatih kebatinan tertentu pancaran energi mahluk halus dapat dirasakan berupa rasa sesak di dada pada jarak yang lebih jauh sebelum muncul rasa merinding.
Rasa merinding itu juga bisa dibedakan. Jika rasa itu berasal dari adanya sesosok bangsa jin biasanya rasa merindingnya terasa berat dan rasanya seperti "mencengkeram" dan ada juga yang sampai menyebabkan orang lemas ketakutan. Tetapi jika rasa itu berasal dari adanya sesosok sukma manusia biasanya rasa merindingnya hanya terasa tajam menusuk.

Secara alami pada umumnya jati diri dan keberadaan mahluk halus tidak ingin diketahui oleh manusia. Sosok-sosok halus yang menimbulkan rasa merinding itu adalah karena mereka dengan sengaja menunjukkan keberadaannya kepada manusia untuk maksud tertentu. Kalau tidak begitu maka keberadaan mereka tidak akan menimbulkan rasa merinding.

Biasanya semakin tinggi kekuatan gaib mahluk halus, walaupun pancaran energinya besar, tetapi pancaran energinya semakin halus dan semakin sulit dirasakan oleh manusia (juga semakin sulit dilihat) dan keberadaan sosok itu juga tidak menimbulkan rasa merinding, sehingga keberadaan mahluk halus yang kesaktiannya tinggi akan sangat sulit dideteksi keberadaannya oleh manusia. Kadangkala sesama mahluk halus pun tidak bisa melihat mahluk halus lain yang kekuatannya jauh di atasnya, tetapi masih bisa merasakan kehadiran energinya, sehingga bila mereka merasakan kehadiran energinya, maka mereka akan berhati-hati dan menyingkir.
Cara merasakan keberadaan sesosok mahluk halus dengan merasakan kehadiran energinya ini dapat dilakukan dengan merasakan getaran / setruman energinya di telapak tangan kita, akan lebih baik bila kita sebelumnya menyalurkan energi kita ke tangan, sehingga sentuhan atau benturan energi yang terjadi akan lebih dapat dirasakan. Untuk belajar mempertajam kepekaan rasa pada tangan kita dapat dibaca di:  Olah Rasa dan Kebatinan
Selain belajar mempertajam kepekaan rasa di tangan kita, tulisan di atas juga memberikan tuntunan untuk kita belajar mempertajam kepekaan rasa batin, sehingga walaupun keberadaan suatu sosok mahluk halus tidak terasakan kehadiran energinya, dan tidak dapat dilihat dengan kemampuan melihat gaib, tetapi kita bisa mendeteksi keberadaannya dengan adanya rasa berat di dada pada jarak yang lebih jauh sebelum muncul rasa merinding.
Secara alami semua mahluk halus akan memancarkan suatu hawa / aura energi dari tempat keberadaannya masing-masing yang sesuai dengan sifat psikologis dan perwatakan mahluk halusnya. Bila kita sudah cukup peka rasa dan batin, kita akan dapat mengenali dari hawa / aura energinya apakah sesosok mahluk halus itu bersikap bersahabat atau tidak, sedang marah atau tidak, sedang sedih atau tidak, apakah sifat wataknya menonjolkan kesaktian dan kegagahan, apakah sifat energinya baik atau tidak untuk manusia, apakah keberadaannya berbahaya untuk kita, dsb. 
Dan masing-masing rasa energi itu akan berbeda antara energi dari keberadaan sesosok sukma manusia, bangsa jin, kuntilanak, gondoruwo, buto, dsb, dan juga berbeda bila energi itu berasal dari keberadaan mustika dan pusaka di alam gaib yang lokasinya berada di dekat kita, sehingga tanpa melihat sosoknya, dari rasa itu kita bisa mengenali sosok halus jenis apa yang ada di tempat tersebut. Rasa energi itu akan terasa ketika kita datang / berada di suatu tempat sebagai rasa dari suasana alam di tempat tersebut, sesudah itu barulah digunakan kemampuan melihat gaib untuk menegaskan sosok wujudnya seperti apa.

 3. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat energinya 
Para mahluk halus dapat membuat suatu bentukan energi, yang dapat dijadikan perisai energi pagaran diri untuk perlindungan dan bertahan dari serangan mahluk halus lain, atau menyalurkan energinya untuk menyerang, atau untuk merubah penampilan wujudnya, atau untuk tujuan yang lain.
Kemampuan para mahluk halus dalam membuat bentukan energi itu akan membedakan jenisnya bahwa mereka bukanlah roh manusia, karena roh manusia tidak dapat melakukan itu.
Secara umum dipahami bahwa sifat fisik mahluk halus adalah bersifat energi. Perbedaan sifat fisik energi ini akan membedakan antara mahluk halus yang berasal dari sukma manusia dengan mahluk halus lain yang bukan sukma manusia, walaupun menampakkan suatu sosok yang serupa. Sudah dituliskan dalam tulisan Hakekat Wujud dan Watak Mahluk Halus  bahwa sosok wujud suatu mahluk halus tidaklah menggambarkan kesaktiannya, karena kekuatan mahluk halus masing-masing harus secara khusus diukur kekuatan energinya dan perbedaan sifat dan kemampuan energi mahluk halus yang membedakan suatu sosok mahluk halus adalah sukma manusia atau bukan, selengkapnya dapat dibaca di :  Kesaktian Mahluk Halus.
Selain yang sengaja disalurkan keluar tubuh, aura energi dari keberadaan suatu sosok mahluk halus juga akan terpancar dalam jarak tertentu yang akan dirasakan oleh manusia sebagai bersifat baik atau tidak baik, bersifat positif atau negatif, menyebabkan rasa tertekan di dada, atau menimbulkan rasa merinding. Jika suatu sosok mahluk halus dengan sengaja membuat merinding manusia, bila asalnya dari jenis sukma manusia, maka rasa merindingnya hanya akan terasa tajam saja, tetapi jika asalnya dari jenis mahluk halus lain, selain merindingnya terasa tajam, juga akan memberikan rasa berat di dada (karena adanya tekanan energi mereka).

 4. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat pengaruh energinya
  Penggolongan ini didasarkan pada pengaruh energi masing-masing mahluk halus terhadap manusia.

     1.  Golongan Berenergi Positif. 
Adalah golongan mahluk halus yang energinya selaras dengan energi tubuh dan psikologis manusia.
Walaupun manusia hidup berdekatan dengan mereka, manusia tidak akan mengalami gangguan kesehatan tubuh ataupun psikologis. Kedekatan manusia dengan mahluk halus tersebut mungkin malah dapat dirasakan menambah energi dan semangat hidup manusia. Tetapi walaupun begitu, bila mahluk halus tersebut "menempel" di tubuh manusia, biasanya si manusia akan merasakan sakit pegal-pegal di tubuhnya atau merasakan pusing ringan, karena tidak tahan dengan keberadaan energinya.
Jadi selama mahluk halus tersebut tidak menempel di tubuh manusia, manusia dan sang mahluk halus dapat hidup berdampingan.
     2.  Golongan Berenergi Negatif. 
Adalah golongan mahluk halus yang energinya tidak selaras dengan energi tubuh dan psikologis manusia (energinya bersifat negatif bagi manusia).
Walaupun hanya berdekatan dengannya, manusia dapat mengalami gangguan kesehatan tubuh ataupun psikologis, pengaruh energinya bisa menjadikan manusia mudah sakit-sakitan, atau memunculkan banyak sakit-penyakit atau menjadikan mudah marah dan bertengkar. Apalagi bila mahluk halus tersebut menempel atau berdiam di tubuh manusia, biasanya akan menjadikan si manusia mengalami sakit cukup berat atau mengalami sakit kepala berat.
Jadi manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat hidup berdampingan, apalagi kalau mahluk halus tersebut sampai menempel / bersemayam di dalam tubuh manusia.
Sebagai contoh, sudah biasa bila sebuah rumah atau di sekitarnya ada berpenghuni mahluk halus. Bila para mahluk halus tersebut energinya bersifat positif, maka manusia yang berdiam di rumah itu akan baik-baik saja. Bahkan mungkin ada mahluk halus yang pancaran energinya menjadikan manusia bersemangat dalam bekerja, menjadikan orang senang untuk datang berkunjung (dan menambah jumlah pengunjung warung / toko), mendatangkan suasana teduh, ceria, tenteram, dsb. 
Dalam batasan ini dianggap bahwa pengaruh energi keberadaan mereka itu bersifat positif bagi manusia dan manusia tidak perlu merasa takut atau terganggu dengan keberadaan mereka. Dan juga tidak perlu sampai mendatangkan orang pinter untuk melakukan pembersihan gaib, karena justru bisa merubah keseimbangan alam yang ada, atau bahkan dikemudian hari bisa mengundang datangnya mahluk halus lain, yang mungkin ada yang bersifat negatif, untuk tinggal disitu. 
Tetapi bila di antara para mahluk halus tersebut ada yang berenergi negatif, walaupun mahluk tersebut tidak berniat dan tidak berbuat mengganggu ataupun menyerang, pancaran energi dari keberadaannya dapat berpengaruh negatif bagi manusia di rumah itu. 
Contohnya adalah mahluk halus jenis dedemit gondoruwo, jenis bangsa jin yang sosoknya hitam tinggi besar, dan yang sosoknya putih, berwajah menyeramkan, matanya mendelik keluar dan kuku-kukunya panjang. Pengaruh negatif energinya terhadap manusia adalah menjadikan manusia sakit atau mudah sakit-sakitan, dari sakit kulit, masuk angin, pegal-pegal, mulas-mencret, sakit kepala sampai kanker dan yang menyebabkan kematian, keguguran dan kematian anak di dalam kandungan, atau jika ada jenis bangsa jin yang energinya berhawa panas akan menyebabkan manusia mudah marah dan bertengkar, tidak betah tinggal di rumah, malas bekerja, orang malas datang berkunjung, warung / toko sepi pengunjung, dsb.
Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa sakit-penyakit kulit, sakit perut mulas-mencret, meriang, kepala pusing, kanker / tumor, kanker otak, kanker rahim, kista rahim, kerusakan ginjal, liver, keguguran dan kematian anak di dalam kandungan, dsb, tidak semuanya semata-mata bersifat medis, dan kondisi manusia mudah marah dan bertengkar, tidak betah tinggal di rumah, malas bekerja, orang malas datang berkunjung, warung / toko sepi pengunjung, dsb, tidak semuanya bersifat psikologis asli manusia, karena asal-muasal penyebab terjadinya bisa juga adalah akibat dari pengaruh keberadaan sesosok mahluk halus, bisa sebagai efek dari keberadaan mahluk halus berenergi negatif di sekitar tempat tinggal si manusia, atau kepemilikan jimat yang tidak baik isi gaibnya. 
Bila seseorang telah beberapa kali mengalami kejadian keguguran kehamilan, atau bayi meninggal di dalam kandungan, atau sering sakit-sakitan (terutama anak-anak), selain memeriksakan dirinya secara medis, perlu juga diperiksa kemungkinan adanya keberadaan mahluk halus berenergi negatif di lingkungan tempatnya tinggal.
Sakit manusia yang disebabkan oleh adanya mahluk halus di dalam tubuh manusia (ketempelan / kesambet / disantet), selain dapat diketahui dengan cara penglihatan gaib, juga dapat diketahui bila diraba / dipijat / diurut pada bagian yang sakit akan terasa ada hawa yang berbeda, atau ada rasa setruman listrik tipis, yang berbeda dengan bagian tubuhnya yang lain (bila tangan yang meraba cukup peka). Untuk melatih / belajar cara mendeteksinya silakan dibaca tulisan berjudul : Olah Rasa dan Kebatinan.  Contoh pengaruh perbuatan atau keberadaan sesosok mahluk halus terhadap manusia bisa dibaca di : Pengaruh Gaib thd Manusia.
Penggolongan mahluk halus dari pengaruh energinya terhadap manusia, berpengaruh positif atau negatif, dapat dijadikan patokan untuk melakukan pembersihan gaib, yang dibersihkan hanyalah yang bersifat negatif saja terhadap manusia (baca juga :  Pembersihan Gaib). 
Pengertian tentang mahluk halus berenergi negatif di atas tidak terbatas pada energi asli mahluk halusnya yang berenergi negatif. Dalam pengertian ini, semua jenis mahluk halus, selain yang berasal dari jenis sukma manusia (arwah / pocong / siluman), juga akan berubah menjadi berenergi negatif jika mereka mengeluarkan rasa jahat / marah. Contohnya adalah mahluk halus gol.putih yang diperintahkan untuk menyakiti seseorang (teluh / santet) atau jika kita kesambet. Dalam keadaan itu mereka akan berubah menjadi berenergi negatif.
Ada jenis bangsa jin yang sosoknya hitam tinggi besar yang sering sekali menjadi khodam ilmu / pendamping seseorang, atau menjadi khodam benda-benda gaib dan jimat, tinggal di dalam perabotan, atau tinggal di rumah manusia. Penulis tidak menggolongkan jenis ini sebagai bergolongan putih atau hitam, tetapi jenis ini berenergi negatif yang dapat memunculkan banyak sakit-penyakit di tubuh manusia jika ada sosok ini yang tinggal di dekat manusia.
Jenis bangsa jin hitam tinggi besar itu juga sebagian besar berintelijensi rendah yang sering dalam usahanya mencari tempat tinggal mereka masuk bersemayam di tubuh manusia. Akibatnya, selain si manusia dapat mengalami gangguan kesehatan dan pikirannya, juga banyak yang sampai mengalami gangguan jiwa (gila). Tentang ini Penulis sudah menuliskan fenomenanya dalam halaman berjudul  Pengaruh Gaib thd Manusia.
Keberadaan mahluk halus tersebut di dalam tubuh atau di dekat manusia mungkin tidak berpengaruh negatif untuk yang sengaja dipasang sebagai khodam pendamping atau khodam ilmu, atau khodam benda gaib, karena mahluk halus itu sebelumnya telah menyelaraskan dahulu energinya dengan energi si manusia. 
Walaupun sosok jin hitam tinggi besar itu sudah menjadi khodam benda gaib atau sudah datang kepada seseorang dan menjadi khodam pendampingnya, jika masih dalam kondisi aslinya yang berenergi negatif, si manusia tetap beresiko mendapatkan pengaruh negatif energinya terhadap kesehatannya.
Jika sosok jin hitam itu tinggal bersemayam di dalam badan manusia, keberadaannya itu dapat menjadi khodam kekuatan bagi si manusia, tetapi nantinya pasti akan menyulitkan dalam proses kematian si manusia. 
Jika sosok jin hitam itu menjadi khodam ilmu / pendamping manusia, keberadaannya itu dapat menjadi khodam bagi si manusia, tetapi sebagian besar nantinya akan menyulitkan dalam proses kematian si manusia. 
Dalam kondisi aslinya memang sosok jin hitam besar itu berenergi negatif. Jenis itu bisa dengan mudah diusir hanya dengan mengoleskan minyak jafaron ke bendanya. Tetapi jika anda mempunyai benda-benda gaib yang sosok khodamnya adalah bangsa jin hitam tinggi besar tersebut, atau sosok halus seperti itu menjadi khodam pendamping anda, sebaiknya dicoba dulu bendanya / khodamnya diwiridkan amalan gaib yang sesuai dengan tuah yang anda inginkan, misalnya diwiridkan amalan gaib untuk tuah kekuatan badan, pengasihan, penglaris dagangan, dsb  (amalan gaibnya bisa dicari di internet).  Mudah-mudahan sesudah tersugesti mengikuti isi amalan gaibnya sosok hitam itu akan berubah karakter energinya, tidak lagi berenergi negatif seperti aslinya.
Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain yang berenergi negatif, jika dianggap mengganggu, keberadaannya dapat dibersihkan / diusir / akan pergi jika kita mengoleskan minyak jafaron pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan mahluk tersebut, atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah terkena asap bakaran minyak jafaron. 
Tatacara pembersihannya sudah dituliskan dalam judul  Pembersihan Gaib 2.

Penggolongan positif dan negatif dalam tulisan ini adalah berdasarkan pengaruh energi dari sesosok mahluk halus terhadap manusia. Tetapi ada orang lain yang menyebutkan suatu mahluk halus bersifat positif atau negatif dari sifat mahluk halusnya apakah bertendensi menyerang manusia ataukah tidak. Perbedaan dalam menggolongkan sifat mahluk halus ini, yang berbeda dasar pengertiannya walaupun menggunakan istilah yang sama positif dan negatif, cukuplah untuk menjadi tambahan informasi bagi kita.

 5. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat perwatakannya
Penggolongan ini didasarkan pada sifat perwatakan masing-masing mahluk halus dan pengaruhnya terhadap manusia (juga pengaruhnya terhadap mahluk halus lain).

     1.  Golongan Putih. 
Adalah golongan mahluk halus yang perwatakannya tidak berkecenderungan jahat terhadap manusia. Bukan berarti tidak jahat dan tidak akan menyerang manusia, tetapi tidak berkecenderungan bersikap jahat dan tidak bertendensi menyerang / menyakiti manusia. Walaupun begitu, manusia tetap harus berhati-hati dan waspada, karena dapat saja suatu saat mereka menyerang / menyakiti manusia, tetapi selama tidak ada perbuatan manusia yang salah, manusia dan mahluk halus tersebut dapat hidup berdampingan.
     2.  Golongan Hitam. 
Adalah golongan mahluk halus yang perwatakannya berkecenderungan jahat terhadap manusia. Sifat jahatnya ini bisa dalam bentuk perbuatannya yang sengaja menyakiti dan membuat manusia sakit, membuat manusia celaka, bahkan sengaja membunuh manusia, atau bisa juga perbuatannya yang sengaja menipu / menyesatkan manusia. Jadi, manusia harus berhati-hati dan waspada, karena dapat saja ia mengganggu atau menyesatkan manusia, walaupun tidak ada perbuatan si manusia yang menyalahinya. Manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat hidup berdampingan.

     3.  Golongan Abu-Abu.
Di tengah-tengah antara golongan hitam dan putih, ada mahluk halus yang aura kejiwaannya berwarnaabu-abu. Biasanya mereka adalah mahluk halus kelas rendah, yang terpengaruh oleh yang golongan hitam. Biasanya mereka suka usil, menakut-nakuti, mengganggu dan mencelakakan manusia, dan suka dengan sengaja bersikap merendahkan manusia dan menipu / menyesatkan manusia. Manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat hidup berdampingan.
     4.  Golongan Yang Harus Diwaspadai. 
Ada golongan mahluk halus yang secara perwatakannya tidak digolongkan sebagai putih atau hitam, tetapi harus diwaspadai dan dihindari.  Jenis ini dinilai dari sifat karakternya yang berbeda dari jenis mahluk halus lainnya yang umum.

Contohnya adalah yang sulit dibaca jalan pikirannya dan lebih sering menggunakan insting atau naluri dalam bertindak. Jenis-jenis ini bisa menyerang tanpa alasan yang jelas, apalagi kalau kaget atau merasa terancam, seperti yang sosoknya berwujud ular, gondoruwo, banaspati dan buto.

Juga ada jenis bangsa jin yang sosoknya hitam tinggi besar dan berbulu di seluruh tubuhnya seperti gondoruwo yang sering menjadi penyebab manusia mengalami gangguan jiwa. Jenis ini tidak mempunyai sikap berpikir seperti manusia, intelijensinya rendah, lebih banyak bertindak berdasarkan insting dan perasaannya.

Selain itu ada juga sosok-sosok mahluk halus tertentu yang harus diwaspadai karena sifatnya yang tidak bersahabat terhadap manusia (juga tidak bersahabat terhadap mahluk halus lain). 

Kecenderungan jahat atau tidaknya mahluk halus tersebut dapat dilihat dari aura kejiwaannya. Bila aura kejiwaannya berwarna putih bersih berarti dia berwatak baik, tidak berkecenderungan jahat, sebaliknya bila auranya berwarna hitam seperti asap knalpot bus / truk, berarti sifat dasar wataknya jahat.  
Pengertian tentang mahluk halus golongan hitam di atas tidak terbatas pada kondisi dan sifat-sifat asli mahluk halusnya yang golongan hitam. Dalam pengertian ini, semua jenis mahluk halus, selain yang berasal dari jenis sukma manusia (arwah / pocong / siluman) juga akan berubah menjadi berenergi negatif atau menjadi golongan hitam / abu-abu jika mereka mengeluarkan rasa jahat / marah atau sering diperintah melakukan perbuatan jahat. Contohnya adalah mahluk halus gol.putih yang diperintahkan untuk menyakiti seseorang (teluh / santet) atau jika kita kesambet. Dalam keadaan itu mereka akan berubah menjadi berenergi negatif atau menjadi golongan hitam / abu-abu.
Selain yang perwatakannya dari golongan putih, hitam atau abu-abu, ada mahluk halus lain yang secara perwatakannya tidak digolongkan putih atau hitam, tetapi harus diwaspadai dan dihindari. Misalnya mahluk halus yang sosoknya berwujud ular, atau jenis gondoruwo, banaspati dan buto. Jenis-jenis itu sulit dibaca jalan pikirannya, dan lebih sering menggunakan insting atau naluri dalam bertindak. Jenis-jenis itu bisa menyerang setiap saat tanpa alasan yang jelas, apalagi kalau kaget atau merasa terancam. 
Banyak bangsa jin yang sosoknya ular. Ada yang besar, ada juga yang kecil. Ini berarti sosok mahluk tersebut menggambarkan watak ular yang sulit ditebak jalan pikirannya, dan lebih banyak menggunakan insting / naluri dalam bertindak, bisa menyerang tanpa sebab yang jelas. Dan sudah pasti berintelijensi rendah. Jika menyerang manusia, mereka tidak memperhitungkan akibat perbuatannya pada manusia itu, apakah akan menjadikannyasakit atau mati. Sebagian mahluk halus bersosok ular ini ada yang suka bertempat tinggal / bersemayam di dalam tubuh manusia.
Aura kejiwaan sosok-sosok ular tersebut kebanyakan berwarna putih, artinya secara psikologis mereka tidak berkecenderungan bersifat jahat kepada manusia maupun kepada mahluk halus lain. Tetapi karena mereka lebih sering menggunakan insting atau nalurinya dalam bertindak, jenis ini harus diwaspadai, karena mereka bisa menyerang kapan saja tanpa alasan yang jelas, apalagi kalau kaget atau merasa terancam. Artinya, pada saat mereka menyerang itu mereka tidak bermaksud bersikap jahat, hanya nalurinya saja yang membuat mereka melakukan itu. Karena itu jika mereka ada di sekitar kita, maka keberadaannya harus diwaspadai dan harus dihindari.
Ada juga jenis mahluk halus yang sebenarnya menurut pikirannya sendiri tidak bermaksud jahat terhadap manusia, tetapi perilakunya begitu, dan aura perwatakannya memang juga abu-abu, misalnya jenis Palasik, Wewe Gombel, Banaspati, dsb (baca : Bangsa Dedemit dan Bangsa Halus Lain-lain). 

Ada jenis bangsa jin yang sosoknya hitam tinggi besar yang sering sekali menjadi khodam ilmu / pendamping seseorang, atau menjadi penghuni benda-benda gaib dan jimat, tinggal di dalam perabotan rumah tangga, atau tinggal di rumah manusia. Penulis tidak menggolongkan jenis ini sebagai bergolongan putih atau hitam, tetapi dalam kondisi aslinya di alam jenis ini berenergi negatif yang dapat memunculkan banyak sakit-penyakit di tubuh manusia jika ada sosok ini yang tinggal di dekat manusia.
Jenis bangsa jin hitam tinggi besar itu harus diwaspadai, karena sebagian besar berintelijensi rendah, seperti orang utan, yang sering dalam usahanya mencari tempat tinggal mereka masuk bersemayam di tubuh manusia. Akibatnya, selain si manusia dapat mengalami gangguan kesehatan, juga banyak yang sampai mengalami gangguan jiwa (gila). Tentang ini Penulis sudah menuliskan fenomenanya dalam halaman berjudul  Pengaruh Gaib thd Manusia.
Keberadaan mahluk halus jenis tersebut di dalam tubuh atau di dekat manusia mungkin tidak berpengaruh negatif untuk yang sengaja dipasang sebagai khodam pendamping atau khodam ilmu, atau khodam benda gaib, karena mahluk halus itu sebelumnya sudah menyelaraskan dahulu energinya dengan energi si manusia. 
Walaupun sosok jin hitam tinggi besar itu sudah tinggal dan menjadi khodam benda gaib maupun khodam pendamping, karena intelijensinya yang rendah, tetap saja ada resiko bahwa sosok itu suatu saat akan masuk ke dalam tubuh manusia, atau si manusia mendapatkan pengaruh negatif energinya terhadap kesehatannya.
Dalam kondisi aslinya memang sosok jin hitam besar itu berenergi negatif. Jenis itu bisa dengan mudah diusir hanya dengan mengoleskan minyak jafaron ke bendanya. Tetapi jika anda mempunyai benda-benda gaib yang sosok khodamnya adalah bangsa jin hitam tinggi besar tersebut, atau sosok halus seperti itu menjadi khodam pendamping anda, sebaiknya dicoba dulu bendanya / khodamnya diwiridkan amalan gaib yang sesuai dengan tuah yang anda inginkan, misalnya diwiridkan amalan gaib untuk tuah kekuatan badan, pengasihan, penglaris dagangan, dsb  (amalan gaibnya bisa dicari di internet).  Mudah-mudahan sesudah tersugesti mengikuti isi amalan gaibnya sosok hitam itu akan berubah karakter energinya, tidak lagi berenergi negatif seperti aslinya.
Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain yang berenergi negatif, jika dianggap mengganggu, keberadaannya dapat dibersihkan / diusir / akan pergi jika kita mengoleskan minyak jafaron pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan mahluk tersebut, atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah terkena asap bakaran minyak jafaron. 
Tatacara pembersihannya sudah dituliskan dalam judul  Pembersihan Gaib 2.
Jenis bangsa jin yang sosoknya hitam besar dan berbulu di seluruh tubuhnya (mirip gondoruwo) itu sering menjadi penyebab manusia ketindihan yang akhirnya menyebabkan si manusia mengalami gangguan jiwa. 
Sosok jin hitam besar tersebut tidak dikategorikan putih atau hitam, tetapi dikategorikan sebagai jenis mahluk halus yang harus diwaspadai, karena mereka tidak mempunyai sikap berpikir dan perwatakan seperti manusia, intelijensinya rendah, perilakunya seperti orang utan atau gondoruwo, lebih banyak bertindak berdasarkan insting dan perasaannya daripada pikirannya. 
Umumnya jenis mahluk tersebut membutuhkan sesuatu sebagai tempat tinggalnya, bisa di pohon, di rumah seseorang, batu kali, patung, batu akik, atau di tempat-tempat lain yang bahkan mahluk halus lain tidak mau tinggal di dalamnya. Ada juga yang merasa cocok untuk masuk dan tinggal di dalam tubuh manusia yang proses awalnya adalah apa yang biasa disebut ketindihan yang akhirmya menjadikan si manusia mengalami gangguan jiwa.
Jika sosok jin hitam itu tinggal bersemayam di dalam badan manusia, keberadaannya itu dapat menjadi khodam kekuatan bagi si manusia, tetapi nantinya pasti akan menyulitkan dalam proses kematian si manusia. 
Jika sosok jin hitam itu menjadi khodam ilmu / pendamping manusia, keberadaannya itu dapat menjadi khodam bagi si manusia, tetapi sebagian besar nantinya akan menyulitkan dalam proses kematian si manusia.
Sosok halus hitam besar itu adalah dari jenis bangsa jin yang dalam kategori Penulis termasuk mahluk halus yang kelasnya rendah dan daya pikirnya rendah. Sosok itu sendiri sebenarnya tidak bermaksud mengganggu, tetapi kelas berpikirnya rendah, sehingga tidak bisa membedakan mana tempat yang layak dan mana yang tidak untuk menjadi tempat tinggalnya. Tetapi ada beberapa (sedikit) dari mereka yang kelihatannya tidak berbahaya dan tidak suka masuk ke dalam tubuh manusia, sebagiannya tinggal di dalam benda-benda seperti batu akik (yang khodamnya alami, bukan isian), sehingga bisa disamakan dengan yang golongan putih. Uraiannya tentang pengaruh perbuatan mahluk halus tersebut sudah dituliskan dalam halaman berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.

Selain itu ada juga golongan mahluk halus yang perwatakannya tidak baik, yaitu mahluk halus yang bersikap tidak bersahabat terhadap manusia maupun terhadap mahluk halus lain. Biasanya mereka hidup sendiri atau tinggal di dalam komunitas yang perwatakannya sejenis. Mereka tidak menyukai keberadaan mahluk lain di lingkungan keberadaannya. Biasanya mereka memancarkan aura energi yang membuat mahluk lain tidak nyaman berada di dekatnya. Biasanya mereka sangat menonjolkan kekuasaannya, kekuatannya dan akan menyerang siapa saja yang dianggap mengganggu dan "menghukum" siapa saja yang dianggap berbuat "kesalahan" di lingkungan mereka.
Bila jenis mahluk ini berdiam di dalam sebuah rumah, toko, bangunan atau di suatu lokasi tanah tertentu, maka rumah, bangunan dan lokasi itu akan terasa tidak nyaman, orang akan merasa takut untuk datang, apalagi untuk tinggal di situ, warung dan toko akan dijauhi orang. Mereka akan mengusir mahluk halus lain yang tidak sehaluan dan akan membuat berbagai macam gangguan kepada manusia, atau membuat manusia celaka atau sakit, bahkan meninggal, supaya manusia tidak tinggal di situ. Beberapa dari jenis mahluk halus ini akan merasa cocok mendampingi manusia yang menonjolkan kekuatan, sok gagah, sok sakti, sok jagoan dan akan mengusir keberadaan khodam pendamping manusia lain yang ditemuinya. Mereka juga akan memancarkan aura yang membuat si manusia ditakuti dan menjadi tidak disukai oleh manusia lain.
Umumnya aura kejiwaan mereka hitam dan abu-abu. Beberapa dari mereka (tidak semuanya) berasal dari jenis bangsa jin, kuntilanak, peri yang tubuhnya tinggi seperti manusia, banaspati dan buto. 

 Karakteristik Mahluk Halus Golongan Putih dan Hitam
Keberadaan mahluk halus, golongan putih maupun hitam, yang berpengaruh terhadap manusia ada 2 macam. 
Yang pertama adalah mahluk halus yang tidak berinteraksi langsung dengan manusia, baik yang hidup sendiri atau pun yang berkomunitas, tetapi tidak berinteraksi langsung dengan manusia. Selain yang berkesaktian rendah, banyak di antara mereka adalah mahluk halus yang berkesaktian tinggi. Jenis ini biasanya pengaruhnya tidak disadari oleh manusia karena mereka tidak berinteraksi langsung dengan manusia. Seringkali keberadaannya juga tidak diketahui oleh manusia, karena semakin tinggi kekuatannya, semakin sulit untuk dilihat. Walaupun pancaran energinya besar, tetapi juga semakin halus dan semakin sulit dideteksi keberadaannya. 
Mahluk halus golongan putih maupun hitam, apapun jenisnya, yang kesaktiannya tinggi, biasanya hidup sendiri, tidak berkomunitas. Biasanya semua mahluk halus memancarkan suatu aura energi yang melingkupi area yang menjadi wilayah kekuasaannya. Yang kesaktiannya tinggi (yang sampai ratusan atau bahkan ribuan kalinya kesaktiannya Ibu Ratu Kidul)  pancaran hawa energinya bisa melingkupi jarak yang sangat jauh, bisa puluhan atau bahkan ratusan kilometer. Sekalipun mereka hidup sendiri dan tidak berinteraksi langsung dengan manusia atau pun dengan mahluk halus lain, tetapi merekalah yang pengaruhnya paling kuat dalam mempengaruhi psikologis para mahluk halus lain dan manusia. 
Secara fisiknya para mahluk halus adalah bersifat energi, sehingga secara alami dari tempat keberadaannya mereka akan memancarkan suatu hawa energi yang sesuai dengan kondisi psikologis dan sifat perwatakannya. Mahluk halus yang kesaktiannya tinggi, pengaruh hawa energi mereka sangat kuat, sehingga bukan hanya dapat mempengaruhi manusia, tetapi juga mempengaruhi para mahluk halus lain, dan pengaruhnya mencakup jarak yang jauh sampai beratus-ratus kilometer. Berbeda dengan sukma manusia yang walaupun berkesaktian tinggi, tetapi pancaran aura energinya hanya beberapa meter saja dan pancaran aura itu menggambarkan hawa kekuatan kebatinan atau spiritualnya.
Yang kedua adalah mahluk halus yang berinteraksi dengan manusia dalam bentuk khodam ilmu, khodam pendamping, khodam jimat atau yang tinggal di sekitar tempat tinggal manusia, atau di tempat-tempat yang ada interaksi langsung dengan manusia. Pengaruh perbuatan mereka lebih mudah untuk diketahui, karena ada interaksi antara mereka dengan manusia secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan demikian pengaruh dari mahluk halus golongan putih atau hitam yang berpengaruh terhadap manusia bersifat kombinasi, yaitu kekuatan pancaran gaib dari mahluk halus yang hidup sendiri, ditambah pengaruh dari yang berinteraksi dengan manusia. Dengan demikian, sekalipun manusia tidak secara langsung berinteraksi dengan mahluk halus, manusia tetap berpotensi terpengaruh psikologisnya secara positif atau pun negatif oleh pancaran gaib mahluk halus yang hidup sendiri.

Mahluk halus golongan putih yang hidup sendiri, dengan tingkat kekuatan gaibnya yang tinggi, dari tempat keberadaannya memancarkan hawa aura positif yang mempengaruhi psikologis manusia dan mahluk halus lain. Yang eling dan menjaga kelurusan dan kesucian hati dan pikiran, baik beragama ataupun tidak, akan menjadi semakin baik kesadaran moralitas dan budi pekertinya.
Sedangkan para mahluk halus golongan putih yang kekuatan gaibnya rendah, selain yang hidup sendiri di dalam batu atau benda gaib lain, biasanya hidup berkomunitas, sebagiannya hidup di lingkungan manusia, sebagian lagi datang menjadi pendamping atau menjadi khodam ilmu dan jimat. Sebagian dari mereka datang kepada manusia yang tekun bersemadi atau berdoa. Sebagiannya lagi datang karena adanya sesaji, terutama sesaji dari orang-orang yang sedang mempraktekkan ilmu gaib dan yang "ngalap berkah".  Pengaruh keberadaan mereka biasanya tidak menyesatkan manusia, malah ada yang dengan sengaja membantu kehidupan manusia tanpa diketahui dan tanpa meminta imbalan.

Mahluk halus golongan hitam yang hidup sendiri, yang kekuatan gaibnya tinggi, melakukan penyesatan tidak dengan mempengaruhi satu per satu individu, tetapi melakukannya secara masal, yaitu dengan memancarkan hawa aura jahat yang mempengaruhi psikologis manusia dan mahluk halus lain di dalam area pengaruhnya yang radiusnya bisa sampai beratus-ratus kilometer. Yang tidak eling dan tidak menjaga kelurusan dan kesucian hati dan pikiran akan menjadi terpengaruh sehingga menjadi berhati dan berpikiran jahat atau menjadi berperilaku menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan.
Mereka cukup cerdas dalam usahanya menyesatkan. Biasanya cara kerja mereka sangat halus. Mereka menyerang sisi psikologis yang lemah pada manusia dan mahluk halus lain. Pada manusia yang menganggap suci dan sakral urusan iman dan agama, mereka akan membelokkannya, sehingga pemahaman kerohanian manusia menjadi menyimpang dan memunculkan sifat-sifat ke-Aku-an yang kuat, yang berlawanan dengan ajaran budi pekerti dan kasih. Pada manusia yang suka bersenang-senang dan mengumbar keduniawiannya, mereka akan menambah kuat kecenderungan sifat-sifat itu, sehingga korbannya akan semakin menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan.
Sedangkan para mahluk halus golongan hitam dan abu-abu yang kesaktiannya rendah, selain yang hidup sendiri di dalam batu atau benda gaib lain, biasanya hidup berkomunitas, sebagiannya hidup di lingkungan manusia, sebagiannya lagi datang menjadi pendamping atau menjadi khodam ilmu dan jimat (isian). Sebagian dari mereka datang kepada manusia yang tekun bersemadi atau berdoa. Sebagiannya lagi datang karena adanya sesaji, terutama sesaji dari orang-orang yang sedang mempraktekkan ilmu gaib dan yang "ngalap berkah". Keberadaan mereka, selain dengan sengaja menyesatkan manusia, juga seringkali dengan sengaja mengganggu, menyakiti atau mencelakakan manusia.
Mahluk halus dari golongan abu-abu, yang suka usil, mengganggu atau mencelakakan manusia, atau yang seringkali menakut-nakuti dan menipu dengan merubah wujudnya (jadi-jadian) menyerupai mahluk halus lain, seperti menirukan wujud kuntilanak atau si muka rata, atau banaspati, atau manusia yang sudah meninggal, biasanya adalah mahluk halus kelas rendah dan menengah, yang terpengaruh oleh yang golongan hitam. Selain terpengaruh secara psikologis, mereka juga berada di bawah ancaman kekuatan mahluk halus golongan hitam yang lebih tinggi kekuatannya.
Mahluk halus yang perwatakannya termasuk dalam golongan hitam dan abu-abu, keberadaannya akan cenderung menyesatkan atau mencelakakan manusia. Dari sudut pandang pengaruhnya terhadap manusia, mahluk halus dari golongan hitam dan abu-abu kami anggap sama dan sejenis, jadi akan kami samakan penyebutannya sebagai golongan hitam.

Mahluk halus golongan hitam menyesatkan manusia dengan cara mengajarkan banyak pengetahuan dan ilmu (melalui ilham yang mengalir dalam pikiran manusia), menyebabkan manusia merasa hebat, sakti, atau merasa lebih tahu dan akhirnya akan menjadi sombong, atau dengan mengajarkan kebijaksanaan dan ilmu agama dan mewujudkan banyak keinginan si manusia, menyebabkan si manusia merasa dekat dengan Tuhan, karena merasa doa-doanya dikabulkan Tuhan dan kata-katanya manjur selalu terjadi, merasa suci dan benar sendiri, merasa pantas menjadi tokoh panutan atau bahkan merasa menjadi wakil / perantara Tuhan di bumi, hatinya akan dipengaruhi menjadi sok suci dan benar, tetapi penuh dengan kebencian dan permusuhan dan akan jugamenyebarkan kebencian dan permusuhan, dan pikirannya akan penuh dengan ide-ide jahat untuk mengumbar kebencian dan permusuhan itu. 
Penyesatan itu awalnya tidak terasa dan sifatnya biasa-biasa saja, tetapi perlahan-lahan si manusia akan diarahkan menjadi merasa hebat, sakti, dsb, yang ujung-ujungnya menyebabkan manusia berperilaku tidak berbudi, atau mengarahkan si manusia menjadi merasa benar dan beriman lebih daripada manusia yang lain, merasa dekat dengan Tuhan karena doa-doa dan kata-katanya manjur selalu terjadi, merasa layak menjadi tokoh panutan atau merasa menjadi wakil Tuhan di dunia, yang akan menganggap pendapat keagamaan dan ajarannya sebagai kebenaran mutlak dan akan memaksakannya kepada orang lain. Ke-Aku-an manusia akan ditinggikan, sehingga masing-masing manusia akan merasa "lebih" daripada orang lain dan akan menganggap orang-orang yang tidak sejalan dengannya sebagai "rendah" dan sesat.
Penyesatan juga bisa dalam bentuknya menambah kuat kegemaran bersenang-senang dan mengumbar nafsu duniawi, nafsu syahwat, keserakahan, ketamakan, kesombongan, kebencian, iri dan dengki, kebengisan, kejahatan dan perilaku merusak, dan perilaku-perilaku lain yang menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan, dan akan selalu mencari pembenaran atas perbuatan-perbuatan yang menyimpang.

Selain yang merupakan khodam ilmu dan khodam dari leluhur, khodam pendamping yang datang kepada seseorang seringkali tidak dengan sengaja didatangkan, tidak diundang dan tidak disadari keberadaannya. Seringkali khodam ini datang kepada seseorang yang tekun beribadah dan rajin berdoa / wirid. Biasanya seseorang yang tekun bersemadi, meditasi, zikir dan wirid, tubuhnya akan mengeluarkan energi tertentu dan pikirannya akan memancarkan gelombang tertentu. Pancaran energi dan gelombang pikiran inilah yang seringkali mengundang datangnya mahluk halus kepada seseorang, walaupun kedatangannya tidak sengajadiundang.
Seseorang yang menurunkan suatu ilmu khodam seringkali tidak menyatakan bahwa keilmuan gaibnya adalah menggunakan jasa suatu mahluk halus, atau seandainya pun dia mengetahui dan sudah menyatakan bahwa keilmuannya itu adalah berasal dari khodam gaib, seringkali dia tidak dapat membedakan apakah khodamgaibnya itu dari golongan putih ataukah golongan hitam, sehingga dengan demikian dia sudah menjerumuskan orang lain.
Seseorang yang menguasai ilmu khodam, seringkali juga tidak mengetahui bahwa keilmuan gaibnya adalah menggunakan jasa mahluk halus / prewangan, karena sepengetahuannya ilmunya adalah ilmu gaib kebatinan.Karenanya seseorang yang mempelajari atau diberi suatu ilmu gaib seringkali tidak menyadari adanya penggunaan jasa mahluk halus ini, karena hanya menjalankan saja amalan ilmunya, atau laku tirakat dan puasanya, sesuai syarat ilmunya.
Seseorang yang akan mempelajari suatu ilmu gaib, atau sudah menyadari bahwa keilmuannya adalah ilmu gaib berkhodam, sebaiknya jangan menerima khodam bangsa jin dari golongan hitam, karena dalam kehidupan sehari-harinya akan cenderung menyesatkan dan akan menyulitkan dalam proses kematian. (Untuk mengetahui suatu sosok gaib adalah dari golongan putih atau dari golongan hitam bisa diketahui salah satunya dengan cara yang serupa dengan menayuh keris seperti dalam tulisan Ilmu Tayuh / Menayuh Keris).

Mahluk halus golongan putih tidak bergaul / berkomunitas dengan yang dari golongan hitam, sehingga jika seseorang mendapatkan khodam pendamping baru golongan hitam, maka bisa dipastikan bahwa semua jenis khodam golongan putih yang sudah dimilikinya, yang seharusnya menyatukan diri dan mendampinginya, kemudian akan pergi, tidak akan mau lagi menyatukan diri dan mendampinginya, bukan hanya khodam keris jawa, tapi juga khodam batu akik dan mustika dan khodam ilmu / pendamping. Bahkan bisa jadi semua benda gaib yang dipakainya atau yang dibawanya, seperti cincin batu akik dan mustika, juga akan menjadi kosong isi gaibnya (khodamnya pergi). Penyebabnya adalah selain karena mahluk halus dari golongan putih tidak mau bergaul / campur dengan yang dari golongan hitam, juga karena mahluk halus yang dari golongan hitam itu mengambil alih semua peranan dari khodam yang lain, sehingga ia akan menjadi satu-satunya tempat bergantung si manusia.
Kalau ada sesosok halus datang bukan untuk menyerang, tetapi untuk mengikut kita, apalagi kalau sosok halus itu datang karena terpanggil oleh adanya doa-doa atau amalan gaib kita, maka khodam-khodam pendamping kita biasanya tidak akan melarangnya. Tapi sesudahnya, kalau yang datang itu adalah dari golongan hitam, maka khodam-khodam kita yang golongan putih kemudian akan mundur semua dan pergi, karena mereka tidak mau bersama-sama dengan yang golongan hitam. Karena itu kalau kita sudah mempunyai khodam pendamping, sebaiknya disugestikan untuk memberikan pagaran gaib positif dan disugestikan mengusir semua yang dari golongan hitam dan berenergi negatif, apapun tujuannya datang.
Ada juga orang / spiritualis yang khodamnya adalah dari jenis golongan hitam. Biasanya khodamnya itu ampuh untuk banyak urusan gaib. Tetapi jika khodamnya itu digunakan untuk ilmu penarikan gaib, maka bisa dipastikan bahwa semua benda gaib yang ditariknya, baik mustika maupun pusaka, akan kosong isinya, bendanya akan kosong tidak berkhodam, karena khodam benda gaib tarikannya itu tidak mau berdekatan dengan khodam orang tersebut yang dari golongan hitam.
Mahluk halus golongan hitam ada juga yang merupakan komunitas mahluk halus di tempat-tempat pesugihan dan di tempat orang menuntut ilmu kesaktian. Ada orang yang datang kepada seorang spiritualis meminta jasa penglarisan atau untuk menaikkan wibawa / pangkat / karir, ilmu dan kesaktian atau kejayaan duniawi lainnya, kadangkala ada khodam ilmu dari spiritualis yang berasal dari tempat-tempat pesugihan tersebut. Dengan demikian walaupun orangnya tidak datang dan tidak mencari pesugihan ke tempat-tempat pesugihan, hanya datang kepada seorang spiritualis saja, tetapi jasa yang dimintanya itu terkait dengan tempat-tempat pesugihan, karena khodamnya berasal dari tempat itu. Biasanya khodam-khodam itu sangat ampuh bertuah menaikkan kemuliaan orang tersebut sesuai jasa yang dimintanya, menjadikan seseorang makmur berkelimpahan dari naiknya karir / pangkat atau larisnya usahanya, atau ilmunya ampuh terasa. Tetapi dari asal-usul khodamnya, maka jasa kerejekian itu sama saja jenisnya dengan pesugihan, yang nantinya orangnya akan menjadi tumbalnya atau sesudah meninggalnya arwahnya akan dibawa ke tempat-tempat pesugihan itu.
Seringkali kepemilikan sebuah benda gaib berkhodam atau jimat merupakan suatu kebanggaan bagi pemiliknya. Begitu juga dengan keberadaan khodam pendamping, walaupun keberadaannya tidak dengan sengaja diundang. Seseorang juga kadang merasa senang dan bangga, bila ada orang yang bisa melihat gaib mengatakan bahwa ada sosok gaib yang mendampinginya, atau menjaganya, dsb. 
Satu hal yang perlu diperhatikan, apapun jenis gaibnya, bila berasal dari golongan hitam, entah gaibnya itu beragama ataupun tidak, pasti  akan menyulitkan proses kematian seseorang dan akan menyesatkan jalan pikiran manusia. 
Selain mahluk halus golongan hitam yang keberadaannya adalah khodam keilmuan gaib kita, mahluk tersebut bisa juga terpanggil datang karena adanya wiridan amalan / doa kita. Seringkali terjadi pada orang-orang yang tekun dan khusyuk berdoa mendekatkan diri kepada Tuhan, atau meminta rejeki atau kesaktian. Sesudahnya orang tersebut merasakan keilmuannya ampuh bertuah, kata-katanya manjur selalu terjadi, atau rejekinya bukan hanya membaik, tapi meningkat drastis dan selalu ada keberuntungan. Kondisi yang seperti itu sebaiknya dicermati, apakah semua kesaktian, keberuntungan dan ampuhnya ilmunya itu berasal dari adanya sesosok khodam golongan hitam.

Kadangkala khodam ilmu dari golongan putih tidak mau menjalankan perintah seseorang untuk melakukan perbuatan yang tidak baik atau perbuatan yang dianggapnya berlebihan (karena sosok halus itu mempunyai kaidah kepantasan sendiri), sehingga orang tersebut merasa ilmu dan khodamnya tidak ampuh. Kebalikannya dengan khodam ilmu dari golongan hitam, mereka tidak peduli apakah tugas dan perbuatan mereka adalah jahat atau baik. Selama mereka bisa memuaskan tuannya, bisa melakukan semua perintah tuannya, menjadikan tuannya merasa ilmunya / khodamnya ampuh, maka mereka merasa keberadaan mereka bersama si manusia sangat dibutuhkan dan mereka akan terus menunjukkan kerja yang lebih.
Melebihi mahluk halus dari golongan putih, yang dari golongan hitam akan menunjukkan kerja yang lebih, bahkan mereka akan tetap bekerja walaupun tidak diperintah. Banyak mahluk halus golongan hitam, dalam bentuk khodam ilmu / pendamping ataupun jimat seseorang, seringkali dengan sengaja menciptakan kejadian-kejadian keberuntungan yang menyebabkan manusia tuannya merasa ilmu dan jimatnya atau khodamnya ampuh atau merasa hidupnya penuh keberuntungan, atau merasa doa-doanya selalu dikabulkan Tuhan. Ada di antara mereka yang sengaja mendatangkan uang atau makanan atau benda-benda pusaka dan jimat secara gaib kepada tuannya, atau mengalirkan rejeki dari orang lain yang datang. Banyak juga yang dengan sengaja menciptakan kejadian kecelakaan dan tuannya itu selamat, sedangkan orang lain yang bersamanya celaka. Bahkan bila ada orang lain yang bersikap negatif atau mencemooh si manusia tuannya, banyak di antara mereka yang mencelakakan atau membunuh orang tersebut, diluar sepengetahuan tuannya. Bahkan bila seseorang bertengkar dengan istri atau anaknya, kadangkala istri dan anaknya itupun bisa menjadi korban, karena khodamnya itu menganggap mereka sebagai manusia yang mengganggu / menyalahi tuannya.
Fenomena-fenomena di atas banyak terjadi pada orang-orang tertentu yang memiliki keilmuan tertentu, atau pada orang-orang tertentu yang mengamalkan suatu amalan gaib pribadi atau doa pribadi, yang kemudian tanpa disadarinya perilakunya mengundang datang sesosok khodam pendamping dari golongan hitam. Kejadian ini banyak terjadi pada orang-orang yang sangat tekun mewirid suatu amalan keilmuan atau sangat tekun berdoa memohonkan rejeki. Pada orang-orang itu, khodam gaib yang dari golongan hitam akan bekerja "lebih", sehingga terkesan ilmunya ampuh atau orangnya menjadi penuh dengan keberuntungan. Malahan tanpa diminta pun khodamnya akan bekerja untuk memenuhi kepentingan tuannya. Kejadian-kejadian di atas jarang terjadi pada orang-orang yang berkhodam golongan putih, karena khodam-khodam golongan putih biasanya mempunyai kaidah kepantasan atas perilaku dan perbuatannya.
Orang-orang yang memiliki khodam gaib dari golongan hitam, dalam bentuk benda-benda gaib maupun khodam ilmu dan khodam pendamping, biasanya akan mendapatkan banyak "keberuntungan". Biasanya khodam itu bersifat multi fungsi, khodamnya akan melakukan apa saja untuk menyenangkan tuannya, walaupun tidak diminta dan tidak dibacakan amalan gaibnya. Khodam itu akan membawakan banyak keberuntungan kepada tuannya, menjadikan tuannya selalu beruntung, rejeki lancar mengalir, kaya raya, usahanya maju, karirnya tinggi, selalu mendapatkan apa yang diinginkannya, selalu selamat dalam kecelakaan dan marabahaya, menjadikan ilmu tuannya ampuh, dan akan "menghukum" orang-orang yang tidak suka atau menyalahi tuannya.
Tanda-tanda di atas bisa dijadikan petunjuk untuk berhati-hati. Sekalipun seseorang tidak memiliki keilmuan tertentu, tetapi dia akan dapat merasakan bahwa ada "sesuatu" yang ampuh yang selalu menjaga dan melindunginya dan memberinya keberuntungan.
Orang-orang yang merasakan khodamnya "ampuh" seperti di atas biasanya akan merasa berat dan tidak rela kalau harus melepaskan khodamnya atau benda gaibnya, apalagi kalau benda gaibnya atau khodamnya dicela orang. Dengan demikian secara psikologis orang itu sudah masuk dalam perangkap penyesatan khodamnya itu. Bahkan ada juga orang yang menganggap khodamnya itu sebagai "pemberian" Tuhan, karena khodamnya itu bersikap "baik", menjaga dan melindunginya dan selalu memberinya "berkah" dan keberuntungan, apalagi jika yang diamalkannya adalah doa / amalan yang bernuansa agama.

Bila mahluk halus merasa sudah membantu manusia, maka si manusia 'harus' memberikan 'sesuatu' sebagai upahnya karena mereka sudah 'bekerja'.  Bila tidak diberikan, maka si manusia akan mendapatkan beberapa 'teguran', yang bentuknya bisa berupa sakit-penyakit, naas, kesialan, atau pertengkaran keluarga. Tetapi tuntutan upah yang tidak diterima oleh bangsa jin golongan hitam, akibatnya bagi manusia lebih menyakitkan.
Teguran dan hukuman yang diterima manusia dari mahluk halus golongan hitam biasanya lebih berat dan menyakitkan dibandingkan yang diterima manusia dari golongan putih. Selain yang berupa sakit-penyakit, naas, kesialan, pertengkaran keluarga, atau kematian, pancaran energi negatif mereka, selain mengganggu secara psikologis, juga bisa menyebabkan sel-sel tubuh manusia yang positif menjadi bersifat negatif dan yang sudah menjadi negatif akan memakan yang positif dan merubahnya menjadi negatif  (bisa mengakibatkan penyakit kanker / tumor, kanker otak, kanker rahim, kista rahim, kerusakan organ ginjal, liver, jantung, dsb). Bila sosok gaib tersebut adalah khodam pendamping seseorang, hukuman itu seringkali tidak ditujukan kepada orang tersebut, tetapi kepada orang-orang terdekatnya, kepada anggota keluarganya yang lain, bisa orang tua, istri / suami, anak-anak dan anak di dalam kandungan.
Ini adalah salah satu perbedaan sifat dasar mahluk halus dengan sifat dasar manusia. Manusia dapat berubah menjadi baik dan berbudi pekerti setelah mengenal agama dan Tuhan  (walaupun banyak juga manusia yang tekun beragama dan beribadah, tetapi perilakunya tidak menunjukkan budi pekerti dan akhlak yang baik).
Mahluk halus yang "diagamakan", sifat dasarnya akan tetap sama sesuai aslinya. Hanya saja selama manusia yang meng-agama-kan mereka masih hidup, mereka akan menunjukkan perilaku rajin beribadah. Tetapi bila manusia itu sudah meninggal, maka mereka telah terbebas dari kungkungan manusia tersebut. Terserah mereka apakah akan tetap menjadi baik atau kembali menjadi jahat (ada juga dari mereka yang menyerang balik dan menyiksa roh orang tersebut sebagai pembalasan dendam).
Bila kita menyebutkan adanya Tuhan yang juga bersifat gaib dan menjadi penguasa atas seluruh kehidupan, termasuk berkuasa atas kehidupan mahluk halus, mereka tidak akan percaya, karena sebagai sesama mahlukgaib mereka akan mencari keberadaan Tuhan yang juga bersifat gaib. Karena mereka tidak dapat menemukan keberadaan Tuhan, dan karena kekuasaan Tuhan juga tidak dirasakan dalam sehari-harinya mereka, maka mereka tidak akan percaya bahwa Tuhan benar ada, kecuali kita bisa menunjukkan keberadaanNya supaya mereka bisa pergi mencari dan menemukanNya, kemudian percaya dan ikut menyembahNya. Dalam kondisi yang seperti itu agama bagi mahluk halus seringkali hanya menjadi simbol saja dan menjadi suatu hal yang bersifat pemaksaan (begitu juga sering terjadi di dunia manusia). 
Beragama ataupun tidak, yang perwatakannya berkuasa, akan tetap memaksakan kekuasaannya kepada yang lebih lemah dan menindas. Yang suka berbuat jahat akan tetap berbuat jahat. Yang suka usil dan mengganggu akan tetap berbuat usil dan mengganggu. Tetapi pengertian keagamaan pada mahluk halus bergolongan putih akan dapat menambah kebijaksanaannya.
Mahluk halus dari golongan putih, diagamakan ataupun tidak, sifat dasarnya akan tetap sama, yaitu tidak berkecenderungan jahat. Pengenalannya pada agama dapat menambah kebijaksanaannya dan membuatnya semakin baik, sehingga dapat mengenal budi pekerti dan kesusilaan.
Mahluk halus dari golongan hitam dan abu abu, yang watak dasarnya berkecenderungan jahat, diagamakanataupun tidak, sifat dasarnya akan selalu tetap, yaitu berkecenderungan jahat. Mereka tidak mengenal akhlak yang baik, karena dunia mahluk halus tidak sama dengan dunia manusia. Yang mereka lakukan hanyalah sebatas menjalankan tata laku ibadah saja sesuai yang diperintahkan kepada mereka, tanpa ada perubahan pada budi pekerti mereka. Justru pengetahuan agama itu seolah-olah menjadikan mereka seperti memiliki ilmu baru, memiliki kekuatan baru, sehingga pada saat mereka ber-'ulah'  dan manusia ingin mengusir mereka, mereka tidak lagi mempan dibacakan ayat-ayat suci, tidak lagi merasa 'panas' mendengar suara adzan, malahan dapat mengajari manusia bagaimana caranya membaca ayat-ayat suci, dan selain tetap menyesatkan, mereka juga mentertawakan manusia karena kebodohannya sendiri, karena telah mengajarkan mereka "ilmu".
Aturan dan hukum di dunia halus hanya ada di wilayah dan di lingkungan komunitas mahluk halus yang di dalamnya ada sosok penguasa. Komunitas itu bisa berupa perkumpulan biasa ataupun kerajaan mahluk halus. Di luar itu kondisinya sama saja seperti di dunia manusia yang tidak aturan yang mengikat dan tidak ada penegak hukum. Yang perilakunya baik akan kelihatan baik, yang jelek akan kelihatan jelek.
Dunia dan kehidupan mahluk halus berbeda dengan dunia dan kehidupan manusia. Para mahluk halus, selain sukma manusia dan para dewa, tidak mengenal budi pekerti dan akhlak yang baik seperti di dunia manusia. Kehidupan mereka sangat bergantung pada kekuatan dan kekuasaan. Mereka bebas berbuat apa saja, karena tidak ada hukum yang harus mereka patuhi, kecuali hukum dan aturan yang ditetapkan oleh atasan mereka atau mahluk halus lain yang lebih berkuasa. Berkelahi dan bertarung adu kekuatan dan menindas yang lemah adalah hal yang biasa bagi mereka. Karena itu yang lemah harus mengalah dan mengikut kepada yang kuat atau menyingkir supaya tidak menjadi korban.

Nyawa manusia tidak penting bagi mereka. Apapun perbuatan mereka dan akibatnya terhadap manusia, tidak penting bagi mereka. Segala akibat perbuatan mereka terhadap manusia berupa kematian manusia, keguguran kandungan, bayi meninggal di dalam kandungan, bayi lahir cacat, sakit / penyakit manusia, sakit jantung, buang-buang air, kanker otak, kanker rahim, gagal jantung, gagal ginjal, kecelakaan, dsb, tidak penting bagi mereka. Hal ini dapat disamakan dengan kondisi bahwa manusia tidak menganggap penting nyawa seekor ayam, kambing, cicak, kucing, anjing, dsb, dan membunuhi hewan yang dianggap mengganggu seperti kecoa, tikus, ular, semut, nyamuk, dsb, adalah hal yang biasa, bukan sesuatu yang jahat.

Ada manusia yang jahat atau suka iseng, menjepret cicak, mengikat burung, capung, menyakiti kucing / anjing, dsb. Begitu juga halnya para mahluk halus, ada yang suka mengganggu, usil / jahil, mencelakakan atau menakut-nakuti manusia.

Semakin jahat watak suatu mahluk halus, keberadaannya akan semakin menyesatkan dan membahayakan manusia.
Semakin tinggi kekuatan suatu mahluk halus, semakin fatal akibat perbuatannya terhadap manusia.

Manusia cenderung untuk tidak berhati-hati, karena manusia meremehkan pengaruh keberadaan mereka, atau menjauhi mereka karena dorongan agama, atau karena memaksakan rasionalisasi sikap berpikir manusia yang tidak mau menghubung-hubungkan semua kejadian di dunia manusia dengan keberadaan mahluk halus. 
Meskipun sekarang jaman modern, bukan berarti kejadian supranatural dan para mahluk halus itu menghilang dengan sendirinya dan tidak ada lagi. Termasuk juga di negara-negara yang sudah modern, ada saja kejadian-kejadian supranatural atau sakit-penyakit yang sumber penyebab awalnya adalah interaksi / perbuatan mahluk halus, walaupun manusia tidak mengakuinya. Baik kita percaya maupun tidak, mereka tetap ada, hanya interaksinya dengan manusia saja yang berkurang. 
Selain sosok-sosok halus dari jenis bangsa jin ataupun jenis halus lainnya, ada juga sosok-sosok halus sukma manusia yang jahat. Sebagian pengaruh buruk dari keberadaan mereka sudah dituliskan dalam tulisan berjudul 
Penggolongan mahluk halus dari sisi perwatakannya ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan pembersihan gaib  (baca juga :  Pembersihan Gaib).
Jenis mahluk halus dari golongan hitam dan abu-abu jika ada keberadaannya bersama manusia dalam bentuk khodam ilmu / pendamping, khodam jimat dan pusaka, atau tinggal di tempat tinggal manusia, keberadaannya dapat diusir dengan menggunakan minyak jafaron. (Baca : Pembersihan Gaib 2).  
Pembersihan gaib menggunakan minyak jafaron ini hanya efektif digunakan terhadap mahluk halus golongan hitam dan yang berenergi negatif dari jenis gaib selain yang berasal dari sukma manusia (arwah, pocong, siluman).

 Pertanyaan Seputar Perilaku Mahluk Halus
Ada banyak pertanyaan serupa mengenai perilaku mahluk halus, misalnya banyak orang yang mengatakan bahwa mahluk halus suka menipu. Jadi kalau kita bertanya atau meminta petunjuk kepada mereka, maka jawaban mereka adalah bohong dan menipu. 
Di sisi lain banyak juga orang berkata bahwa mahluk halus lebih tegas daripada manusia. Kalau jawabannya ya, akan mereka katakan ya, kalau jawabannya tidak, akan mereka katakan tidak. Jadi mereka berkata yang sebenarnya, tidak menipu. 
Mana yang benar ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, memang tidak akan ada jawaban yang pasti benar, karena sebenarnya perilaku mahluk halus mirip juga dengan perilaku manusia. Mahluk halus sama dengan manusia, ada yang jujur, ada juga yang suka berbohong. 
Manusia yang suka menyendiri, tidak suka bergaul, biasanya jarang berbohong. Begitu juga mahluk halus yang hidupnya menyendiri, tidak berkomunitas, biasanya juga tidak suka berbohong. 
Manusia yang suka bergaul, berkomunitas, suka berkumpul dan mengobrol dengan teman-temannya, ada yang suka berbohong, ada juga yang tidak suka berbohong. Begitu juga mahluk halus yang hidupnya berkomunitas, ada yang suka berbohong, ada juga yang tidak suka berbohong. 
Dan seperti juga manusia, manusia yang jujur pun kadangkala juga berbohong. Begitu juga mahluk halus. Karena itu kita harus pandai-pandai menilai, jangan sampai tertipu.
Tapi kalau dikatakan mahluk halus lebih keras dan tegas daripada manusia, secara umum pandangan itu bisa dikatakan benar. Kehidupan di alam halus sangat mengutamakan kekuatan dan kesaktian, maka semua yang hidup di alam halus secara umum lebih keras dan tegas daripada di dunia manusia. Mereka juga tidak mengenal basa-basi. Jadi apapun yang kita katakan, yang bisa berupa harapan atau janji, walaupun maksudnya hanya sekedar sebagai basa-basi, pasti akan dituntut pemenuhannya. Jadi kita harus lebih berhati-hati terhadap perkataan dan perilaku kita, jangan mengatakan sesuatu yang bisa disamakan sebagai janji / harapan, karena suatu saat akan dituntut pemenuhannya. Mereka akan "menegur" kita kalau kita tidak memenuhi janji kita itu.
Begitu juga halnya dengan roh / sukma / arwah manusia yang sudah hidup di alam halus. Sekalipun semasa hidupnya seseorang berwatak lembut dan halus, tetapi setelah hidup di alam halus, karena pengaruh kehidupan di alam halus yang sangat mengedepankan kekerasan, ketegasan dan kekuatan, mereka juga akan beradaptasi dan akan menjadi lebih galak / keras / tegas, lebih dari wataknya semasa masih hidup.

 Mahluk Halus Khusus Untuk Diwaspadai
Ada jenis mahluk halus yang sehari-hari biasa kita sebut  iblis,  yaitu yang sosok aslinya seperti ular tanah berwarna hitam dengan panjang tubuh + 2 meter. Sosok ini beraura hitam dan kelicikannya luar biasa. Sekalipun tingkat kesaktiannya rendah (biasanya kekuatan gaibnya antara 1 - 5 kalinya kekuatan gaib mustika merah delima), tetapi dia tidak takut dengan yang kekuatannya lebih tinggi, karena dia bisa mendatangkan teman-temannya yang juga beraura hitam dan berkesaktian tinggi untuk membantunya. Waspadalah bila anda menemukan sosok gaib jenis ini.
Ada juga jenis mahluk halus yang sosoknya seperti manusia, tubuh dan wajahnya seperti manusia, tetapi memiliki tanduk di kepalanya. Biasanya sosoknya tinggi besar di atas 2 meter. Badannya kekar bertelanjang dada seperti manusia. Badannya biasanya hitam / coklat kemerahan. Kesaktiannya ada yang tinggi, ada juga yang rendah. 
Ada yang bertanduk satu seperti tanduk badak, ada yang bertanduk dua seperti tanduk kerbau. Ada yang tanduknya pendek, ada yang panjang. Kekuatannya ada yang rendah seperti gondoruwo, ada juga yang menengah dari beberapa kalinya kekuatan gaib mustika merah delima sampai beberapa kalinya kekuatan gaib ibu ratu kidul.

Yang bertanduk satu lebih sering membunuh atau mencelakakan manusia.
Yang bertanduk dua, yang biasa merasuk membuat kesurupan, atau mencelakakan dan membunuh manusia biasanya kekuatannya rendah. Tetapi yang bertanduk dua itu, yang biasa menyesatkan manusia, atau yang biasa memberi jasa pesugihan, biasanya kekuatannya kelas menengah dari beberapa kalinya kekuatan gaib mustika merah delima sampai beberapa kalinya kekuatan gaib ibu ratu kidul.

Sosok manusia dengan tanduk di kepalanya melambangkan sifat yang jahat dan suka menyesatkan, tetapi tidak cukup licik jika dibandingkan dengan sosok ular hitam di atas, tetapi jenis bertanduk ini suka menyerang atau merasuki manusia, atau mencelakakan dan membunuh manusia. Menghindarlah segera bila bertemu dengan sosok jenis ini, atau jika anda mengetahui ada keberadaannya di sekitar tempat tinggal anda lakukanlah usaha pembersihan gaib.
Sosok-sosok yang disebutkan di atas adalah sosok-sosok mahluk halus yang secara fisiknya dapat dengan mudah dibedakan dari mahluk halus lainnya, sehingga manusia yang melihat dan menemukannya akan dengan mudah melakukan pembedaan dan dapat segera melakukan tindakan yang diperlukan. Selain mereka, ada banyak sosok halus lain golongan hitam yang sosoknya tidak bertanduk, tetapi aura kejiwaannya hitam.
Selain yang sudah disebutkan di atas ada sosok-sosok lain yang beraura kejiwaan hitam (sangat hitam), tetapi berkesaktian sangat tinggi, bisa sampai tigapuluh ribu kali lipat kesaktiannya Ibu Ratu Kidul. Kebanyakan sosoknya seperti manusia bertubuh tinggi besar dan bertelanjang dada dengan tinggi tubuh rata-rata 30 meter. Jarang sekali ada manusia dan bahkan mahluk halus yang mampu melihat dan mengetahui keberadaan mereka, kecuali mereka yang mampu melihat gaib dan berspiritualitas tinggi  (yang ditandai dengan lingkaran halo di belakang kepalanya). Jenis ini tidak banyak bergerak dan jarang sekali berpindah tempat, tetapi pancaran aura hitam kejiwaannya mencakup area yang luas bisa sampai radius ratusan kilometer jauhnya.
Jika dinilai secara kepangkatan, sosok ular hitam di atas berpangkat setingkat menteri. Sekalipun kekuatan kesaktiannya lemah, tetapi dihormati dan mempunyai kekuasaan untuk menggerakkan mahluk gaib golongan hitam lainnya. Sedangkan sosok-sosok manusia bertanduk di atas setingkat prajurit sampai perwira. Ada yang berkesaktian rendah, ada juga yang berkesaktian tinggi, dan biasa menjadi "pelaksana tugas lapangan". Jenis terakhir adalah mahluk halus golongan hitam yang berkesaktian sangat tinggi, yang menjadi jenderal lapangan. 
Secara keseluruhan sosok-sosok halus di atas adalah yang seringkali kita sebut sebagai iblis,  yang sifat keberadaannya, dan pancaran aura kejiwaannya, sengaja menyesatkan manusia atau mencelakakan. Sekalipun keberadaan mereka tidak tampak mata manusia, tetapi pancaran aura kejiwaan mereka akan mempengaruhi manusia, bahkan juga mempengaruhi para mahluk halus lain, sehingga mereka yang tidak eling lan waspada, tidak menjaga kelurusan dan kebersihan hati, pikiran dan batinnya, dan yang mempunyai kecenderungan menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan, akan menjadi terpengaruh.

Sosok-sosok halus yang sudah disebutkan sebelumnya di atas yang masuk merasuk ke dalam tubuh manusia adalah dari jenis bangsa jin atau jenis mahluk halus lain. Selain itu ada juga sosok-sosok jahat dari jenis sukma manusia (arwah). 
Sukma manusia yang seringkali masuk merasuk dan bersemayam di tubuh manusia biasanya adalah sukma dari orang-orang yang dulu memiliki suatu keilmuan gaib / kesaktian, sebagiannya dulu hidup sebagai tokoh-tokoh sakti dunia kejahatan dan berilmu tinggi. Mereka biasanya berwatak keras dan menonjolkan kesaktian dan kegagahan, cenderung menonjolkan kesombongan dan mengandalkan kesaktiannya untuk memaksakan kehendaknya. 
Sosok halus sukma / arwah yang kekuatannya rendah, biasanya akan bersemayam di bagian kepala manusia, tetapi yang kekuatannya lebih tinggi, biasanya akan bersemayam di dalam tubuh / badan manusia.
Jika sesosok sukma (arwah) bersemayam di dalam kepala seseorang, biasanya sosok sukma tersebut akan aktif memberikan bisikan gaib, penglihatan gaib, dsb, akan menjadikan si manusia memiliki kemampuan melihat gaib, atau bisa mengetahui sesuatu yang gaib, bahkan ada yang bisa meramal. Tetapi keberadaan sosok sukma tersebut bisa juga mengacaukan alam pikiran si manusia, memenuhi pikiran si manusia dengan halusinasi dan penglihatan gaib fiktif yang tidak sesuai dengan kondisi gaib yang sesungguhnya.
Jika sesosok sukma (arwah) bersemayam di badan seorang manusia (yang masih hidup), biasanya sehari-harinya si manusia tersebut akan merasakan adanya ide-ide atau bisikan gaib / ilham dan kadang juga menerima penglihatan gaib yang berasal dari sosok halus di dalam tubuhnya. Biasanya si manusia akan merasa memiliki kepekaan batin, mengerti hal-hal gaib. Tetapi seringkali semua bisikan gaib itu bersifat menyesatkan walaupun halus tidak terasa. Kadangkala juga ia akan merasakan adanya dorongan emosi / amarah yang tidak jelas penyebabnya. Di sisi lain sosok sukma arwah tersebut bisa menjadi khodam kekuatan bagi si manusia jika si manusia sedang berkelahi dan akan membantu memberikan inspirasi jika si manusia menjalani laku keilmuan kegaiban maupun kanuragan.
Jika sesosok sukma manusia bersemayam di badan seseorang, biasanya dia akan menarik mahluk halus lain di bawah kekuatannya untuk menutupi dirinya (supaya keberadaannya tidak diketahui). Mahluk halus itu akan ditempatkan persis di posisi orang tersebut berdiri. Ada juga yang sengaja dipasangnya di sekelilingnya, di depan, samping kiri kanan dan di belakang tubuh si manusia. Dengan demikian akan tampak bahwa manusia itu seperti memiliki khodam banyak di sekelilingnya, padahal itu adalah sosok-sosok halus yang dipaksa berada disitu untuk menutupi keberadaan si sukma tersebut.
Bisa dipastikan bahwa mereka bukanlah sukma leluhur si manusia, kecuali sukma leluhur yang berwatak jelek, karena sukma leluhur yang berwatak baik biasanya akan menempatkan dirinya sebagai sosok pendamping dan pelindung, bukannya masuk merasuk dan bersemayam di dalam tubuh manusia keturunannya.

Gangguan gaib yang asalnya dari jenis sukma / arwah yang bersemayam di dalam tubuh manusia yang masih hidup adalah jenis gangguan gaib yang paling sulit ditangkal. Yang bersemayam di kepala biasanya kekuatannya rendah, kalau lebih kuat biasanya akan bersemayam di dalam tubuh / badan.
Sosok sukma manusia tersebut biasanya energinya halus sekali sehingga sulit dideteksi dan sulit dirasakan keberadaannya, dan penampakannya juga halus sekali sehingga sulit dilihat keberadaannya, ditambah lagi ada banyak sukma manusia pelakunya yang berkesaktian tinggi yang kesaktiannya bisa sampai ribuan kali lipat kesaktiannya ibu ratu kidul, dan untuk mengusirnya hanya dapat dilakukan dengan menggunakan kekuatan gaib (tenaga dalam, kekuatan kebatinan / spiritual, atau khodam) yang lebih tinggi.
Bersemayamnya sukma manusia jahat tersebut di dalam tubuh atau kepala seseorang sulit sekali untuk diketahui, termasuk oleh orang-orang yang tajam penglihatan gaibnya dan yang sudah bertahun-tahun berpraktek sebagai paranormal dan spiritualis supranatural, karena selain sukma tersebut halus sekali energi dan penampakannya, menyamarkan keberadaan dirinya dengan suatu energi (ilmu halimunan), juga keberadaannya tertutupi oleh mahluk-mahluk halus lain yang sengaja ditariknya untuk menutupi dirinya. Hanya orang-orang yang sangat tinggi tingkat kepekaan / ketajaman batin dan spiritual saja yang mampu mendeteksinya. Tapi sekarang dari pola perilaku dan fenomena yang sudah diceritakan di atas kita dapat berwaspada terhadap kemungkinan adanya keberadaan sukma jahat tersebut, walaupun adanya khodam-khodam pendamping di sekitar manusia seperti disebut di atas belum tentu pasti menunjukkan adanya sukma jahat tersebut.
Semua mahluk halus, selain yang dari jenis sukma manusia, fisiknya adalah berupa energi sehingga bisa dihalangi atau ditangkal dengan pagaran energi yang lebih kuat.
Sifat-sifat energi mahluk halus akan mengikuti perwatakannya. Sifat energi mahluk halus golongan putih akan berbeda dengan yang dari golongan hitam. Dengan kepekaan rasa orang akan bisa membedakan kehadiran sesosok halus dari rasa energinya apakah sosok halus itu dari golongan putih ataukah dari golongan hitam. Dan dengan kepekaan rasa juga orang akan bisa membedakan energi sesosok gaib apakah bersifat positif ataukah negatif.
Karena sifat fisiknya berupa energi maka pergerakan mahluk halus golongan hitam dan yang berenergi negatif akan bisa dihalangi atau ditangkal selain dengan pagaran energi yang lebih kuat juga dengan pagaran gaib yang padat berisi energi positif yang berlawanan sifatnya dengan energi sosok gaib yang negatif / hitam. Karena itu jika kita membuat pagaran energi, usahakan selain membuat dindingnya keras, ada energi penolakannya, juga dibuat dalamnya padat dengan energi positif, sehingga jika ada sesosok halus golongan hitam yang mampu menembus dinding pagaran gaibnya, diharapkan dia tidak akan mampu terus masuk ke dalamnya, karena padatnya energi positif di dalam pagaran gaib yang sifatnya berlawanan dengan sifat energinya. Seandainya kekuatan gaib sosok halus itu terlalu tinggi sehingga mampu masuk menembus pagarannya, diharapkan dia tidak akan betah berlama-lama di dalamnya sehubungan dengan ketidak-nyamanan energi yang berlawanan sifat dengan energinya.
Tetapi jenis sukma manusia tidak murni bersifat energi, tetapi bersifat roh, yaitu roh / sukma (arwah) manusia. Sulit untuk membuat pagaran energi untuk menahan jenis sukma manusia, karena kalau pagaran energi untuk itu dibuat, berarti juga akan dapat menahan roh manusia yang masih hidup  (roh pancer dan sedulur papat).Untuk upaya menolak masuknya / serangan dari jenis sukma manusia, maka diusahakan supaya energi pagaran gaib itu juga berisi energi penolakan yang kuat, tetapi disugestikan bahwa energi penolakan itu tidak berpengaruh negatif terhadap sukma manusia yang masih hidup.
Pagaran gaib untuk melawan jenis sukma manusia memang sulit dibuat. Selain karena tingkat kekuatan mereka bervariasi, ada yang rendah, ada juga yang tinggi sekali, juga karena mereka bisa dengan akalnya beradaptasi dengan bentuk pagaran gaibnya untuk menerobosnya.
Jika untuk menangkal jenis sukma manusia itu digunakan pagaran gaib, maka pagaran gaibnya harus dibuat dengan berisi energi penolakan yang kuat dari dalam pusat pagarannya, tapi harus sedapat mungkin dibuat sejuk dan tidak berenergi tajam, supaya tidak mengganggu kesehatan dan hubungan sosial / pergaulan.
Pagaran energi bersifat pasif, diam saja, tidak seperti roh atau mahluk halus yang bisa bergerak bertindak sendiri. Jadi untuk penjagaan gaib terhadap sukma manusia itu seharusnya dengan sesuatu yang bisa bertindak sendiri ketika sukma tersebut datang, misalnya penjagaan gaib dengan khodam jimat / pusaka atau khodam pendamping atau sedulur papat kita kalau sudah kuat.
Dan untuk melawan / mengusir sukma manusia tersebut bukan dengan cara membuat pagaran energi, tetapi harus dengan langsung menghantamkan energi yang lebih kuat kepada sosok sukma tersebut, bisa berupa energi dari diri sendiri atau energi dari penggunaan khodam / benda gaib.
Ini adalah salah satu jenis kegaiban tingkat tinggi yang jarang sekali manusia dapat mendeteksi dan mengetahuinya, apalagi menangkalnya. Sulit untuk manusia, walaupun berilmu tinggi sekalipun, untuk bisa mendeteksi, menangkal atau mengusir keberadaan sukma manusia jahat tersebut, apalagi sukma jahat tersebut menyamarkan keberadaannya dan kesaktian gaibnya juga ada yang sampai puluhan ribu kali lipat kesaktiannya Ibu Ratu Kidul, dan keberadaannya hanya dapat diusir dengan kekuatan gaib yang lebih tinggi saja.
Walaupun begitu selayaknya si manusia sendiri yang harus dapat menahan diri dari segala macam pengaruh dan dorongan untuk tidak terpengaruh, untuk tidak berbuat jahat, untuk tetap menjaga keluhuran budi dan pekerti, apapun agamanya, sehingga walaupun di dalam dirinya atau di sekitarnya ada mahluk-mahluk jahat penyesat, dia tetap harus dapat mengendalikan diri untuk tidak terbawa pengaruhnya.
Jadi selain sosok-sosok halus dari jenis bangsa jin atau jenis halus lainnya, ternyata ada juga sosok-sosok halus sukma manusia yang jahat. Sebagian potensi pengaruh buruk dari keberadaan mereka sudah dituliskan dalam tulisan berjudul  Pengaruh Gaib thd Manusia.


 Pengaruh Sinar Bulan Terhadap Mahluk Halus
Bangsa mahluk halus yang terhitung sebagai golongan putih dan golongan hitam, kondisi fisiknya kuat atau lemah, sangat dipengaruhi oleh sinar bulan.  Mahluk halus golongan putih mengambil sinar bulan sebagai sumber kekuatan energinya, sedangkan mahluk halus golongan hitam mengambil energi dari bumi.
Pada malam bulan purnama, mahluk halus golongan putih berada dalam kondisi penuh energi. Secara umum kita bisa merasakan suasana yang segar bila keluar rumah pada saat malam bulan purnama, karena banyak mahluk halus golongan putih yang keluar bebas di alam untuk mandi sinar bulan purnama, dan pancaran energi positif mereka akan menyehatkan kita secara fisik maupun psikologis. Sebaliknya, mahluk halus golongan hitam berada dalam kondisi lemah kekurangan energi dan mereka berdiam di tempat gelap menghindari sinar bulan. 
Pada malam bulan purnama, apalagi pada malam hari Waisak, aura energi sinar bulan sedang dalam kondisi puncaknya. Kondisi ini baik sekali untuk kesehatan dan untuk ritual menambah kekuatan spiritual atau mencari wangsit.
Pada malam bulan sabit atau malam mendung dan gelap tanpa sinar bulan, mahluk halus golongan putih berada dalam kondisi lemah kekurangan energi, sedangkan mahluk halus golongan hitam berada dalam kondisi penuh energi. Dalam kondisi alam yang seperti ini para mahluk halus golongan hitam bebas memilih untuk tetap diam di tempatnya atau keluar bebas di alam. Pancaran aura energi mereka membawa pengaruh negatif terhadap fisik maupun psikologis manusia. 
Pada malam bulan sabit, aura energi kekuatan bumi sedang dalam kondisi puncaknya. Kondisi ini baik untuk ritual kebatinan dan keilmuan yang menyerap atau menggunakan kekuatan bumi sebagai sumber kekuatan ilmunya. Tetapi untuk yang sengaja bertirakat untuk kebatinan, mencari ilmu atau mencari wangsit, kebanyakan sosok halus yang datang kepada mereka adalah yang dari golongan hitam dan wangsit / bisikan gaib yang mereka terima kebanyakan juga berasal dari yang golongan hitam.
Kondisi sinar bulan ini dapat dijadikan suatu petunjuk, tetapi bersifat tidak pasti, hanya sebagai petunjuk awal saja. Seseorang yang memiliki ilmu gaib / khodam atau mempunyai khodam pendamping, ada saat-saat tertentu yang dia merasa ilmunya itu terasa ampuh dan manjur, atau keinginan-keinginannya banyak terkabul, atau jalan hidupnya terasa ringan banyak keberuntungan. Bila itu terasa terjadi pada hari-hari yang malamnya adalah malam bulan purnama (dari bulan sabit menuju bulan purnama), mungkin saja khodamnya itu dari jenis golongan putih. Bila itu terasa terjadi pada hari-hari yang malamnya adalah malam bulan sabit (dari bulan purnama menuju bulan sabit) atau saat cuaca mendung tanpa sinar bulan, bisa jadi khodamnya itu adalah dari jenis golongan hitam. 
Kondisi sinar bulan ini tidak berpengaruh terhadap jenis mahluk halus yang berasal dari jenis sukma manusia (arwah, pocong, siluman), dedemit gondoruwo, kuntilanak, palasik, wewe gombel, banaspati, jenis buto, jenis bangsa jin yang sosoknya hitam besar dan yang sosok wujudnya ular.

0 comments:

Posting Komentar