Penggolongan Makhluk Halus
Begitu juga terjadi di dunia manusia, misalnya manusia
mengelompokkan jenis binatang berdasarkan anatomi tubuhnya, misalnya singa,
harimau, phanter, macan tutul, macan kumbang, dsb, dikelompokkan sebagai
"kucing besar", walaupun perwatakannya sama sekali tidak mirip dengan
kucing. Yang wataknya bisa dikategorikan mirip dengan kucing mungkin hanya
hewan-hewan seperti cheetah, kucing hutan dan kucing gunung.
Berdasarkan hemat penulis, seringkali sikap berpikir dan generalisasi pengelompokkan mahluk halus seperti di atas, selain tidak selalu tepat, juga dapat menjadi kendala yang jika terjadi masalah dengan suatu mahluk halusmenyebabkan penanganannya menjadi keliru.
Ada beberapa kriteria dasar pengertian yang Penulis gunakan dalam menilai mahluk halus untuk membedakan jenis-jenisnya, karakternya dan tentang pengaruh keberadaannya masing-masing terhadap manusia. Diperlukan suatu kemampuan kebatinan - spiritual khusus untuk dapat melakukan pembedaan ini ketika kita menemukan sesosok mahluk halus tertentu, sehingga mungkin apa yang Penulis tuliskan disini akan berbeda sekali dengan pengertian orang-orang lain pada umumnya.
Penulis membuat penggolongan besar mahluk halus bukan sekedar berdasarkan penampakkan sosok wujudnya seperti yang sudah diungkapkan dalam tulisan : Wujud dan Watak Mahluk Halus, tetapi juga berdasarkanpenilaian dari sisi asal-usulnya, karakter dan perwatakannya, sifat energinya, sifat pengaruh energinya dan 'rasa' energinya (halus atau padat).
Berdasarkan hemat penulis, seringkali sikap berpikir dan generalisasi pengelompokkan mahluk halus seperti di atas, selain tidak selalu tepat, juga dapat menjadi kendala yang jika terjadi masalah dengan suatu mahluk halusmenyebabkan penanganannya menjadi keliru.
Ada beberapa kriteria dasar pengertian yang Penulis gunakan dalam menilai mahluk halus untuk membedakan jenis-jenisnya, karakternya dan tentang pengaruh keberadaannya masing-masing terhadap manusia. Diperlukan suatu kemampuan kebatinan - spiritual khusus untuk dapat melakukan pembedaan ini ketika kita menemukan sesosok mahluk halus tertentu, sehingga mungkin apa yang Penulis tuliskan disini akan berbeda sekali dengan pengertian orang-orang lain pada umumnya.
Penulis membuat penggolongan besar mahluk halus bukan sekedar berdasarkan penampakkan sosok wujudnya seperti yang sudah diungkapkan dalam tulisan : Wujud dan Watak Mahluk Halus, tetapi juga berdasarkanpenilaian dari sisi asal-usulnya, karakter dan perwatakannya, sifat energinya, sifat pengaruh energinya dan 'rasa' energinya (halus atau padat).
Untuk belajar mendeteksi keberadaan mahluk halus,
mencaritahu sifat perwatakannya, tujuan dan pengaruh keberadaannya, dapat
dibaca dalam tulisan : Olah
Rasa dan Kebatinan dan Ilmu
Tayuh / Menayuh Keris.
Berdasarkan kriteria penilaian di atas,
terhadap masing-masing jenis mahluk halus dilakukan penggolongan yang
akan membedakannya dengan jenis yang lainnya, sehingga jenis kuntilanak,
gondoruwo, peri, dsb, akan berbeda dengan jenis bangsa jin dan berbeda juga
dengan jenis bangsa buto. Sehingga walaupun sosok wujud penampakan
bangsa jin banyak yang mirip dengan sosok dan wujud mahluk halus lain, tetapi
rasa dan sifat energinya berbeda, kekuatan dan karakternya juga berbeda,
sehingga bisa diketahui bahwa walaupun sosok penampakannya sama, tapi sebenarnya
mereka tidak sama, berbeda jenisnya.
Penulis melakukan pembedaan mahluk halus dengan penggolongan
sbb :
1. Penggolongan mahluk halus berdasarkan asal-usulnya.
2. Penggolongan mahluk halus berdasarkan
"rasa" energinya.
3. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat
energinya.
4. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat
pengaruh energinya.
5. Penggolongan mahluk halus berdasarkan sifat
perwatakannya.
1. Penggolongan mahluk
halus berdasarkan asal-usulnya
Berdasarkan asal-usulnya, semua mahluk halus dibagi dalam 2 kelompok pokok :
Pertama : Makhluk halus yang aslinya adalah roh / sukma manusia.
Kedua : Makhluk halus yang asli tercipta sebagai makhluk halus.
Yang termasuk dalam kategori pertama, yaitu makhluk halus yang aslinya adalah roh / sukma manusia, adalah arwah manusia, roh manusia yang moksa, roh sedulur papat, roh manusia yang merogoh sukma, pocong, dan bangsa siluman. Bangsa siluman disini asal-usulnya adalah sukma manusia, yang karena sesuatu sebab, mungkin juga karena kutukan, setelah kematiannya kemudian wujud sukmanya berubah menjadi sosok lain yang tidak sama lagi dengan sosoknya dulu ketika masih hidup, atau mungkin karena kekuatan ilmunya,kemudian sifat energinya berubah menjadi seperti bangsa jin, yang tidak lagi sama dengan sifat energi sukma manusia pada umumnya (baca : Bangsa Siluman).
Berdasarkan asal-usulnya, semua mahluk halus dibagi dalam 2 kelompok pokok :
Pertama : Makhluk halus yang aslinya adalah roh / sukma manusia.
Kedua : Makhluk halus yang asli tercipta sebagai makhluk halus.
Yang termasuk dalam kategori pertama, yaitu makhluk halus yang aslinya adalah roh / sukma manusia, adalah arwah manusia, roh manusia yang moksa, roh sedulur papat, roh manusia yang merogoh sukma, pocong, dan bangsa siluman. Bangsa siluman disini asal-usulnya adalah sukma manusia, yang karena sesuatu sebab, mungkin juga karena kutukan, setelah kematiannya kemudian wujud sukmanya berubah menjadi sosok lain yang tidak sama lagi dengan sosoknya dulu ketika masih hidup, atau mungkin karena kekuatan ilmunya,kemudian sifat energinya berubah menjadi seperti bangsa jin, yang tidak lagi sama dengan sifat energi sukma manusia pada umumnya (baca : Bangsa Siluman).
Yang termasuk dalam kategori kedua, yaitu makhluk halus yang
asli tercipta sebagai makhluk halus, adalah jenis-jenis mahluk halus lain
yang sejak awal memang sudah tercipta sebagai mahluk halus, yang tidak berasal
dari manusia yang dulu pernah hidup, seperti bangsa kuntilanak, gondoruwo, jin,
buto, bidadari, dsb.
Pembedaan asal-usul suatu sosok mahluk halus apakah aslinya
berasal dari sukma manusia ataukah sebenarnya merupakan jenis mahluk halus yang
lain adalah pembedaan yang bersifat sangat mendasar dan penting (sekaligus juga
sensitif), karena terkait dengan rahasia kehidupan manusia yang sudah meninggal
dan rahasia kehidupan manusia di alam roh.
Banyak tabir rahasia yang tidak terungkap mengenai kehidupan
manusia sesudah kematiannya. Sekalipun sebenarnya banyak manusia yang bisa
mengetahuinya, namun seringkali justru manusia sendiri yang menutup-nutupinya,
ditambah lagi adanya pandangan yang dengan sengaja membelokkan pemahaman
manusia dan menjadikannya tabu untuk dibicarakan, menyebabkan rahasia ini
menjadi semakin tersamar, yang kemudian justru memunculkan banyak cerita mitos
dan tahayul, pengkultusan dan syirik, yang tidak jelas kebenarannya. Padahal
sebenarnya inilah hakiki dari semua kepercayaan kepada Tuhan.
Kesalah-pemahaman dan salah penafsiran tentang rahasia itu
telah banyak menyebabkan manusia yang telah berada di alam roh merasa
bingung mendapati kondisi yang tidak pernah terbayangkan semasa hidupnya dan
sama sekali berbeda dari apa yang pernah diketahuinya. Adanya kekeliruan
pemahaman dan salah penafsiranjuga telah membelokkan manusia dari
pemahaman yang benar, padahal nantinya semua manusia juga akan membuktikan
sendiri kebenarannya, karena semua manusia juga nantinya akan berpindah ke alam
roh, dan juga menyebabkan manusia yang masih hidup, sekalipun tekun beribadah
dan merasa beriman, tidak akan pernah siap menerima kematiannya dan tidak tahu
nantinya akan kemana.
Secara spiritual, suatu sosok mahluk halus sukma manusia
bisa ditelusuri hubungannya dengan seseorang (perihal garis keturunan seseorang
dengan leluhurnya), sedangkan mahluk halus dari jenis lain secara umum tidak
ada kaitan keturunan dengan manusia.
Dalam tulisan Kesaktian
Mahluk Halus Penulis sudah menuliskan sifat energi mahluk halus yang
membedakan roh / sukma manusia dengan jenis mahluk halus lain. Dari perbedaan
sifat energi tersebut akan menjadi semakin jelas apakah sesosok halus yang
ditemui oleh manusia sebenarnya adalah bangsa jin, kuntilanak, dsb, walaupun
mengaku-aku atau menampakkan diri sebagai sosok sukma manusia tertentu yang
sudah meninggal.
Upaya penggolongan-penggolongan yang lain di bawah ini akan
semakin memperjelas perbedaan asal-usul suatu sosok mahluk halus apakah aslinya
berasal dari sukma manusia ataukah sebenarnya merupakan jenis mahluk halus lain
yang bukan sukma manusia.
2. Penggolongan mahluk
halus berdasarkan "rasa" energinya
Penggolongan mahluk halus berdasarkan rasa energinya ini
dimaksudkan untuk kita mendeteksi keberadaan mereka dari keberadaan energi
mereka, dengan cara merabanya dengan tangan atau mendeteksi menggunakan
kepekaan rasa batin, dan juga untuk merasakan hawa / suasana yang
ditimbulkan oleh adanya mereka, misalnya suasana teduh atau panas,
angker atau wingit, menakutkan, dsb.
Dalam cara merasakan keberadaan sesosok mahluk halus dengan
merasakan kehadiran energinya ini akan lebih baik bila kita sebelumnya
menyalurkan energi kita ke tangan, sehingga sentuhan atau benturan energi yang
terjadi akan lebih dapat dirasakan. Untuk belajar mempertajam
kepekaan rasa pada tangan kita atau dengan menggunakan kepekaan rasa batin
dapat dibaca di tulisan berjudul : Olah
Rasa dan Kebatinan.
Mahluk halus selain sukma manusia, seperti jin atau gondoruwo,
keberadaan energinya lebih terasa, lebih besar, tebal dan padat, diibaratkan
seperti rasa ketika kita menggerakkan tangan di dalam air, lebih padat terasa.
Hawanya ada yang terasa hangat, ada yang panas menyengat, ada juga yang dingin
seperti uap es.
Makhluk halus yang merupakan roh / sukma manusia,
keberadaan energinya, bila diraba dengan tangan, energinya sangat halus,
hampir tidak terasa. Bisa diibaratkan kita menggenggam atau menangkap asap
dengan tangan kosong, halus, hampir tak terasa. Bila terasa biasanya hanya
seperti gerakan angin saja. Hawanya biasanya terasa hangat, tetapi ada juga
yang dingin.
Bangsa siluman yang asal-usulnya adalah sukma manusia, bila
yang berubah hanya wujudnya saja, maka sifat energinya masih sama dengan sukma
manusia yang lain. Bila yang berubah adalah sifat energinya, maka bila
keberadaan energinya kita rasakan dengan telapak tangan, maka rasanya tidak
lagi seperti asap atau gerakan angin seperti layaknya sukma manusia, tetapi
sama seperti bila kita merasakan keberadaan energi jin atau dedemit, yaitu
lebih padat, lebih terasa, ibaratnya seperti menggerakkan tangan di dalam air.
Energi suatu roh halus apakah terasa hangat, panas atau
dingin, biasanya melambangkan juga perwatakannya.
Secara umum, hawa energi mahluk halus akan terasa hangat
pada tangan kita.
Bila hawanya terasa panas, ini menggambarkan perwatakannya
yang keras dan menonjolkan kewibawaan, sebagiannya juga emosional dan mudah
marah. Sebaiknya kita berhati-hati bila berada di lingkungan gaib yang berhawa
panas.
Bila hawanya terasa sejuk, ini menggambarkan perwatakannya
yang bisa menahan diri, tidak mudah marah.
Bila hawanya terasa dingin seperti uap es, ini menggambarkan sosok gaibnya tidak mengedepankan emosinya,banyak yang lebih mengedepankan naluri / instingnya.
Bila hawanya terasa dingin seperti uap es, ini menggambarkan sosok gaibnya tidak mengedepankan emosinya,banyak yang lebih mengedepankan naluri / instingnya.
Hawa panas di atas tidak selalu menggambarkan perwatakan
sosok gaib yang galak / ganas, tetapi lebih menggambarkan perwatakannya yang
keras dan menonjolkan kewibawaan, tetapi sebagiannya memang juga emosional dan
mudah marah.
Hawa dingin di atas juga bukan berarti menggambarkan
perwatakan sosok gaib yang kalem / teduh, tetapi lebih menggambarkan
perwatakannya yang tidak mengedepankan emosi, banyak yang lebih
mengedepankan naluri / instingnya.
Banyak sosok gaib yang hawanya dingin seperti uang es, tetapi
jauh lebih galak dan ganas dan jauh lebih berbahaya daripada yang hawanya
panas. Contohnya adalah sosok-sosok gaib yang seperti macan kumbang (macan
hitam), yang seperti ular, dan yang seperti ular naga jawa (berbadan dan
berkepala seperti naga, tetapi tidak berkaki). Sosok-sosok itu biasanya jauh
lebih ganas dan berbahaya daripada yang hawanya panas. Biasanya malah tidak
emosional, tetapi lebih mengedepankan naluri / instingnya, sewaktu-waktu dapat
menyerang tanpa ada sebab / alasan yang jelas.
Jadi selain hawanya, kita juga harus tahu sosok wujudnya,
karena sosok wujudnya itu juga menggambarkan bentuk kepribadiannya.
Dari rasa energinya kita juga bisa membedakan apakah sesosok
mahluk halus itu adalah arwah manusia ataukah roh lain seperti jin, dsb. Tetapi
ini hanyalah patokan awal, tidak bisa dijadikan patokan mutlak, karena ada juga
mahluk halus lain yang rasa energinya halus mirip seperti sukma manusia.
Masing-masing jenis mahluk halus mempunyai sifat dan
kepadatan energi sendiri-sendiri. Misalnya roh sukma manusia keberadaan
energinya terasa halus seperti hembusan angin saja. Jenis kuntilanak juga
terasa halus, tetapi energinya lebih terasa dibanding sukma manusia. Keberadaan
energi jenis gondoruwo lebih padat terasa daripada jenis kuntilanak dan
menimbulkan rasa yang tidak baik untuk kesehatan manusia, seperti rasa udara /
cuaca yang menyebabkan sakit panas dalam, nggreges-nggreges, dan
keberadaannya di sekitar tempat tinggal manusia dapat menyebabkan manusia
menjadi mudah sakit-sakitan, terutama anak-anak dan bayi.
Rasa keberadaan energi jenis buto mirip seperti rasa
keberadaan energi gondoruwo, tetapi kadarnya jauh lebih padat dan bertekanan.
Para mahluk halus, sekalipun tidak dapat melihat buto, tetapi setelah merasakan
adanya kehadiran buto dari rasa energinya, mereka akan segera menyingkir
menyelamatkan diri, karena energinya sangat kuat dan penuh dengan sifat
adigang-adigung sok kuasa dan hawa kekerasan.
Rasa keberadaan energi bangsa jin sangat bervariasi, lebih
banyak dipengaruhi oleh perwatakannya yang keras atau lembut dan tingkat
kesaktiannya. Yang perwatakannya keras / emosional, keberadaan energinya akan
lebih terasa daripada yang perwatakannya kalem / lembut, dan semakin tinggi
kesaktiannya biasanya pancaran energinya lebih besar dan lebih kuat, tetapi
juga semakin halus dan semakin sulit dirasakan (dimensinya semakin tinggi),
sehingga bangsa jin yang berkesaktian tinggi sulit sekali keberadaannya
diketahui oleh manusia.
Mahluk halus bangsa dewa sangat sulit dirasakan kehadiran energinya,
sangat halus, bahkan para mahluk halus sendiri pun banyak yang tidak menyadari
keberadaan para dewa, walaupun ada dewa hadir di sekitar mereka.
Secara alami aura energi masing-masing mahluk halus akan
terpancar pada jarak tertentu sesuai kekuatan energinya. Pancaran energi ini
akan dirasakan manusia sebagai penyebab rasa merinding takut, tetapi bagi yang
pernah olah rasa atau melatih kebatinan tertentu pancaran energi mahluk halus
dapat dirasakan berupa rasa sesak di dada pada jarak yang lebih jauh sebelum
muncul rasa merinding.
Rasa merinding itu juga bisa dibedakan. Jika rasa itu
berasal dari adanya sesosok bangsa jin biasanya rasa merindingnya terasa berat
dan rasanya seperti "mencengkeram" dan ada juga yang sampai
menyebabkan orang lemas ketakutan. Tetapi jika rasa itu berasal dari adanya
sesosok sukma manusia biasanya rasa merindingnya hanya terasa tajam menusuk.
Secara alami pada umumnya jati diri dan keberadaan mahluk
halus tidak ingin diketahui oleh manusia. Sosok-sosok halus yang menimbulkan
rasa merinding itu adalah karena mereka dengan sengaja menunjukkan
keberadaannya kepada manusia untuk maksud tertentu. Kalau tidak begitu maka
keberadaan mereka tidak akan menimbulkan rasa merinding.
Biasanya semakin tinggi kekuatan gaib mahluk halus, walaupun
pancaran energinya besar, tetapi pancaran energinya semakin halus dan semakin
sulit dirasakan oleh manusia (juga semakin sulit dilihat) dan keberadaan sosok
itu juga tidak menimbulkan rasa merinding, sehingga keberadaan mahluk halus
yang kesaktiannya tinggi akan sangat sulit dideteksi keberadaannya oleh
manusia. Kadangkala sesama mahluk halus pun tidak bisa melihat mahluk halus
lain yang kekuatannya jauh di atasnya, tetapi masih bisa merasakan kehadiran
energinya, sehingga bila mereka merasakan kehadiran energinya, maka mereka akan
berhati-hati dan menyingkir.
Cara merasakan keberadaan sesosok mahluk halus dengan
merasakan kehadiran energinya ini dapat dilakukan dengan merasakan getaran /
setruman energinya di telapak tangan kita, akan lebih baik bila kita sebelumnya
menyalurkan energi kita ke tangan, sehingga sentuhan atau benturan energi yang
terjadi akan lebih dapat dirasakan. Untuk belajar mempertajam
kepekaan rasa pada tangan kita dapat dibaca di: Olah
Rasa dan Kebatinan.
Selain belajar mempertajam kepekaan rasa di tangan kita,
tulisan di atas juga memberikan tuntunan untuk kita belajar mempertajam
kepekaan rasa batin, sehingga walaupun keberadaan suatu sosok mahluk halus
tidak terasakan kehadiran energinya, dan tidak dapat dilihat dengan kemampuan
melihat gaib, tetapi kita bisa mendeteksi keberadaannya dengan adanya rasa
berat di dada pada jarak yang lebih jauh sebelum muncul rasa merinding.
Secara alami semua mahluk halus akan memancarkan suatu hawa
/ aura energi dari tempat keberadaannya masing-masing yang sesuai dengan sifat
psikologis dan perwatakan mahluk halusnya. Bila kita sudah cukup peka rasa dan
batin, kita akan dapat mengenali dari hawa / aura energinya apakah sesosok
mahluk halus itu bersikap bersahabat atau tidak, sedang marah atau tidak,
sedang sedih atau tidak, apakah sifat wataknya menonjolkan kesaktian dan
kegagahan, apakah sifat energinya baik atau tidak untuk manusia, apakah
keberadaannya berbahaya untuk kita, dsb.
Dan masing-masing rasa energi itu akan berbeda antara energi
dari keberadaan sesosok sukma manusia, bangsa jin, kuntilanak, gondoruwo, buto,
dsb, dan juga berbeda bila energi itu berasal dari keberadaan mustika dan
pusaka di alam gaib yang lokasinya berada di dekat kita, sehingga tanpa melihat
sosoknya, dari rasa itu kita bisa mengenali sosok halus jenis apa yang ada di
tempat tersebut. Rasa energi itu akan terasa ketika kita datang / berada di
suatu tempat sebagai rasa dari suasana alam di tempat tersebut, sesudah itu
barulah digunakan kemampuan melihat gaib untuk menegaskan sosok wujudnya
seperti apa.
3. Penggolongan mahluk
halus berdasarkan sifat energinya
Para mahluk halus dapat membuat suatu bentukan energi, yang
dapat dijadikan perisai energi pagaran diri untuk perlindungan dan
bertahan dari serangan mahluk halus lain, atau menyalurkan energinya untuk
menyerang, atau untuk merubah penampilan wujudnya, atau untuk tujuan yang lain.
Kemampuan para mahluk halus dalam membuat bentukan energi
itu akan membedakan jenisnya bahwa mereka bukanlah roh manusia, karena roh
manusia tidak dapat melakukan itu.
Secara umum dipahami bahwa sifat fisik mahluk halus adalah
bersifat energi. Perbedaan sifat fisik energi ini akan membedakan antara mahluk
halus yang berasal dari sukma manusia dengan mahluk halus lain yang bukan sukma
manusia, walaupun menampakkan suatu sosok yang serupa. Sudah dituliskan dalam
tulisan Hakekat
Wujud dan Watak Mahluk Halus bahwa sosok wujud suatu mahluk halus
tidaklah menggambarkan kesaktiannya, karena kekuatan mahluk halus masing-masing
harus secara khusus diukur kekuatan energinya dan perbedaan sifat dan kemampuan
energi mahluk halus yang membedakan suatu sosok mahluk halus adalah sukma
manusia atau bukan, selengkapnya dapat dibaca di : Kesaktian
Mahluk Halus.
Selain yang sengaja disalurkan keluar tubuh, aura energi
dari keberadaan suatu sosok mahluk halus juga akan terpancar dalam jarak
tertentu yang akan dirasakan oleh manusia sebagai bersifat baik atau tidak
baik, bersifat positif atau negatif, menyebabkan rasa tertekan di dada, atau
menimbulkan rasa merinding. Jika suatu sosok mahluk halus dengan sengaja
membuat merinding manusia, bila asalnya dari jenis sukma manusia, maka rasa
merindingnya hanya akan terasa tajam saja, tetapi jika asalnya dari jenis
mahluk halus lain, selain merindingnya terasa tajam, juga akan memberikan rasa
berat di dada (karena adanya tekanan energi mereka).
4. Penggolongan mahluk
halus berdasarkan sifat pengaruh energinya
Penggolongan ini didasarkan pada pengaruh energi
masing-masing mahluk halus terhadap manusia.
1. Golongan Berenergi Positif.
1. Golongan Berenergi Positif.
Adalah golongan mahluk halus yang energinya selaras dengan
energi tubuh dan psikologis manusia.
Walaupun manusia hidup berdekatan dengan mereka, manusia tidak akan mengalami gangguan kesehatan tubuh ataupun psikologis. Kedekatan manusia dengan mahluk halus tersebut mungkin malah dapat dirasakan menambah energi dan semangat hidup manusia. Tetapi walaupun begitu, bila mahluk halus tersebut "menempel" di tubuh manusia, biasanya si manusia akan merasakan sakit pegal-pegal di tubuhnya atau merasakan pusing ringan, karena tidak tahan dengan keberadaan energinya.
Jadi selama mahluk halus tersebut tidak menempel di tubuh manusia, manusia dan sang mahluk halus dapat hidup berdampingan.
Walaupun manusia hidup berdekatan dengan mereka, manusia tidak akan mengalami gangguan kesehatan tubuh ataupun psikologis. Kedekatan manusia dengan mahluk halus tersebut mungkin malah dapat dirasakan menambah energi dan semangat hidup manusia. Tetapi walaupun begitu, bila mahluk halus tersebut "menempel" di tubuh manusia, biasanya si manusia akan merasakan sakit pegal-pegal di tubuhnya atau merasakan pusing ringan, karena tidak tahan dengan keberadaan energinya.
Jadi selama mahluk halus tersebut tidak menempel di tubuh manusia, manusia dan sang mahluk halus dapat hidup berdampingan.
2. Golongan Berenergi
Negatif.
Adalah golongan mahluk halus yang energinya tidak selaras
dengan energi tubuh dan psikologis manusia (energinya bersifat
negatif bagi manusia).
Walaupun hanya berdekatan dengannya, manusia dapat mengalami gangguan kesehatan tubuh ataupun psikologis, pengaruh energinya bisa menjadikan manusia mudah sakit-sakitan, atau memunculkan banyak sakit-penyakit atau menjadikan mudah marah dan bertengkar. Apalagi bila mahluk halus tersebut menempel atau berdiam di tubuh manusia, biasanya akan menjadikan si manusia mengalami sakit cukup berat atau mengalami sakit kepala berat.
Jadi manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat hidup berdampingan, apalagi kalau mahluk halus tersebut sampai menempel / bersemayam di dalam tubuh manusia.
Walaupun hanya berdekatan dengannya, manusia dapat mengalami gangguan kesehatan tubuh ataupun psikologis, pengaruh energinya bisa menjadikan manusia mudah sakit-sakitan, atau memunculkan banyak sakit-penyakit atau menjadikan mudah marah dan bertengkar. Apalagi bila mahluk halus tersebut menempel atau berdiam di tubuh manusia, biasanya akan menjadikan si manusia mengalami sakit cukup berat atau mengalami sakit kepala berat.
Jadi manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat hidup berdampingan, apalagi kalau mahluk halus tersebut sampai menempel / bersemayam di dalam tubuh manusia.
Sebagai contoh, sudah biasa bila sebuah rumah atau di
sekitarnya ada berpenghuni mahluk halus. Bila para mahluk halus tersebut
energinya bersifat positif, maka manusia yang berdiam di rumah itu akan
baik-baik saja. Bahkan mungkin ada mahluk halus yang pancaran energinya
menjadikan manusia bersemangat dalam bekerja, menjadikan orang senang untuk
datang berkunjung (dan menambah jumlah pengunjung warung / toko), mendatangkan
suasana teduh, ceria, tenteram, dsb.
Dalam batasan ini dianggap bahwa pengaruh energi keberadaan
mereka itu bersifat positif bagi manusia dan manusia tidak perlu merasa takut
atau terganggu dengan keberadaan mereka. Dan juga tidak perlu sampai
mendatangkan orang pinter untuk melakukan pembersihan gaib, karena
justru bisa merubah keseimbangan alam yang ada, atau bahkan dikemudian hari
bisa mengundang datangnya mahluk halus lain, yang mungkin ada yang
bersifat negatif, untuk tinggal disitu.
Tetapi bila di antara para mahluk halus tersebut
ada yang berenergi negatif, walaupun mahluk tersebut tidak berniat dan tidak
berbuat mengganggu ataupun menyerang, pancaran energi dari keberadaannya dapat
berpengaruh negatif bagi manusia di rumah itu.
Contohnya adalah mahluk halus jenis dedemit gondoruwo, jenis
bangsa jin yang sosoknya hitam tinggi besar, dan yang sosoknya putih, berwajah
menyeramkan, matanya mendelik keluar dan kuku-kukunya panjang. Pengaruh negatif
energinya terhadap manusia adalah menjadikan manusia sakit atau mudah
sakit-sakitan, dari sakit kulit, masuk angin, pegal-pegal, mulas-mencret, sakit
kepala sampai kanker dan yang menyebabkan kematian, keguguran dan kematian anak
di dalam kandungan, atau jika ada jenis bangsa jin yang energinya berhawa panas
akan menyebabkan manusia mudah marah dan bertengkar, tidak betah tinggal di
rumah, malas bekerja, orang malas datang berkunjung, warung / toko sepi
pengunjung, dsb.
Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa sakit-penyakit
kulit, sakit perut mulas-mencret, meriang, kepala pusing, kanker / tumor,
kanker otak, kanker rahim, kista rahim, kerusakan ginjal, liver, keguguran dan
kematian anak di dalam kandungan, dsb, tidak semuanya semata-mata bersifat
medis, dan kondisi manusia mudah marah dan bertengkar, tidak betah tinggal di
rumah, malas bekerja, orang malas datang berkunjung, warung / toko sepi
pengunjung, dsb, tidak semuanya bersifat psikologis asli manusia, karena
asal-muasal penyebab terjadinya bisa juga adalah akibat dari pengaruh
keberadaan sesosok mahluk halus, bisa sebagai efek dari keberadaan mahluk halus
berenergi negatif di sekitar tempat tinggal si manusia, atau kepemilikan jimat
yang tidak baik isi gaibnya.
Bila seseorang telah beberapa kali mengalami kejadian
keguguran kehamilan, atau bayi meninggal di dalam kandungan, atau sering
sakit-sakitan (terutama anak-anak), selain memeriksakan dirinya secara medis,
perlu juga diperiksa kemungkinan adanya keberadaan mahluk halus berenergi
negatif di lingkungan tempatnya tinggal.
Sakit manusia yang disebabkan oleh adanya mahluk halus di
dalam tubuh manusia (ketempelan / kesambet / disantet), selain dapat diketahui
dengan cara penglihatan gaib, juga dapat diketahui bila diraba / dipijat /
diurut pada bagian yang sakit akan terasa ada hawa yang berbeda, atau ada rasa
setruman listrik tipis, yang berbeda dengan bagian tubuhnya yang lain (bila
tangan yang meraba cukup peka). Untuk melatih / belajar cara mendeteksinya
silakan dibaca tulisan berjudul : Olah
Rasa dan Kebatinan. Contoh pengaruh perbuatan atau keberadaan sesosok
mahluk halus terhadap manusia bisa dibaca di : Pengaruh
Gaib thd Manusia.
Penggolongan mahluk halus dari pengaruh energinya terhadap
manusia, berpengaruh positif atau negatif, dapat dijadikan patokan untuk
melakukan pembersihan gaib, yang dibersihkan hanyalah yang bersifat negatif
saja terhadap manusia (baca juga : Pembersihan
Gaib).
Pengertian tentang mahluk halus berenergi negatif di atas
tidak terbatas pada energi asli mahluk halusnya yang berenergi negatif. Dalam
pengertian ini, semua jenis mahluk halus, selain yang berasal dari jenis sukma
manusia (arwah / pocong / siluman), juga akan berubah menjadi berenergi negatif
jika mereka mengeluarkan rasa jahat / marah. Contohnya adalah mahluk halus
gol.putih yang diperintahkan untuk menyakiti seseorang (teluh / santet) atau
jika kita kesambet. Dalam keadaan itu mereka akan berubah menjadi berenergi
negatif.
Ada jenis bangsa jin yang sosoknya hitam tinggi besar yang
sering sekali menjadi khodam ilmu / pendamping seseorang, atau
menjadi khodam benda-benda gaib dan jimat, tinggal di
dalam perabotan, atau tinggal di rumah manusia. Penulis tidak
menggolongkan jenis ini sebagai bergolongan putih atau hitam, tetapi jenis ini
berenergi negatif yang dapat memunculkan banyak sakit-penyakit di
tubuh manusia jika ada sosok ini yang tinggal di dekat manusia.
Jenis bangsa jin hitam tinggi besar itu juga sebagian
besar berintelijensi rendah yang sering dalam usahanya mencari tempat tinggal
mereka masuk bersemayam di tubuh manusia. Akibatnya, selain si manusia dapat
mengalami gangguan kesehatan dan pikirannya, juga banyak yang sampai mengalami
gangguan jiwa (gila). Tentang ini Penulis sudah menuliskan fenomenanya dalam
halaman berjudul Pengaruh
Gaib thd Manusia.
Keberadaan mahluk halus tersebut di dalam tubuh atau di
dekat manusia mungkin tidak berpengaruh negatif untuk yang sengaja dipasang
sebagai khodam pendamping atau khodam ilmu, atau khodam benda gaib, karena
mahluk halus itu sebelumnya telah menyelaraskan dahulu energinya dengan energi
si manusia.
Walaupun sosok jin hitam tinggi besar itu sudah menjadi
khodam benda gaib atau sudah datang kepada seseorang dan
menjadi khodam pendampingnya, jika masih dalam kondisi aslinya yang
berenergi negatif, si manusia tetap beresiko mendapatkan pengaruh negatif
energinya terhadap kesehatannya.
Jika sosok jin hitam itu tinggal bersemayam di
dalam badan manusia, keberadaannya itu dapat menjadi khodam kekuatan bagi si
manusia, tetapi nantinya pasti akan menyulitkan dalam proses kematian
si manusia.
Jika sosok jin hitam itu menjadi khodam ilmu / pendamping
manusia, keberadaannya itu dapat menjadi khodam bagi si manusia, tetapi sebagian
besar nantinya akan menyulitkan dalam proses kematian si
manusia.
Dalam kondisi aslinya memang sosok jin hitam besar itu
berenergi negatif. Jenis itu bisa dengan mudah diusir hanya dengan mengoleskan
minyak jafaron ke bendanya. Tetapi jika anda mempunyai benda-benda gaib yang
sosok khodamnya adalah bangsa jin hitam tinggi besar tersebut, atau sosok halus
seperti itu menjadi khodam pendamping anda, sebaiknya dicoba dulu bendanya /
khodamnya diwiridkan amalan gaib yang sesuai dengan tuah yang anda inginkan,
misalnya diwiridkan amalan gaib untuk tuah kekuatan badan, pengasihan,
penglaris dagangan, dsb (amalan gaibnya bisa dicari di internet).
Mudah-mudahan sesudah tersugesti mengikuti isi amalan gaibnya sosok hitam itu
akan berubah karakter energinya, tidak lagi berenergi negatif seperti aslinya.
Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain
yang berenergi negatif, jika dianggap mengganggu, keberadaannya dapat
dibersihkan / diusir / akan pergi jika kita mengoleskan minyak jafaron
pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan mahluk tersebut,
atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah
terkena asap bakaran minyak jafaron.
Tatacara pembersihannya sudah dituliskan dalam
judul Pembersihan
Gaib 2.
Penggolongan positif dan negatif dalam tulisan ini adalah
berdasarkan pengaruh energi dari sesosok mahluk halus terhadap manusia. Tetapi
ada orang lain yang menyebutkan suatu mahluk halus bersifat positif atau
negatif dari sifat mahluk halusnya apakah bertendensi menyerang manusia ataukah
tidak. Perbedaan dalam menggolongkan sifat mahluk halus ini, yang berbeda dasar
pengertiannya walaupun menggunakan istilah yang sama positif dan negatif,
cukuplah untuk menjadi tambahan informasi bagi kita.
5. Penggolongan mahluk
halus berdasarkan sifat perwatakannya
Penggolongan ini didasarkan pada sifat perwatakan
masing-masing mahluk halus dan pengaruhnya terhadap manusia
(juga pengaruhnya terhadap mahluk halus lain).
1. Golongan Putih.
Adalah golongan mahluk halus yang perwatakannya tidak
berkecenderungan jahat terhadap manusia. Bukan berarti tidak jahat dan tidak
akan menyerang manusia, tetapi tidak berkecenderungan bersikap jahat
dan tidak bertendensi menyerang / menyakiti manusia. Walaupun
begitu, manusia tetap harus berhati-hati dan waspada, karena dapat saja suatu
saat mereka menyerang / menyakiti manusia, tetapi selama tidak ada perbuatan
manusia yang salah, manusia dan mahluk halus tersebut dapat hidup berdampingan.
2. Golongan Hitam.
Adalah golongan mahluk halus yang perwatakannya berkecenderungan jahat
terhadap manusia. Sifat jahatnya ini bisa dalam bentuk perbuatannya yang sengaja menyakiti
dan membuat manusia sakit, membuat manusia celaka, bahkan sengaja membunuh
manusia, atau bisa juga perbuatannya yang sengaja menipu / menyesatkan manusia.
Jadi, manusia harus berhati-hati dan waspada, karena dapat saja ia mengganggu
atau menyesatkan manusia, walaupun tidak ada perbuatan si manusia yang
menyalahinya. Manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat hidup berdampingan.
3. Golongan Abu-Abu.
Di tengah-tengah antara golongan hitam dan putih, ada mahluk
halus yang aura kejiwaannya berwarnaabu-abu. Biasanya mereka adalah mahluk
halus kelas rendah, yang terpengaruh oleh yang golongan hitam. Biasanya
mereka suka usil, menakut-nakuti, mengganggu dan
mencelakakan manusia, dan suka dengan sengaja bersikap merendahkan manusia
dan menipu / menyesatkan manusia. Manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat
hidup berdampingan.
4. Golongan Yang
Harus Diwaspadai.
Ada golongan mahluk halus yang secara perwatakannya tidak
digolongkan sebagai putih atau hitam, tetapi harus diwaspadai dan dihindari.
Jenis ini dinilai dari sifat karakternya yang berbeda dari jenis mahluk halus
lainnya yang umum.
Contohnya adalah yang sulit dibaca jalan pikirannya dan
lebih sering menggunakan insting atau naluri dalam bertindak. Jenis-jenis ini
bisa menyerang tanpa alasan yang jelas, apalagi kalau kaget atau merasa
terancam, seperti yang sosoknya berwujud ular, gondoruwo, banaspati dan buto.
Juga ada jenis bangsa jin yang sosoknya hitam tinggi besar
dan berbulu di seluruh tubuhnya seperti gondoruwo yang sering menjadi penyebab
manusia mengalami gangguan jiwa. Jenis ini tidak mempunyai sikap berpikir
seperti manusia, intelijensinya rendah, lebih banyak bertindak berdasarkan
insting dan perasaannya.
Selain itu ada juga sosok-sosok mahluk halus tertentu yang harus
diwaspadai karena sifatnya yang tidak bersahabat terhadap manusia (juga tidak
bersahabat terhadap mahluk halus lain).
Kecenderungan jahat atau tidaknya mahluk halus tersebut
dapat dilihat dari aura kejiwaannya. Bila aura kejiwaannya berwarna putih
bersih berarti dia berwatak baik, tidak berkecenderungan jahat, sebaliknya bila
auranya berwarna hitam seperti asap knalpot bus / truk, berarti sifat dasar
wataknya jahat.
Pengertian tentang mahluk halus golongan hitam di atas tidak
terbatas pada kondisi dan sifat-sifat asli mahluk halusnya yang golongan hitam.
Dalam pengertian ini, semua jenis mahluk halus, selain yang berasal dari jenis
sukma manusia (arwah / pocong / siluman) juga akan berubah menjadi berenergi
negatif atau menjadi golongan hitam / abu-abu jika mereka mengeluarkan rasa
jahat / marah atau sering diperintah melakukan perbuatan jahat. Contohnya
adalah mahluk halus gol.putih yang diperintahkan untuk menyakiti seseorang
(teluh / santet) atau jika kita kesambet. Dalam keadaan itu mereka akan berubah
menjadi berenergi negatif atau menjadi golongan hitam / abu-abu.
Selain yang perwatakannya dari golongan putih, hitam atau
abu-abu, ada mahluk halus lain yang secara perwatakannya tidak digolongkan
putih atau hitam, tetapi harus diwaspadai dan dihindari. Misalnya mahluk halus
yang sosoknya berwujud ular, atau jenis gondoruwo, banaspati dan buto.
Jenis-jenis itu sulit dibaca jalan pikirannya, dan lebih sering menggunakan
insting atau naluri dalam bertindak. Jenis-jenis itu bisa menyerang setiap saat
tanpa alasan yang jelas, apalagi kalau kaget atau merasa terancam.
Banyak bangsa jin yang sosoknya ular. Ada yang besar, ada
juga yang kecil. Ini berarti sosok mahluk tersebut menggambarkan watak
ular yang sulit ditebak jalan pikirannya, dan lebih banyak menggunakan insting
/ naluri dalam bertindak, bisa menyerang tanpa sebab yang jelas. Dan
sudah pasti berintelijensi rendah. Jika menyerang manusia, mereka tidak
memperhitungkan akibat perbuatannya pada manusia itu, apakah akan
menjadikannyasakit atau mati. Sebagian mahluk halus bersosok ular ini
ada yang suka bertempat tinggal / bersemayam di dalam tubuh
manusia.
Aura kejiwaan sosok-sosok ular tersebut kebanyakan berwarna
putih, artinya secara psikologis mereka tidak berkecenderungan bersifat jahat
kepada manusia maupun kepada mahluk halus lain. Tetapi karena mereka lebih
sering menggunakan insting atau nalurinya dalam bertindak, jenis ini harus
diwaspadai, karena mereka bisa menyerang kapan saja tanpa alasan yang jelas,
apalagi kalau kaget atau merasa terancam. Artinya, pada saat mereka menyerang
itu mereka tidak bermaksud bersikap jahat, hanya nalurinya saja yang membuat
mereka melakukan itu. Karena itu jika mereka ada di sekitar kita, maka
keberadaannya harus diwaspadai dan harus dihindari.
Ada juga jenis mahluk halus yang sebenarnya menurut
pikirannya sendiri tidak bermaksud jahat terhadap manusia, tetapi perilakunya
begitu, dan aura perwatakannya memang juga abu-abu, misalnya jenis Palasik,
Wewe Gombel, Banaspati, dsb (baca : Bangsa
Dedemit dan Bangsa
Halus Lain-lain).
Ada jenis bangsa jin yang sosoknya hitam tinggi besar yang
sering sekali menjadi khodam ilmu / pendamping seseorang, atau menjadi penghuni
benda-benda gaib dan jimat, tinggal di dalam perabotan rumah tangga, atau
tinggal di rumah manusia. Penulis tidak menggolongkan jenis ini sebagai
bergolongan putih atau hitam, tetapi dalam kondisi aslinya di alam jenis ini
berenergi negatif yang dapat memunculkan banyak sakit-penyakit di
tubuh manusia jika ada sosok ini yang tinggal di dekat manusia.
Jenis bangsa jin hitam tinggi besar itu harus
diwaspadai, karena sebagian besar berintelijensi rendah, seperti orang utan,
yang sering dalam usahanya mencari tempat tinggal mereka masuk bersemayam di
tubuh manusia. Akibatnya, selain si manusia dapat mengalami gangguan kesehatan,
juga banyak yang sampai mengalami gangguan jiwa (gila). Tentang ini Penulis
sudah menuliskan fenomenanya dalam halaman berjudul Pengaruh
Gaib thd Manusia.
Keberadaan mahluk halus jenis tersebut di dalam tubuh atau
di dekat manusia mungkin tidak berpengaruh negatif untuk yang sengaja dipasang
sebagai khodam pendamping atau khodam ilmu, atau khodam benda gaib, karena
mahluk halus itu sebelumnya sudah menyelaraskan dahulu energinya dengan energi
si manusia.
Walaupun sosok jin hitam tinggi besar itu sudah tinggal dan
menjadi khodam benda gaib maupun khodam pendamping, karena intelijensinya yang
rendah, tetap saja ada resiko bahwa sosok itu suatu saat akan masuk ke dalam
tubuh manusia, atau si manusia mendapatkan pengaruh negatif
energinya terhadap kesehatannya.
Dalam kondisi aslinya memang sosok jin hitam besar itu
berenergi negatif. Jenis itu bisa dengan mudah diusir hanya dengan mengoleskan
minyak jafaron ke bendanya. Tetapi jika anda mempunyai benda-benda gaib yang
sosok khodamnya adalah bangsa jin hitam tinggi besar tersebut, atau sosok halus
seperti itu menjadi khodam pendamping anda, sebaiknya dicoba dulu bendanya /
khodamnya diwiridkan amalan gaib yang sesuai dengan tuah yang anda inginkan,
misalnya diwiridkan amalan gaib untuk tuah kekuatan badan, pengasihan,
penglaris dagangan, dsb (amalan gaibnya bisa dicari di internet).
Mudah-mudahan sesudah tersugesti mengikuti isi amalan gaibnya sosok hitam itu
akan berubah karakter energinya, tidak lagi berenergi negatif seperti aslinya.
Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain
yang berenergi negatif, jika dianggap mengganggu, keberadaannya dapat
dibersihkan / diusir / akan pergi jika kita mengoleskan minyak jafaron
pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan mahluk tersebut,
atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah
terkena asap bakaran minyak jafaron.
Tatacara pembersihannya sudah dituliskan dalam
judul Pembersihan
Gaib 2.
Jenis bangsa jin yang sosoknya hitam besar dan berbulu di
seluruh tubuhnya (mirip gondoruwo) itu sering menjadi penyebab manusia ketindihan yang
akhirnya menyebabkan si manusia mengalami gangguan jiwa.
Sosok jin hitam besar tersebut tidak dikategorikan putih
atau hitam, tetapi dikategorikan sebagai jenis mahluk halus yang harus
diwaspadai, karena mereka tidak mempunyai sikap berpikir dan perwatakan seperti
manusia, intelijensinya rendah, perilakunya seperti orang utan atau gondoruwo,
lebih banyak bertindak berdasarkan insting dan perasaannya daripada
pikirannya.
Umumnya jenis mahluk tersebut membutuhkan sesuatu sebagai
tempat tinggalnya, bisa di pohon, di rumah seseorang, batu kali, patung, batu
akik, atau di tempat-tempat lain yang bahkan mahluk halus lain tidak mau
tinggal di dalamnya. Ada juga yang merasa cocok untuk masuk dan tinggal di
dalam tubuh manusia yang proses awalnya adalah apa yang biasa disebut ketindihan yang
akhirmya menjadikan si manusia mengalami gangguan jiwa.
Jika sosok jin hitam itu tinggal bersemayam di dalam badan
manusia, keberadaannya itu dapat menjadi khodam kekuatan bagi si manusia,
tetapi nantinya pasti akan menyulitkan dalam proses kematian si
manusia.
Jika sosok jin hitam itu menjadi khodam ilmu / pendamping
manusia, keberadaannya itu dapat menjadi khodam bagi si manusia, tetapi sebagian
besar nantinya akan menyulitkan dalam proses kematian si
manusia.
Sosok halus hitam besar itu adalah dari jenis bangsa jin
yang dalam kategori Penulis termasuk mahluk halus yang kelasnya rendah dan daya
pikirnya rendah. Sosok itu sendiri sebenarnya tidak bermaksud mengganggu,
tetapi kelas berpikirnya rendah, sehingga tidak bisa membedakan mana tempat
yang layak dan mana yang tidak untuk menjadi tempat tinggalnya. Tetapi ada
beberapa (sedikit) dari mereka yang kelihatannya tidak berbahaya dan tidak suka
masuk ke dalam tubuh manusia, sebagiannya tinggal di dalam benda-benda seperti
batu akik (yang khodamnya alami, bukan isian), sehingga bisa disamakan dengan
yang golongan putih. Uraiannya tentang pengaruh perbuatan mahluk halus tersebut
sudah dituliskan dalam halaman berjudul Pengaruh
Gaib thd Manusia.
Selain itu ada juga golongan mahluk halus yang perwatakannya
tidak baik, yaitu mahluk halus yang bersikap tidak bersahabat terhadap manusia
maupun terhadap mahluk halus lain. Biasanya mereka hidup sendiri atau tinggal
di dalam komunitas yang perwatakannya sejenis. Mereka tidak menyukai keberadaan
mahluk lain di lingkungan keberadaannya. Biasanya mereka memancarkan aura
energi yang membuat mahluk lain tidak nyaman berada di dekatnya. Biasanya
mereka sangat menonjolkan kekuasaannya, kekuatannya dan akan menyerang siapa
saja yang dianggap mengganggu dan "menghukum" siapa saja yang
dianggap berbuat "kesalahan" di lingkungan mereka.
Bila jenis mahluk ini berdiam di dalam sebuah rumah, toko,
bangunan atau di suatu lokasi tanah tertentu, maka rumah, bangunan dan lokasi
itu akan terasa tidak nyaman, orang akan merasa takut untuk datang, apalagi
untuk tinggal di situ, warung dan toko akan dijauhi orang. Mereka akan mengusir
mahluk halus lain yang tidak sehaluan dan akan membuat berbagai macam gangguan
kepada manusia, atau membuat manusia celaka atau sakit, bahkan meninggal,
supaya manusia tidak tinggal di situ. Beberapa dari jenis mahluk halus ini akan
merasa cocok mendampingi manusia yang menonjolkan kekuatan, sok gagah, sok
sakti, sok jagoan dan akan mengusir keberadaan khodam pendamping manusia lain
yang ditemuinya. Mereka juga akan memancarkan aura yang membuat si manusia
ditakuti dan menjadi tidak disukai oleh manusia lain.
Umumnya aura kejiwaan mereka hitam dan abu-abu. Beberapa
dari mereka (tidak semuanya) berasal dari jenis bangsa jin, kuntilanak, peri
yang tubuhnya tinggi seperti manusia, banaspati dan buto.
Karakteristik Mahluk Halus Golongan Putih dan Hitam
Keberadaan mahluk halus, golongan putih maupun hitam, yang
berpengaruh terhadap manusia ada 2 macam.
Yang pertama adalah mahluk halus yang tidak berinteraksi
langsung dengan manusia, baik yang hidup sendiri atau pun yang berkomunitas,
tetapi tidak berinteraksi langsung dengan manusia. Selain yang berkesaktian
rendah, banyak di antara mereka adalah mahluk halus yang berkesaktian tinggi.
Jenis ini biasanya pengaruhnya tidak disadari oleh manusia karena mereka tidak
berinteraksi langsung dengan manusia. Seringkali keberadaannya juga tidak
diketahui oleh manusia, karena semakin tinggi kekuatannya, semakin sulit untuk
dilihat. Walaupun pancaran energinya besar, tetapi juga semakin halus dan
semakin sulit dideteksi keberadaannya.
Mahluk halus golongan putih maupun hitam, apapun jenisnya,
yang kesaktiannya tinggi, biasanya hidup sendiri, tidak berkomunitas. Biasanya
semua mahluk halus memancarkan suatu aura energi yang melingkupi area yang
menjadi wilayah kekuasaannya. Yang kesaktiannya tinggi (yang sampai ratusan
atau bahkan ribuan kalinya kesaktiannya Ibu Ratu Kidul) pancaran hawa
energinya bisa melingkupi jarak yang sangat jauh, bisa puluhan atau bahkan
ratusan kilometer. Sekalipun mereka hidup sendiri dan tidak berinteraksi
langsung dengan manusia atau pun dengan mahluk halus lain, tetapi merekalah
yang pengaruhnya paling kuat dalam mempengaruhi psikologis para mahluk halus
lain dan manusia.
Secara fisiknya para mahluk halus adalah bersifat energi,
sehingga secara alami dari tempat keberadaannya mereka akan memancarkan suatu
hawa energi yang sesuai dengan kondisi psikologis dan sifat perwatakannya.
Mahluk halus yang kesaktiannya tinggi, pengaruh hawa energi mereka sangat kuat,
sehingga bukan hanya dapat mempengaruhi manusia, tetapi juga mempengaruhi para
mahluk halus lain, dan pengaruhnya mencakup jarak yang jauh sampai
beratus-ratus kilometer. Berbeda dengan sukma manusia yang walaupun berkesaktian
tinggi, tetapi pancaran aura energinya hanya beberapa meter saja dan pancaran
aura itu menggambarkan hawa kekuatan kebatinan atau spiritualnya.
Yang kedua adalah mahluk halus yang berinteraksi dengan
manusia dalam bentuk khodam ilmu, khodam pendamping, khodam jimat atau yang
tinggal di sekitar tempat tinggal manusia, atau di tempat-tempat yang ada
interaksi langsung dengan manusia. Pengaruh perbuatan mereka lebih mudah untuk
diketahui, karena ada interaksi antara mereka dengan manusia secara langsung maupun
tidak langsung.
Dengan demikian pengaruh dari mahluk halus golongan putih
atau hitam yang berpengaruh terhadap manusia bersifat kombinasi, yaitu kekuatan
pancaran gaib dari mahluk halus yang hidup sendiri, ditambah pengaruh dari yang
berinteraksi dengan manusia. Dengan demikian, sekalipun manusia tidak secara
langsung berinteraksi dengan mahluk halus, manusia tetap berpotensi terpengaruh
psikologisnya secara positif atau pun negatif oleh pancaran gaib mahluk halus
yang hidup sendiri.
Mahluk halus golongan putih yang hidup sendiri, dengan
tingkat kekuatan gaibnya yang tinggi, dari tempat keberadaannya memancarkan
hawa aura positif yang mempengaruhi psikologis manusia dan mahluk halus lain.
Yang eling dan menjaga kelurusan dan kesucian hati dan pikiran, baik
beragama ataupun tidak, akan menjadi semakin baik kesadaran moralitas dan budi
pekertinya.
Sedangkan para mahluk halus golongan putih yang kekuatan
gaibnya rendah, selain yang hidup sendiri di dalam batu atau benda gaib lain,
biasanya hidup berkomunitas, sebagiannya hidup di lingkungan manusia, sebagian
lagi datang menjadi pendamping atau menjadi khodam ilmu dan jimat. Sebagian
dari mereka datang kepada manusia yang tekun bersemadi atau berdoa. Sebagiannya
lagi datang karena adanya sesaji, terutama sesaji dari orang-orang yang sedang
mempraktekkan ilmu gaib dan yang "ngalap berkah". Pengaruh
keberadaan mereka biasanya tidak menyesatkan manusia, malah ada yang dengan
sengaja membantu kehidupan manusia tanpa diketahui dan tanpa meminta imbalan.
Mahluk halus golongan hitam yang hidup sendiri, yang
kekuatan gaibnya tinggi, melakukan penyesatan tidak dengan mempengaruhi satu
per satu individu, tetapi melakukannya secara masal, yaitu dengan memancarkan
hawa aura jahat yang mempengaruhi psikologis manusia dan mahluk halus lain di
dalam area pengaruhnya yang radiusnya bisa sampai beratus-ratus kilometer. Yang
tidak eling dan tidak menjaga kelurusan dan kesucian hati dan pikiran
akan menjadi terpengaruh sehingga menjadi berhati dan berpikiran jahat atau
menjadi berperilaku menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan.
Mereka cukup cerdas dalam usahanya menyesatkan. Biasanya cara
kerja mereka sangat halus. Mereka menyerang sisi psikologis yang lemah pada
manusia dan mahluk halus lain. Pada manusia yang menganggap suci dan sakral
urusan iman dan agama, mereka akan membelokkannya, sehingga pemahaman
kerohanian manusia menjadi menyimpang dan memunculkan sifat-sifat ke-Aku-an
yang kuat, yang berlawanan dengan ajaran budi pekerti dan kasih. Pada manusia
yang suka bersenang-senang dan mengumbar keduniawiannya, mereka akan menambah
kuat kecenderungan sifat-sifat itu, sehingga korbannya akan semakin menyimpang
dari budi pekerti dan kesusilaan.
Sedangkan para mahluk halus golongan hitam dan abu-abu yang
kesaktiannya rendah, selain yang hidup sendiri di dalam batu atau benda gaib
lain, biasanya hidup berkomunitas, sebagiannya hidup di lingkungan manusia,
sebagiannya lagi datang menjadi pendamping atau menjadi khodam ilmu dan jimat
(isian). Sebagian dari mereka datang kepada manusia yang tekun bersemadi atau
berdoa. Sebagiannya lagi datang karena adanya sesaji, terutama sesaji dari
orang-orang yang sedang mempraktekkan ilmu gaib dan yang "ngalap
berkah". Keberadaan mereka, selain dengan sengaja menyesatkan manusia,
juga seringkali dengan sengaja mengganggu, menyakiti atau mencelakakan manusia.
Mahluk halus dari golongan abu-abu, yang suka usil,
mengganggu atau mencelakakan manusia, atau yang seringkali menakut-nakuti dan
menipu dengan merubah wujudnya (jadi-jadian) menyerupai mahluk halus lain,
seperti menirukan wujud kuntilanak atau si muka rata, atau banaspati, atau
manusia yang sudah meninggal, biasanya adalah mahluk halus kelas rendah dan
menengah, yang terpengaruh oleh yang golongan hitam. Selain terpengaruh secara
psikologis, mereka juga berada di bawah ancaman kekuatan mahluk halus golongan
hitam yang lebih tinggi kekuatannya.
Mahluk halus yang perwatakannya termasuk dalam golongan
hitam dan abu-abu, keberadaannya akan cenderung menyesatkan atau
mencelakakan manusia. Dari sudut pandang pengaruhnya terhadap manusia, mahluk
halus dari golongan hitam dan abu-abu kami anggap sama dan sejenis, jadi akan
kami samakan penyebutannya sebagai golongan hitam.
Mahluk halus golongan hitam menyesatkan manusia dengan cara
mengajarkan banyak pengetahuan dan ilmu (melalui ilham yang mengalir dalam
pikiran manusia), menyebabkan manusia merasa hebat, sakti, atau merasa lebih
tahu dan akhirnya akan menjadi sombong, atau dengan mengajarkan kebijaksanaan
dan ilmu agama dan mewujudkan banyak keinginan si manusia, menyebabkan si
manusia merasa dekat dengan Tuhan, karena merasa doa-doanya dikabulkan Tuhan
dan kata-katanya manjur selalu terjadi, merasa suci dan benar sendiri, merasa
pantas menjadi tokoh panutan atau bahkan merasa menjadi wakil / perantara Tuhan
di bumi, hatinya akan dipengaruhi menjadi sok suci dan benar, tetapi penuh
dengan kebencian dan permusuhan dan akan jugamenyebarkan kebencian dan
permusuhan, dan pikirannya akan penuh dengan ide-ide jahat untuk mengumbar
kebencian dan permusuhan itu.
Penyesatan itu awalnya tidak terasa dan sifatnya biasa-biasa
saja, tetapi perlahan-lahan si manusia akan diarahkan menjadi merasa hebat,
sakti, dsb, yang ujung-ujungnya menyebabkan manusia berperilaku tidak berbudi,
atau mengarahkan si manusia menjadi merasa benar dan beriman lebih daripada
manusia yang lain, merasa dekat dengan Tuhan karena doa-doa dan kata-katanya
manjur selalu terjadi, merasa layak menjadi tokoh panutan atau merasa menjadi
wakil Tuhan di dunia, yang akan menganggap pendapat keagamaan dan ajarannya
sebagai kebenaran mutlak dan akan memaksakannya kepada orang lain. Ke-Aku-an
manusia akan ditinggikan, sehingga masing-masing manusia akan merasa
"lebih" daripada orang lain dan akan menganggap orang-orang yang
tidak sejalan dengannya sebagai "rendah" dan sesat.
Penyesatan juga bisa dalam bentuknya menambah kuat kegemaran
bersenang-senang dan mengumbar nafsu duniawi, nafsu syahwat, keserakahan,
ketamakan, kesombongan, kebencian, iri dan dengki, kebengisan, kejahatan dan
perilaku merusak, dan perilaku-perilaku lain yang menyimpang dari budi pekerti
dan kesusilaan, dan akan selalu mencari pembenaran atas
perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
Selain yang merupakan khodam ilmu dan khodam dari leluhur,
khodam pendamping yang datang kepada seseorang seringkali tidak dengan sengaja
didatangkan, tidak diundang dan tidak disadari keberadaannya. Seringkali khodam
ini datang kepada seseorang yang tekun beribadah dan rajin berdoa / wirid.
Biasanya seseorang yang tekun bersemadi, meditasi, zikir dan wirid, tubuhnya
akan mengeluarkan energi tertentu dan pikirannya akan memancarkan gelombang
tertentu. Pancaran energi dan gelombang pikiran inilah yang seringkali
mengundang datangnya mahluk halus kepada seseorang, walaupun kedatangannya
tidak sengajadiundang.
Seseorang yang menurunkan suatu ilmu khodam seringkali tidak
menyatakan bahwa keilmuan gaibnya adalah menggunakan jasa suatu mahluk halus,
atau seandainya pun dia mengetahui dan sudah menyatakan bahwa keilmuannya itu
adalah berasal dari khodam gaib, seringkali dia tidak dapat membedakan
apakah khodamgaibnya itu dari golongan putih ataukah golongan hitam, sehingga
dengan demikian dia sudah menjerumuskan orang lain.
Seseorang yang menguasai ilmu khodam, seringkali juga tidak
mengetahui bahwa keilmuan gaibnya adalah menggunakan jasa mahluk halus /
prewangan, karena sepengetahuannya ilmunya adalah ilmu gaib kebatinan.Karenanya
seseorang yang mempelajari atau diberi suatu ilmu gaib seringkali tidak
menyadari adanya penggunaan jasa mahluk halus ini, karena hanya menjalankan
saja amalan ilmunya, atau laku tirakat dan puasanya, sesuai syarat ilmunya.
Seseorang yang akan mempelajari suatu ilmu gaib, atau
sudah menyadari bahwa keilmuannya adalah ilmu gaib berkhodam, sebaiknya
jangan menerima khodam bangsa jin dari golongan hitam, karena dalam kehidupan
sehari-harinya akan cenderung menyesatkan dan akan menyulitkan dalam proses kematian. (Untuk
mengetahui suatu sosok gaib adalah dari golongan putih atau dari golongan hitam
bisa diketahui salah satunya dengan cara yang serupa dengan menayuh keris
seperti dalam tulisan Ilmu
Tayuh / Menayuh Keris).
Mahluk halus golongan putih tidak bergaul / berkomunitas
dengan yang dari golongan hitam, sehingga jika seseorang mendapatkan khodam
pendamping baru golongan hitam, maka bisa dipastikan bahwa semua jenis khodam
golongan putih yang sudah dimilikinya, yang seharusnya menyatukan diri dan
mendampinginya, kemudian akan pergi, tidak akan mau lagi menyatukan diri dan
mendampinginya, bukan hanya khodam keris jawa, tapi juga khodam batu akik dan
mustika dan khodam ilmu / pendamping. Bahkan bisa jadi semua benda gaib yang
dipakainya atau yang dibawanya, seperti cincin batu akik dan mustika, juga akan
menjadi kosong isi gaibnya (khodamnya pergi). Penyebabnya adalah selain karena
mahluk halus dari golongan putih tidak mau bergaul / campur dengan yang dari
golongan hitam, juga karena mahluk halus yang dari golongan hitam itu mengambil
alih semua peranan dari khodam yang lain, sehingga ia akan menjadi satu-satunya
tempat bergantung si manusia.
Kalau ada sesosok halus datang bukan untuk menyerang, tetapi
untuk mengikut kita, apalagi kalau sosok halus itu datang karena terpanggil
oleh adanya doa-doa atau amalan gaib kita, maka khodam-khodam pendamping kita
biasanya tidak akan melarangnya. Tapi sesudahnya, kalau yang datang itu adalah
dari golongan hitam, maka khodam-khodam kita yang golongan putih kemudian akan
mundur semua dan pergi, karena mereka tidak mau bersama-sama dengan yang
golongan hitam. Karena itu kalau kita sudah mempunyai khodam pendamping,
sebaiknya disugestikan untuk memberikan pagaran gaib positif dan disugestikan
mengusir semua yang dari golongan hitam dan berenergi negatif, apapun tujuannya
datang.
Ada juga orang / spiritualis yang khodamnya adalah dari
jenis golongan hitam. Biasanya khodamnya itu ampuh untuk banyak urusan gaib.
Tetapi jika khodamnya itu digunakan untuk ilmu penarikan gaib, maka bisa
dipastikan bahwa semua benda gaib yang ditariknya, baik mustika maupun
pusaka, akan kosong isinya, bendanya akan kosong tidak berkhodam, karena
khodam benda gaib tarikannya itu tidak mau berdekatan dengan khodam orang
tersebut yang dari golongan hitam.
Mahluk halus golongan hitam ada juga yang merupakan
komunitas mahluk halus di tempat-tempat pesugihan dan di tempat orang menuntut
ilmu kesaktian. Ada orang yang datang kepada seorang spiritualis meminta jasa
penglarisan atau untuk menaikkan wibawa / pangkat / karir, ilmu dan kesaktian
atau kejayaan duniawi lainnya, kadangkala ada khodam ilmu dari spiritualis yang
berasal dari tempat-tempat pesugihan tersebut. Dengan demikian walaupun
orangnya tidak datang dan tidak mencari pesugihan ke tempat-tempat pesugihan,
hanya datang kepada seorang spiritualis saja, tetapi jasa yang dimintanya itu
terkait dengan tempat-tempat pesugihan, karena khodamnya berasal dari tempat
itu. Biasanya khodam-khodam itu sangat ampuh bertuah menaikkan kemuliaan orang
tersebut sesuai jasa yang dimintanya, menjadikan seseorang makmur berkelimpahan
dari naiknya karir / pangkat atau larisnya usahanya, atau ilmunya ampuh terasa.
Tetapi dari asal-usul khodamnya, maka jasa kerejekian itu sama saja jenisnya
dengan pesugihan, yang nantinya orangnya akan menjadi tumbalnya atau sesudah
meninggalnya arwahnya akan dibawa ke tempat-tempat pesugihan itu.
Seringkali kepemilikan sebuah benda gaib berkhodam atau
jimat merupakan suatu kebanggaan bagi pemiliknya. Begitu juga dengan keberadaan
khodam pendamping, walaupun keberadaannya tidak dengan sengaja
diundang. Seseorang juga kadang merasa senang dan bangga, bila ada orang yang
bisa melihat gaib mengatakan bahwa ada sosok gaib yang mendampinginya, atau
menjaganya, dsb.
Satu hal yang perlu diperhatikan, apapun jenis gaibnya, bila
berasal dari golongan hitam, entah gaibnya itu beragama ataupun
tidak, pasti akan menyulitkan proses kematian seseorang dan
akan menyesatkan jalan pikiran manusia.
Selain mahluk halus golongan hitam yang keberadaannya adalah
khodam keilmuan gaib kita, mahluk tersebut bisa juga terpanggil datang karena
adanya wiridan amalan / doa kita. Seringkali terjadi pada orang-orang yang
tekun dan khusyuk berdoa mendekatkan diri kepada Tuhan, atau meminta rejeki
atau kesaktian. Sesudahnya orang tersebut merasakan keilmuannya ampuh bertuah,
kata-katanya manjur selalu terjadi, atau rejekinya bukan hanya membaik, tapi meningkat
drastis dan selalu ada keberuntungan. Kondisi yang seperti itu sebaiknya
dicermati, apakah semua kesaktian, keberuntungan dan ampuhnya ilmunya itu
berasal dari adanya sesosok khodam golongan hitam.
Kadangkala khodam ilmu dari golongan putih tidak mau
menjalankan perintah seseorang untuk melakukan perbuatan yang tidak baik atau
perbuatan yang dianggapnya berlebihan (karena sosok halus itu mempunyai kaidah
kepantasan sendiri), sehingga orang tersebut merasa ilmu dan khodamnya tidak
ampuh. Kebalikannya dengan khodam ilmu dari golongan hitam, mereka tidak peduli
apakah tugas dan perbuatan mereka adalah jahat atau baik. Selama mereka bisa
memuaskan tuannya, bisa melakukan semua perintah tuannya, menjadikan tuannya
merasa ilmunya / khodamnya ampuh, maka mereka merasa keberadaan mereka bersama
si manusia sangat dibutuhkan dan mereka akan terus menunjukkan kerja yang
lebih.
Melebihi mahluk halus dari golongan putih, yang dari
golongan hitam akan menunjukkan kerja yang lebih, bahkan mereka akan tetap
bekerja walaupun tidak diperintah. Banyak mahluk halus golongan hitam, dalam
bentuk khodam ilmu / pendamping ataupun jimat seseorang, seringkali
dengan sengaja menciptakan kejadian-kejadian keberuntungan yang
menyebabkan manusia tuannya merasa ilmu dan jimatnya atau khodamnya ampuh atau
merasa hidupnya penuh keberuntungan, atau merasa doa-doanya selalu dikabulkan
Tuhan. Ada di antara mereka yang sengaja mendatangkan uang atau makanan atau
benda-benda pusaka dan jimat secara gaib kepada tuannya, atau mengalirkan
rejeki dari orang lain yang datang. Banyak juga yang dengan sengaja menciptakan
kejadian kecelakaan dan tuannya itu selamat, sedangkan orang lain yang
bersamanya celaka. Bahkan bila ada orang lain yang bersikap negatif atau
mencemooh si manusia tuannya, banyak di antara mereka yang mencelakakan atau
membunuh orang tersebut, diluar sepengetahuan tuannya. Bahkan bila seseorang
bertengkar dengan istri atau anaknya, kadangkala istri dan anaknya itupun bisa
menjadi korban, karena khodamnya itu menganggap mereka sebagai manusia yang
mengganggu / menyalahi tuannya.
Fenomena-fenomena di atas banyak terjadi pada orang-orang
tertentu yang memiliki keilmuan tertentu, atau pada orang-orang tertentu yang
mengamalkan suatu amalan gaib pribadi atau doa pribadi, yang kemudian tanpa
disadarinya perilakunya mengundang datang sesosok khodam pendamping dari
golongan hitam. Kejadian ini banyak terjadi pada orang-orang yang sangat tekun
mewirid suatu amalan keilmuan atau sangat tekun berdoa memohonkan rejeki. Pada
orang-orang itu, khodam gaib yang dari golongan hitam akan bekerja
"lebih", sehingga terkesan ilmunya ampuh atau orangnya menjadi penuh
dengan keberuntungan. Malahan tanpa diminta pun khodamnya akan bekerja untuk memenuhi
kepentingan tuannya. Kejadian-kejadian di atas jarang terjadi pada orang-orang
yang berkhodam golongan putih, karena khodam-khodam golongan putih biasanya
mempunyai kaidah kepantasan atas perilaku dan perbuatannya.
Orang-orang yang memiliki khodam gaib dari golongan hitam,
dalam bentuk benda-benda gaib maupun khodam ilmu dan khodam pendamping,
biasanya akan mendapatkan banyak "keberuntungan". Biasanya khodam itu
bersifat multi fungsi, khodamnya akan melakukan apa saja untuk menyenangkan
tuannya, walaupun tidak diminta dan tidak dibacakan amalan gaibnya. Khodam itu
akan membawakan banyak keberuntungan kepada tuannya, menjadikan tuannya selalu
beruntung, rejeki lancar mengalir, kaya raya, usahanya maju, karirnya tinggi,
selalu mendapatkan apa yang diinginkannya, selalu selamat dalam kecelakaan dan
marabahaya, menjadikan ilmu tuannya ampuh, dan akan "menghukum"
orang-orang yang tidak suka atau menyalahi tuannya.
Tanda-tanda di atas bisa dijadikan petunjuk untuk
berhati-hati. Sekalipun seseorang tidak memiliki keilmuan tertentu, tetapi dia
akan dapat merasakan bahwa ada "sesuatu" yang ampuh yang selalu
menjaga dan melindunginya dan memberinya keberuntungan.
Orang-orang yang merasakan khodamnya "ampuh"
seperti di atas biasanya akan merasa berat dan tidak rela kalau harus
melepaskan khodamnya atau benda gaibnya, apalagi kalau benda gaibnya atau
khodamnya dicela orang. Dengan demikian secara psikologis orang itu sudah masuk
dalam perangkap penyesatan khodamnya itu. Bahkan ada juga orang yang menganggap
khodamnya itu sebagai "pemberian" Tuhan, karena khodamnya itu
bersikap "baik", menjaga dan melindunginya dan selalu memberinya
"berkah" dan keberuntungan, apalagi jika yang diamalkannya adalah doa
/ amalan yang bernuansa agama.
Bila mahluk halus merasa sudah membantu manusia, maka si
manusia 'harus' memberikan 'sesuatu' sebagai upahnya karena mereka sudah
'bekerja'. Bila tidak diberikan, maka si manusia akan mendapatkan
beberapa 'teguran', yang bentuknya bisa berupa sakit-penyakit, naas, kesialan,
atau pertengkaran keluarga. Tetapi tuntutan upah yang tidak diterima oleh
bangsa jin golongan hitam, akibatnya bagi manusia lebih menyakitkan.
Teguran dan hukuman yang diterima manusia dari mahluk halus
golongan hitam biasanya lebih berat dan menyakitkan dibandingkan yang diterima
manusia dari golongan putih. Selain yang berupa sakit-penyakit, naas, kesialan,
pertengkaran keluarga, atau kematian, pancaran energi negatif mereka, selain
mengganggu secara psikologis, juga bisa menyebabkan sel-sel tubuh manusia yang
positif menjadi bersifat negatif dan yang sudah menjadi negatif akan memakan
yang positif dan merubahnya menjadi negatif (bisa mengakibatkan penyakit
kanker / tumor, kanker otak, kanker rahim, kista rahim, kerusakan organ ginjal,
liver, jantung, dsb). Bila sosok gaib tersebut adalah khodam pendamping
seseorang, hukuman itu seringkali tidak ditujukan kepada orang tersebut, tetapi
kepada orang-orang terdekatnya, kepada anggota keluarganya yang lain, bisa
orang tua, istri / suami, anak-anak dan anak di dalam kandungan.
Ini adalah salah satu perbedaan sifat dasar mahluk
halus dengan sifat dasar manusia. Manusia dapat berubah menjadi baik dan
berbudi pekerti setelah mengenal agama dan Tuhan (walaupun banyak
juga manusia yang tekun beragama dan beribadah, tetapi perilakunya tidak
menunjukkan budi pekerti dan akhlak yang baik).
Mahluk halus yang "diagamakan", sifat dasarnya akan tetap sama sesuai aslinya. Hanya saja selama manusia yang meng-agama-kan mereka masih hidup, mereka akan menunjukkan perilaku rajin beribadah. Tetapi bila manusia itu sudah meninggal, maka mereka telah terbebas dari kungkungan manusia tersebut. Terserah mereka apakah akan tetap menjadi baik atau kembali menjadi jahat (ada juga dari mereka yang menyerang balik dan menyiksa roh orang tersebut sebagai pembalasan dendam).
Mahluk halus yang "diagamakan", sifat dasarnya akan tetap sama sesuai aslinya. Hanya saja selama manusia yang meng-agama-kan mereka masih hidup, mereka akan menunjukkan perilaku rajin beribadah. Tetapi bila manusia itu sudah meninggal, maka mereka telah terbebas dari kungkungan manusia tersebut. Terserah mereka apakah akan tetap menjadi baik atau kembali menjadi jahat (ada juga dari mereka yang menyerang balik dan menyiksa roh orang tersebut sebagai pembalasan dendam).
Bila kita menyebutkan adanya Tuhan yang juga bersifat gaib
dan menjadi penguasa atas seluruh kehidupan, termasuk berkuasa atas kehidupan mahluk
halus, mereka tidak akan percaya, karena sebagai sesama mahlukgaib mereka
akan mencari keberadaan Tuhan yang juga bersifat gaib. Karena mereka tidak
dapat menemukan keberadaan Tuhan, dan karena kekuasaan Tuhan juga tidak
dirasakan dalam sehari-harinya mereka, maka mereka tidak akan percaya bahwa
Tuhan benar ada, kecuali kita bisa menunjukkan keberadaanNya supaya mereka bisa
pergi mencari dan menemukanNya, kemudian percaya dan ikut
menyembahNya. Dalam kondisi yang seperti itu agama bagi mahluk halus
seringkali hanya menjadi simbol saja dan menjadi suatu hal yang bersifat
pemaksaan (begitu juga sering terjadi di dunia manusia).
Beragama ataupun tidak, yang perwatakannya berkuasa, akan
tetap memaksakan kekuasaannya kepada yang lebih lemah dan menindas. Yang suka
berbuat jahat akan tetap berbuat jahat. Yang suka usil dan mengganggu akan
tetap berbuat usil dan mengganggu. Tetapi pengertian keagamaan pada
mahluk halus bergolongan putih akan dapat menambah kebijaksanaannya.
Mahluk halus dari golongan putih, diagamakan ataupun tidak,
sifat dasarnya akan tetap sama, yaitu tidak berkecenderungan jahat.
Pengenalannya pada agama dapat menambah kebijaksanaannya dan membuatnya semakin
baik, sehingga dapat mengenal budi pekerti dan kesusilaan.
Mahluk halus dari golongan hitam dan abu abu, yang watak dasarnya berkecenderungan jahat, diagamakanataupun tidak, sifat dasarnya akan selalu tetap, yaitu berkecenderungan jahat. Mereka tidak mengenal akhlak yang baik, karena dunia mahluk halus tidak sama dengan dunia manusia. Yang mereka lakukan hanyalah sebatas menjalankan tata laku ibadah saja sesuai yang diperintahkan kepada mereka, tanpa ada perubahan pada budi pekerti mereka. Justru pengetahuan agama itu seolah-olah menjadikan mereka seperti memiliki ilmu baru, memiliki kekuatan baru, sehingga pada saat mereka ber-'ulah' dan manusia ingin mengusir mereka, mereka tidak lagi mempan dibacakan ayat-ayat suci, tidak lagi merasa 'panas' mendengar suara adzan, malahan dapat mengajari manusia bagaimana caranya membaca ayat-ayat suci, dan selain tetap menyesatkan, mereka juga mentertawakan manusia karena kebodohannya sendiri, karena telah mengajarkan mereka "ilmu".
Mahluk halus dari golongan hitam dan abu abu, yang watak dasarnya berkecenderungan jahat, diagamakanataupun tidak, sifat dasarnya akan selalu tetap, yaitu berkecenderungan jahat. Mereka tidak mengenal akhlak yang baik, karena dunia mahluk halus tidak sama dengan dunia manusia. Yang mereka lakukan hanyalah sebatas menjalankan tata laku ibadah saja sesuai yang diperintahkan kepada mereka, tanpa ada perubahan pada budi pekerti mereka. Justru pengetahuan agama itu seolah-olah menjadikan mereka seperti memiliki ilmu baru, memiliki kekuatan baru, sehingga pada saat mereka ber-'ulah' dan manusia ingin mengusir mereka, mereka tidak lagi mempan dibacakan ayat-ayat suci, tidak lagi merasa 'panas' mendengar suara adzan, malahan dapat mengajari manusia bagaimana caranya membaca ayat-ayat suci, dan selain tetap menyesatkan, mereka juga mentertawakan manusia karena kebodohannya sendiri, karena telah mengajarkan mereka "ilmu".
Aturan dan hukum di dunia halus hanya ada di wilayah dan di
lingkungan komunitas mahluk halus yang di dalamnya ada sosok penguasa.
Komunitas itu bisa berupa perkumpulan biasa ataupun kerajaan mahluk halus. Di
luar itu kondisinya sama saja seperti di dunia manusia yang tidak aturan yang
mengikat dan tidak ada penegak hukum. Yang perilakunya baik akan kelihatan
baik, yang jelek akan kelihatan jelek.
Dunia dan kehidupan mahluk halus berbeda dengan dunia dan
kehidupan manusia. Para mahluk halus, selain sukma manusia dan para dewa,
tidak mengenal budi pekerti dan akhlak yang baik seperti di dunia manusia.
Kehidupan mereka sangat bergantung pada kekuatan dan kekuasaan. Mereka bebas
berbuat apa saja, karena tidak ada hukum yang harus mereka patuhi, kecuali
hukum dan aturan yang ditetapkan oleh atasan mereka atau mahluk halus lain yang
lebih berkuasa. Berkelahi dan bertarung adu kekuatan dan menindas yang
lemah adalah hal yang biasa bagi mereka. Karena itu yang lemah harus
mengalah dan mengikut kepada yang kuat atau menyingkir supaya tidak menjadi
korban.
Nyawa manusia tidak penting bagi mereka. Apapun perbuatan
mereka dan akibatnya terhadap manusia, tidak penting bagi mereka.
Segala akibat perbuatan mereka terhadap manusia berupa kematian manusia,
keguguran kandungan, bayi meninggal di dalam kandungan, bayi lahir cacat, sakit
/ penyakit manusia, sakit jantung, buang-buang air, kanker otak, kanker rahim,
gagal jantung, gagal ginjal, kecelakaan, dsb, tidak penting bagi mereka. Hal
ini dapat disamakan dengan kondisi bahwa manusia tidak menganggap penting nyawa
seekor ayam, kambing, cicak, kucing, anjing, dsb, dan membunuhi hewan yang
dianggap mengganggu seperti kecoa, tikus, ular, semut, nyamuk, dsb, adalah hal
yang biasa, bukan sesuatu yang jahat.
Ada manusia yang jahat atau suka iseng, menjepret cicak,
mengikat burung, capung, menyakiti kucing / anjing, dsb. Begitu juga halnya
para mahluk halus, ada yang suka mengganggu, usil / jahil, mencelakakan atau
menakut-nakuti manusia.
Semakin jahat watak suatu mahluk halus, keberadaannya akan
semakin menyesatkan dan membahayakan manusia.
Semakin tinggi kekuatan suatu mahluk halus, semakin fatal
akibat perbuatannya terhadap manusia.
Manusia cenderung untuk tidak berhati-hati, karena manusia
meremehkan pengaruh keberadaan mereka, atau menjauhi mereka karena dorongan
agama, atau karena memaksakan rasionalisasi sikap berpikir manusia yang tidak
mau menghubung-hubungkan semua kejadian di dunia manusia dengan keberadaan
mahluk halus.
Meskipun sekarang jaman modern, bukan berarti kejadian
supranatural dan para mahluk halus itu menghilang dengan sendirinya dan tidak
ada lagi. Termasuk juga di negara-negara yang sudah modern, ada saja
kejadian-kejadian supranatural atau sakit-penyakit yang sumber penyebab awalnya
adalah interaksi / perbuatan mahluk halus, walaupun manusia tidak
mengakuinya. Baik kita percaya maupun tidak, mereka tetap ada, hanya
interaksinya dengan manusia saja yang berkurang.
Selain sosok-sosok halus dari jenis bangsa jin ataupun jenis
halus lainnya, ada juga sosok-sosok halus sukma manusia yang jahat. Sebagian
pengaruh buruk dari keberadaan mereka sudah dituliskan dalam tulisan
berjudul
Penggolongan mahluk halus dari sisi perwatakannya ini dapat
dijadikan acuan untuk melakukan pembersihan gaib (baca juga : Pembersihan
Gaib).
Jenis mahluk halus dari golongan hitam dan abu-abu jika
ada keberadaannya bersama manusia dalam bentuk khodam ilmu / pendamping, khodam
jimat dan pusaka, atau tinggal di tempat tinggal manusia, keberadaannya
dapat diusir dengan menggunakan minyak jafaron. (Baca : Pembersihan
Gaib 2).
Pembersihan gaib menggunakan minyak jafaron ini hanya
efektif digunakan terhadap mahluk halus golongan hitam dan yang berenergi
negatif dari jenis gaib selain yang berasal dari sukma manusia
(arwah, pocong, siluman).
Pertanyaan Seputar Perilaku Mahluk Halus
Ada banyak pertanyaan serupa mengenai perilaku mahluk halus,
misalnya banyak orang yang mengatakan bahwa mahluk halus suka menipu. Jadi
kalau kita bertanya atau meminta petunjuk kepada mereka, maka jawaban mereka
adalah bohong dan menipu.
Di sisi lain banyak juga orang berkata bahwa mahluk halus
lebih tegas daripada manusia. Kalau jawabannya ya, akan mereka katakan ya,
kalau jawabannya tidak, akan mereka katakan tidak. Jadi mereka berkata yang
sebenarnya, tidak menipu.
Mana yang benar ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, memang tidak akan ada
jawaban yang pasti benar, karena sebenarnya perilaku mahluk halus mirip juga
dengan perilaku manusia. Mahluk halus sama dengan manusia, ada yang jujur, ada
juga yang suka berbohong.
Manusia yang suka menyendiri, tidak suka bergaul, biasanya
jarang berbohong. Begitu juga mahluk halus yang hidupnya menyendiri, tidak
berkomunitas, biasanya juga tidak suka berbohong.
Manusia yang suka bergaul, berkomunitas, suka berkumpul dan
mengobrol dengan teman-temannya, ada yang suka berbohong, ada juga yang tidak
suka berbohong. Begitu juga mahluk halus yang hidupnya berkomunitas, ada yang
suka berbohong, ada juga yang tidak suka berbohong.
Dan seperti juga manusia, manusia yang jujur pun kadangkala
juga berbohong. Begitu juga mahluk halus. Karena itu kita harus pandai-pandai
menilai, jangan sampai tertipu.
Tapi kalau dikatakan mahluk halus lebih keras dan tegas
daripada manusia, secara umum pandangan itu bisa dikatakan benar. Kehidupan di
alam halus sangat mengutamakan kekuatan dan kesaktian, maka semua yang hidup di
alam halus secara umum lebih keras dan tegas daripada di dunia manusia. Mereka
juga tidak mengenal basa-basi. Jadi apapun yang kita katakan, yang bisa berupa
harapan atau janji, walaupun maksudnya hanya sekedar sebagai basa-basi, pasti
akan dituntut pemenuhannya. Jadi kita harus lebih berhati-hati terhadap
perkataan dan perilaku kita, jangan mengatakan sesuatu yang bisa disamakan
sebagai janji / harapan, karena suatu saat akan dituntut pemenuhannya. Mereka
akan "menegur" kita kalau kita tidak memenuhi janji kita itu.
Begitu juga halnya dengan roh / sukma / arwah manusia yang
sudah hidup di alam halus. Sekalipun semasa hidupnya seseorang berwatak lembut
dan halus, tetapi setelah hidup di alam halus, karena pengaruh kehidupan di
alam halus yang sangat mengedepankan kekerasan, ketegasan dan kekuatan, mereka
juga akan beradaptasi dan akan menjadi lebih galak / keras / tegas, lebih dari
wataknya semasa masih hidup.
Mahluk Halus Khusus Untuk Diwaspadai
Ada jenis mahluk halus yang sehari-hari biasa kita
sebut iblis, yaitu yang sosok aslinya seperti ular
tanah berwarna hitam dengan panjang tubuh + 2 meter. Sosok ini
beraura hitam dan kelicikannya luar biasa. Sekalipun tingkat kesaktiannya
rendah (biasanya kekuatan gaibnya antara 1 - 5 kalinya kekuatan gaib mustika
merah delima), tetapi dia tidak takut dengan yang kekuatannya lebih tinggi, karena
dia bisa mendatangkan teman-temannya yang juga beraura hitam dan berkesaktian
tinggi untuk membantunya. Waspadalah bila anda menemukan sosok gaib jenis ini.
Ada juga jenis mahluk halus yang sosoknya seperti manusia,
tubuh dan wajahnya seperti manusia, tetapi memiliki tanduk di kepalanya.
Biasanya sosoknya tinggi besar di atas 2 meter. Badannya kekar bertelanjang
dada seperti manusia. Badannya biasanya hitam / coklat kemerahan. Kesaktiannya
ada yang tinggi, ada juga yang rendah.
Ada yang bertanduk satu seperti tanduk badak, ada yang
bertanduk dua seperti tanduk kerbau. Ada yang tanduknya pendek, ada yang
panjang. Kekuatannya ada yang rendah seperti gondoruwo, ada juga yang menengah
dari beberapa kalinya kekuatan gaib mustika merah delima sampai beberapa kalinya
kekuatan gaib ibu ratu kidul.
Yang bertanduk satu lebih sering membunuh atau mencelakakan
manusia.
Yang bertanduk dua, yang biasa merasuk membuat kesurupan,
atau mencelakakan dan membunuh manusia biasanya kekuatannya rendah. Tetapi yang
bertanduk dua itu, yang biasa menyesatkan manusia, atau yang biasa memberi jasa
pesugihan, biasanya kekuatannya kelas menengah dari beberapa kalinya kekuatan
gaib mustika merah delima sampai beberapa kalinya kekuatan gaib ibu ratu kidul.
Sosok manusia dengan tanduk di kepalanya melambangkan sifat
yang jahat dan suka menyesatkan, tetapi tidak cukup licik jika dibandingkan
dengan sosok ular hitam di atas, tetapi jenis bertanduk ini suka menyerang atau
merasuki manusia, atau mencelakakan dan membunuh manusia. Menghindarlah segera
bila bertemu dengan sosok jenis ini, atau jika anda mengetahui ada
keberadaannya di sekitar tempat tinggal anda lakukanlah usaha pembersihan gaib.
Sosok-sosok yang disebutkan di atas adalah sosok-sosok
mahluk halus yang secara fisiknya dapat dengan mudah dibedakan dari mahluk
halus lainnya, sehingga manusia yang melihat dan menemukannya akan dengan mudah
melakukan pembedaan dan dapat segera melakukan tindakan yang diperlukan. Selain
mereka, ada banyak sosok halus lain golongan hitam yang sosoknya tidak
bertanduk, tetapi aura kejiwaannya hitam.
Selain yang sudah disebutkan di atas ada sosok-sosok lain
yang beraura kejiwaan hitam (sangat hitam), tetapi berkesaktian sangat tinggi,
bisa sampai tigapuluh ribu kali lipat kesaktiannya Ibu Ratu Kidul. Kebanyakan
sosoknya seperti manusia bertubuh tinggi besar dan bertelanjang dada dengan
tinggi tubuh rata-rata 30 meter. Jarang sekali ada manusia dan bahkan mahluk
halus yang mampu melihat dan mengetahui keberadaan mereka, kecuali mereka yang
mampu melihat gaib dan berspiritualitas tinggi (yang ditandai dengan
lingkaran halo di belakang kepalanya). Jenis ini tidak banyak
bergerak dan jarang sekali berpindah tempat, tetapi pancaran aura hitam
kejiwaannya mencakup area yang luas bisa sampai radius ratusan kilometer
jauhnya.
Jika dinilai secara kepangkatan, sosok ular hitam di atas
berpangkat setingkat menteri. Sekalipun kekuatan kesaktiannya lemah, tetapi
dihormati dan mempunyai kekuasaan untuk menggerakkan mahluk gaib golongan hitam
lainnya. Sedangkan sosok-sosok manusia bertanduk di atas setingkat prajurit
sampai perwira. Ada yang berkesaktian rendah, ada juga yang berkesaktian
tinggi, dan biasa menjadi "pelaksana tugas lapangan". Jenis terakhir
adalah mahluk halus golongan hitam yang berkesaktian sangat tinggi, yang
menjadi jenderal lapangan.
Secara keseluruhan sosok-sosok halus di atas adalah yang
seringkali kita sebut sebagai iblis, yang sifat keberadaannya, dan
pancaran aura kejiwaannya, sengaja menyesatkan manusia atau mencelakakan.
Sekalipun keberadaan mereka tidak tampak mata manusia, tetapi pancaran aura
kejiwaan mereka akan mempengaruhi manusia, bahkan juga mempengaruhi para mahluk
halus lain, sehingga mereka yang tidak eling lan waspada, tidak menjaga
kelurusan dan kebersihan hati, pikiran dan batinnya, dan yang mempunyai
kecenderungan menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan, akan menjadi
terpengaruh.
Sosok-sosok halus yang sudah disebutkan sebelumnya
di atas yang masuk merasuk ke dalam tubuh manusia adalah dari jenis bangsa jin
atau jenis mahluk halus lain. Selain itu ada juga sosok-sosok jahat dari jenis
sukma manusia (arwah).
Sukma manusia yang seringkali masuk merasuk dan bersemayam
di tubuh manusia biasanya adalah sukma dari orang-orang yang dulu memiliki
suatu keilmuan gaib / kesaktian, sebagiannya dulu hidup sebagai tokoh-tokoh
sakti dunia kejahatan dan berilmu tinggi. Mereka biasanya berwatak keras dan
menonjolkan kesaktian dan kegagahan, cenderung menonjolkan kesombongan dan
mengandalkan kesaktiannya untuk memaksakan kehendaknya.
Sosok halus sukma / arwah yang kekuatannya rendah, biasanya
akan bersemayam di bagian kepala manusia, tetapi yang kekuatannya lebih tinggi,
biasanya akan bersemayam di dalam tubuh / badan manusia.
Jika sesosok sukma (arwah) bersemayam di dalam kepala
seseorang, biasanya sosok sukma tersebut akan aktif memberikan bisikan gaib,
penglihatan gaib, dsb, akan menjadikan si manusia memiliki kemampuan melihat
gaib, atau bisa mengetahui sesuatu yang gaib, bahkan ada yang bisa meramal.
Tetapi keberadaan sosok sukma tersebut bisa juga mengacaukan alam pikiran si
manusia, memenuhi pikiran si manusia dengan halusinasi dan penglihatan gaib
fiktif yang tidak sesuai dengan kondisi gaib yang sesungguhnya.
Jika sesosok sukma (arwah) bersemayam di badan seorang
manusia (yang masih hidup), biasanya sehari-harinya si manusia tersebut akan
merasakan adanya ide-ide atau bisikan gaib / ilham dan kadang juga menerima
penglihatan gaib yang berasal dari sosok halus di dalam tubuhnya. Biasanya si
manusia akan merasa memiliki kepekaan batin, mengerti hal-hal gaib. Tetapi
seringkali semua bisikan gaib itu bersifat menyesatkan walaupun halus tidak
terasa. Kadangkala juga ia akan merasakan adanya dorongan emosi / amarah yang
tidak jelas penyebabnya. Di sisi lain sosok sukma arwah tersebut bisa menjadi
khodam kekuatan bagi si manusia jika si manusia sedang berkelahi dan akan
membantu memberikan inspirasi jika si manusia menjalani laku keilmuan kegaiban
maupun kanuragan.
Jika sesosok sukma manusia bersemayam di badan seseorang,
biasanya dia akan menarik mahluk halus lain di bawah kekuatannya untuk menutupi
dirinya (supaya keberadaannya tidak diketahui). Mahluk halus itu akan ditempatkan
persis di posisi orang tersebut berdiri. Ada juga yang sengaja dipasangnya di
sekelilingnya, di depan, samping kiri kanan dan di belakang tubuh si manusia.
Dengan demikian akan tampak bahwa manusia itu seperti memiliki khodam banyak di
sekelilingnya, padahal itu adalah sosok-sosok halus yang dipaksa berada disitu
untuk menutupi keberadaan si sukma tersebut.
Bisa dipastikan bahwa mereka bukanlah sukma leluhur si
manusia, kecuali sukma leluhur yang berwatak jelek, karena sukma leluhur yang
berwatak baik biasanya akan menempatkan dirinya sebagai sosok pendamping dan
pelindung, bukannya masuk merasuk dan bersemayam di dalam tubuh manusia
keturunannya.
Gangguan gaib yang asalnya dari jenis sukma / arwah yang
bersemayam di dalam tubuh manusia yang masih hidup adalah jenis gangguan gaib
yang paling sulit ditangkal. Yang bersemayam di kepala biasanya kekuatannya
rendah, kalau lebih kuat biasanya akan bersemayam di dalam tubuh / badan.
Sosok sukma manusia tersebut biasanya energinya halus sekali
sehingga sulit dideteksi dan sulit dirasakan keberadaannya, dan penampakannya
juga halus sekali sehingga sulit dilihat keberadaannya, ditambah lagi ada
banyak sukma manusia pelakunya yang berkesaktian tinggi yang kesaktiannya bisa
sampai ribuan kali lipat kesaktiannya ibu ratu kidul, dan untuk mengusirnya
hanya dapat dilakukan dengan menggunakan kekuatan gaib (tenaga dalam, kekuatan
kebatinan / spiritual, atau khodam) yang lebih tinggi.
Bersemayamnya sukma manusia jahat tersebut di dalam tubuh
atau kepala seseorang sulit sekali untuk diketahui, termasuk oleh orang-orang
yang tajam penglihatan gaibnya dan yang sudah bertahun-tahun berpraktek sebagai
paranormal dan spiritualis supranatural, karena selain sukma tersebut halus
sekali energi dan penampakannya, menyamarkan keberadaan dirinya dengan suatu
energi (ilmu halimunan), juga keberadaannya tertutupi oleh mahluk-mahluk halus
lain yang sengaja ditariknya untuk menutupi dirinya. Hanya orang-orang yang
sangat tinggi tingkat kepekaan / ketajaman batin dan spiritual saja yang mampu
mendeteksinya. Tapi sekarang dari pola perilaku dan fenomena yang sudah
diceritakan di atas kita dapat berwaspada terhadap kemungkinan adanya
keberadaan sukma jahat tersebut, walaupun adanya khodam-khodam pendamping di
sekitar manusia seperti disebut di atas belum tentu pasti menunjukkan adanya
sukma jahat tersebut.
Semua mahluk halus, selain yang dari jenis sukma
manusia, fisiknya adalah berupa energi sehingga bisa dihalangi atau
ditangkal dengan pagaran energi yang lebih kuat.
Sifat-sifat energi mahluk halus akan mengikuti
perwatakannya. Sifat energi mahluk halus golongan putih akan berbeda dengan
yang dari golongan hitam. Dengan kepekaan rasa orang akan bisa membedakan
kehadiran sesosok halus dari rasa energinya apakah sosok halus itu dari golongan
putih ataukah dari golongan hitam. Dan dengan kepekaan rasa juga orang
akan bisa membedakan energi sesosok gaib apakah bersifat positif
ataukah negatif.
Karena sifat fisiknya berupa energi maka pergerakan mahluk
halus golongan hitam dan yang berenergi negatif akan bisa dihalangi atau
ditangkal selain dengan pagaran energi yang lebih kuat juga dengan pagaran gaib
yang padat berisi energi positif yang berlawanan sifatnya dengan energi sosok
gaib yang negatif / hitam. Karena itu jika kita membuat pagaran energi,
usahakan selain membuat dindingnya keras, ada energi penolakannya, juga dibuat
dalamnya padat dengan energi positif, sehingga jika ada sesosok halus golongan
hitam yang mampu menembus dinding pagaran gaibnya, diharapkan dia
tidak akan mampu terus masuk ke dalamnya, karena padatnya energi positif di
dalam pagaran gaib yang sifatnya berlawanan dengan sifat energinya. Seandainya
kekuatan gaib sosok halus itu terlalu tinggi sehingga mampu masuk menembus
pagarannya, diharapkan dia tidak akan betah berlama-lama di dalamnya sehubungan
dengan ketidak-nyamanan energi yang berlawanan sifat dengan energinya.
Tetapi jenis sukma manusia tidak murni bersifat energi,
tetapi bersifat roh, yaitu roh / sukma (arwah) manusia. Sulit untuk membuat
pagaran energi untuk menahan jenis sukma manusia, karena kalau pagaran energi
untuk itu dibuat, berarti juga akan dapat menahan roh manusia yang masih
hidup (roh pancer dan sedulur papat).Untuk upaya menolak masuknya /
serangan dari jenis sukma manusia, maka diusahakan supaya energi pagaran gaib
itu juga berisi energi penolakan yang kuat, tetapi disugestikan bahwa energi
penolakan itu tidak berpengaruh negatif terhadap sukma manusia yang masih
hidup.
Pagaran gaib untuk melawan jenis sukma manusia memang sulit
dibuat. Selain karena tingkat kekuatan mereka bervariasi, ada yang rendah, ada
juga yang tinggi sekali, juga karena mereka bisa dengan akalnya beradaptasi
dengan bentuk pagaran gaibnya untuk menerobosnya.
Jika untuk menangkal jenis sukma manusia itu digunakan
pagaran gaib, maka pagaran gaibnya harus dibuat dengan berisi energi penolakan
yang kuat dari dalam pusat pagarannya, tapi harus sedapat mungkin dibuat sejuk
dan tidak berenergi tajam, supaya tidak mengganggu kesehatan dan hubungan
sosial / pergaulan.
Pagaran energi bersifat pasif, diam saja, tidak seperti roh
atau mahluk halus yang bisa bergerak bertindak sendiri. Jadi untuk penjagaan
gaib terhadap sukma manusia itu seharusnya dengan sesuatu yang bisa bertindak
sendiri ketika sukma tersebut datang, misalnya penjagaan gaib dengan khodam
jimat / pusaka atau khodam pendamping atau sedulur papat kita kalau sudah kuat.
Dan untuk melawan / mengusir sukma manusia tersebut bukan
dengan cara membuat pagaran energi, tetapi harus dengan langsung menghantamkan
energi yang lebih kuat kepada sosok sukma tersebut, bisa berupa
energi dari diri sendiri atau energi dari penggunaan khodam / benda gaib.
Ini adalah salah satu jenis kegaiban tingkat tinggi yang
jarang sekali manusia dapat mendeteksi dan mengetahuinya, apalagi menangkalnya.
Sulit untuk manusia, walaupun berilmu tinggi sekalipun, untuk bisa mendeteksi,
menangkal atau mengusir keberadaan sukma manusia jahat tersebut, apalagi sukma
jahat tersebut menyamarkan keberadaannya dan kesaktian gaibnya juga ada yang
sampai puluhan ribu kali lipat kesaktiannya Ibu Ratu Kidul, dan keberadaannya
hanya dapat diusir dengan kekuatan gaib yang lebih tinggi saja.
Walaupun begitu selayaknya si manusia sendiri yang harus
dapat menahan diri dari segala macam pengaruh dan dorongan untuk tidak
terpengaruh, untuk tidak berbuat jahat, untuk tetap menjaga keluhuran budi dan
pekerti, apapun agamanya, sehingga walaupun di dalam dirinya atau di sekitarnya
ada mahluk-mahluk jahat penyesat, dia tetap harus dapat mengendalikan diri
untuk tidak terbawa pengaruhnya.
Jadi selain sosok-sosok halus dari jenis bangsa jin atau
jenis halus lainnya, ternyata ada juga sosok-sosok halus sukma manusia yang
jahat. Sebagian potensi pengaruh buruk dari keberadaan mereka sudah dituliskan
dalam tulisan berjudul Pengaruh
Gaib thd Manusia.
Pengaruh Sinar Bulan Terhadap Mahluk Halus
Bangsa mahluk halus yang terhitung sebagai golongan putih
dan golongan hitam, kondisi fisiknya kuat atau lemah, sangat dipengaruhi oleh
sinar bulan. Mahluk halus golongan putih mengambil sinar bulan sebagai
sumber kekuatan energinya, sedangkan mahluk halus golongan hitam mengambil
energi dari bumi.
Pada malam bulan purnama, mahluk halus golongan putih berada
dalam kondisi penuh energi. Secara umum kita bisa merasakan suasana yang segar
bila keluar rumah pada saat malam bulan purnama, karena banyak mahluk halus
golongan putih yang keluar bebas di alam untuk mandi sinar bulan purnama, dan
pancaran energi positif mereka akan menyehatkan kita secara fisik maupun
psikologis. Sebaliknya, mahluk halus golongan hitam berada dalam kondisi lemah
kekurangan energi dan mereka berdiam di tempat gelap menghindari sinar
bulan.
Pada malam bulan purnama, apalagi pada malam hari Waisak,
aura energi sinar bulan sedang dalam kondisi puncaknya. Kondisi ini baik sekali
untuk kesehatan dan untuk ritual menambah kekuatan spiritual atau mencari
wangsit.
Pada malam bulan sabit atau malam mendung dan gelap tanpa
sinar bulan, mahluk halus golongan putih berada dalam kondisi lemah kekurangan
energi, sedangkan mahluk halus golongan hitam berada dalam kondisi penuh
energi. Dalam kondisi alam yang seperti ini para mahluk halus golongan hitam
bebas memilih untuk tetap diam di tempatnya atau keluar bebas di alam. Pancaran
aura energi mereka membawa pengaruh negatif terhadap fisik maupun psikologis
manusia.
Pada malam bulan sabit, aura energi kekuatan bumi sedang
dalam kondisi puncaknya. Kondisi ini baik untuk ritual kebatinan dan keilmuan
yang menyerap atau menggunakan kekuatan bumi sebagai sumber kekuatan ilmunya.
Tetapi untuk yang sengaja bertirakat untuk kebatinan, mencari ilmu atau mencari
wangsit, kebanyakan sosok halus yang datang kepada mereka adalah yang dari
golongan hitam dan wangsit / bisikan gaib yang mereka terima kebanyakan juga
berasal dari yang golongan hitam.
Kondisi sinar bulan ini dapat dijadikan suatu petunjuk,
tetapi bersifat tidak pasti, hanya sebagai petunjuk awal saja. Seseorang yang
memiliki ilmu gaib / khodam atau mempunyai khodam pendamping, ada saat-saat
tertentu yang dia merasa ilmunya itu terasa ampuh dan manjur, atau
keinginan-keinginannya banyak terkabul, atau jalan hidupnya terasa ringan
banyak keberuntungan. Bila itu terasa terjadi pada hari-hari yang malamnya
adalah malam bulan purnama (dari bulan sabit menuju bulan purnama), mungkin
saja khodamnya itu dari jenis golongan putih. Bila itu terasa terjadi pada hari-hari
yang malamnya adalah malam bulan sabit (dari bulan purnama menuju bulan sabit)
atau saat cuaca mendung tanpa sinar bulan, bisa jadi khodamnya itu adalah dari
jenis golongan hitam.
Kondisi sinar bulan ini tidak berpengaruh terhadap jenis
mahluk halus yang berasal dari jenis sukma manusia (arwah, pocong, siluman),
dedemit gondoruwo, kuntilanak, palasik, wewe gombel, banaspati, jenis buto,
jenis bangsa jin yang sosoknya hitam besar dan yang sosok wujudnya ular.
0 comments:
Posting Komentar