Publikasi Blog



1. Daftarkan disearch engine(google, yahoo, dll)

Layanannya:

http://google.com/addurl

http://google.co.id/addurl

Setelah didaftarkan tidak akan langsung muncul karena google membutuhkan proses indexing, setelah beberapa hari maka akan muncul.

Sedangkan untuk mendaftarkan web atau blog ke Search Engine Yahoo sebagai berikut :


1. Masuklah ke alamat https://siteexplorer.search.yahoo.com/submit

2. Klik Submit a Website or Webpage

3. Isilah Nama URL anda pada kotak putih

4. Klik tombol Submit URL.

Bing adalah sebuah search engine baru yang dibuat oleh 2 perusahaan besar dunia, yaitu Microsoft dan Yahoo. Ceritanya, mereka ingin menandingi Google.com dalam hal Search Engine, mengalahkan Google yang selama ini menjadi Mesin Pencari / Search Engine nomor satu yang banyak digunakan oleh para netter. Kita tidak perlu pusing memikirkan, siapa pemenangnya, yang penting, kita pun bisa terdeteksi di Search Engine yang satu. Candanya, google pun barangkali tidak akan tinggal diam menghadapi hal ini (hehe...).


Berikut langkah-langkah agar terindex di Bing Search Engine:

Untuk mendaftarkannya, silahkan masuk ke http://www.bing.com/docs/submit.aspx. Setelah muncul halaman Submit-nya, masukkan "caracter" yang muncul dan masukkan alamat blog kita. Lalu tekan "Submit URL"

Setelah muncul halaman seperti berikut di bawah, berarti proses submit/pendaftaran sudah selesai:

Submit your site to Bing

Thank you for submitting your URL to Bing


2. Gunakan aplikasi statistik.

Misal: http://www.sitemeter.com/

Pasang banner sitemeter keblog dan nantinya akan banyak data yang terbaca.


3. Daftarkan disitus layanan web auto submit

Misalnya :

http://mypagerank.net/servicepingserviceindex

http://www.pingoat.com/

http://pingomatic.com/



4. Gunakan pihak ketiga seperti disitus:

a. Technorati : http://www.technorati.com/

b. Mybloglog : http://www.mybloglog.com/

c. Blog Pulse : http://www.blogpulse.com/

d. Blog Digger : http://www.blogdigger.com/


5. Manfaatkan E-mail

Setiap mengirimkan email, kita sertakan alamat blog kita. Caranya ketik manual atau masuk ke email setting pada bagian Signature/tanda tangan. Jadi setiap mengirim email alamat blog kita akan segera tercantum.


6. Komentari blog orang lain

Tinggalkan jejak dengan menyisipkan alamat pada blog yang dikomentari.


7. Publikasi dunia nyata.

a. sampaikan keteman-teman.

b. cantumkan alamat blog dikartu nama.

c. sms keteman-teman bahwa sekarang sudah punya blog (he..he..hari gini belum punya blog..)

d. ng..apalagi ya…dan lain-lain aja deh.. .

Mendapatkan Uang Dari Ziddu

Pernah ngeupload file????

mungkin nge upload software, musik, gambar atau yang lainya..

Dulu biasanya saya pake 4Shared buat ngeupload file…

Tapi ketika saya tau bahwa Ziddu menyediakan fasilitas Free File Hosting sekaligus memberikan komisi setiap kali file yang kita upload di download oleh orang laen, tanpa banyak pertimbangan lagi, saya langsung meluncur ke TKP…

Setelah saya baca, akhirnya saya menemukan informasi yang bunyinya kira2 begini :

Penghasilan:

Anda akan mendapatkan $ 0,001 untuk setiap Unique download.Redeemed tunai akan ditransfer melalui PayPal atau Moneybookers setelah mencapai $ 10.

10000 Unique Downloads: $10

50000 Unique Downloads: $50

100000 Unique Downloads: $100 USD

500000 Unique Downloads: $500 USD

1000000 Unique Downloads: $1000 USD

Anda akan mendapatkan $ 0.10 Referral Bonus, ketika seseorang bergabung dengan Ziddu melalui referral Anda dan link yang pertama upload file!

Artinya, kita akan mendapatkan $0,001 untuk setiap file yang di download dan mendapatkan $0,10 USD untuk setiap referral link (memasang banner yang ditujukan untuk mengajak orang bergabung dengan ziddu).

Mungkin bagi sebagian orang jumlah komisi nya terasa kecil, tapi bayangkan jika file yang kamu upload adalah file yang dicari banyak orang???

Lumayan kan…… Lagi pula kalo masalah nge upload file, dikasih gratis aja kita bersyukur..apalagi kalo dikasih duit…wah,,,,lumayan kan…

Kalo berminat silakan bergabung dengan mengklik banner di bawah ini dan registrasi…

Mau MengUpload File sekaligus mendapatkan Hasil Tambahan?? Gabung aja dengan Ziddu.. Silakan Klik link dibawah ini untuk melihat Info nya Dan klik banner di Bawah ini untuk Registrasi…
 
register

Cara penghitungan volume Pekerjaan 1

Pertama-tama akan kita mulai Cara Perhitungan Volume Pekerjaan dari "Pekerjaan Persiapan".

I. Pekerjaan Persiapan


Pekerjaan Pengukuran

Sebelum memulai pekerjaan, sebaiknya kita melakukan pengukuran ulang untuk menentukan posisi/letak dari bangunan dengan melakukan pengukuran batas-batas terhadap ukuran tanah lokasi tempat akan dibangun, agar kita mengetahui dengan pasti posisi rumah terhadap ukuran tanah.

Volume pengukuran dapat dihitung secara satuan lumpsum, sebagai contoh : Pengukuran Ulang diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, maka perhitungannya adalah : upah tukang Rp.50.000/hari, maka biaya yang dibutuhkan : Rp.50.000 x 2 hari x 2 tukang = Rp.200.000,-

Pekerjaan Bouwplank

Yang dimaksud dengan Bouwplank adalah suatu pekerjaan awal untuk digunakan membantu menentukan As atau letak titik dari pondasi bangunan yang akan dibuat, dengan cara membuat pagar menggunakan papan 2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling sisi luar denah rencana bangunan, bouwplank dibuat dengan jarak 1 meter dari rencana galian pondasi terluar bangunan.Sebagai contoh : ukuran masa bangunan adalah 7 m x 10 m , maka volume bowplank adalah (7m x 2) + (10m x 2)= 34 m’Satuan Volume Bouwplank adalah meter lari (m’).


II. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi dan Urugan Tanah


Pekerjaan Galian Tanah

Pekerjaan menggali tanah yang akan digunakan untuk pembuatan pondasi, ukuran kedalaman dan lebarnya galian tanah tergantung oleh bentuk dan jenis Pondasi yang akan digunakan.

Misal lebar bawah Pondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3.

Pekerjaan Urugan Tanah

Pekerjaan mengurug lantai bangunan dengan menggunakan tanah sisa bekas galian pondasi, septic tank atau tanah merah yang di ambil dari luar lokasi.

Perhitungan volume dihitung berdasarkan luas lantai bangunan yang akan diurug tanah dikalikan dengan rencana ketinggian lantai bangunan (tinggi rencana lantai dari tinggi tanah eksisting).

Pekerjaan Urugan tanah satuan volumenya adalah m3.

Contoh : Luas lantai yang akan diurug 70 m2

Tinggi lantai yang direncanakan naik 40 cm dari tanah asal (eksisting)

Volumenya : 70 x 0,40 = 28 m3.


Pekerjaan Urugan kembali

Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 m3/3 = 20 m3.


III. Pekerjaan Pondasi

Pekerjaan Lantai Kerja

Lantai Kerja adalah jenis pekerjaan yang letaknya dibawah Pondasi Tapak Beton (Cakar Ayam).

lantai kerja berupa adukan semen + pasir dengan ketebalan 10 cm.

Cara menghitung Volume nya adalah : Luas permukaan bawah Pondasi Tapak Beton dikalikan dengan ketebalan adukan Semen + Pasir. Volume Lantai kerja dengan satuan m3.

Pekerjaan Pasir Urug

Pekerjaan Pasir Urug dilakukan sebelum pekerjaan Pondasi batu kali dimulai, pasir urug digunakan untuk alas dari pondasi batu kali. Ketebalan Pasir urugan dalah 10 cm, cara menghitung Volume nya adalah : Luas permukaan bawah Pondasi batu kali dikalikan dengan ketebalan pasir urug.

Pekerjaan Pasangan Pondasi

Pondasi yang kami maksud disini adalah Pondasi batu kali untuk bangunan rumah satu lantai.

cara menghitung volume Pasangan Pondasi adalah : Jumlah sisi sejajar penampang pondasi batu kali dikalikan dengan setengah ketinggian pondasi batu kali dikalikan panjang pekerjaan pondasi batu kali yang direncanakan.

Perhitungan Volume Pekerjaan

Sebaiknya sebelum pembangunan rumah dimulai, dibuat terlebih dahulu Rencana Anggaran Biaya nya.

Dengan adanya RAB, kita akan mendapatkan banyak kemudahan didalam Pengawasan dan Pengontrolan selama pembangunan rumah dikerjakan sampai dengan rumah selesai dibangun.

Untuk membuat Rencana Anggaran Biaya dibutuhkan Volume dari setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Kali ini kami akan mencoba untuk menyusun cara membuat Perhitungan Volume Pekerjaan.

Adapaun cara perhitungan yang kami susun ini adalah sebagai acuan, karena dari setiap desain rumah, perhitungan volumenya berbeda satu dengan yang lainnya.

Penyusunan akan kami buat berurutan dan terbagi beberapa artikel, mulai dari Pekerjaan Persiapan sampai dengan pekerjaan Lain-lain, agar memudahkan didalam mempelajari cara perhitungannya.

Semoga bermanfaat

Pekerjaan Pemasangan kusen

Permintaan perumahan terus meningkat dan perkembangan yang demikian pesatnya, sehingga kusen yang umumnya terbuat dari bahan kayu, sekarang banyak dijumpai pula dari bahan aluminium, baja maupun dari plastik PVC.

Kayu yang baik untuk kusen umumnya dari kayu jati, karena mempunyai umur dan kekuatan yang baik.

Sifat kayu jati untuk melengkung maupun terpuntir sangat kecil dibandingkan jenis kayu yang lain.

Disamping itu jika kusen tadi dipolitur, membuat permukaannya transparan dan akan terlihat indah.

Untuk bahan kayu Kalimantan yang baik adalah kayu Kamper Samarinda Oven, karena seratnya halus, sedangkan bahan kayu Bengkirai cukup kuat dan murah tetapi pengerjaannya sulit karena keras, sehingga setelah jadi kusen harganya tidak berbeda dengan kusen dari kayu Kamper.


Jenis-jenis Kusen antara lain :

Kusen pintu

Kusen jendela

Kusen gabungan pintu dan jendela

Bouvenlight (utk lubang hawa saja)



Pada pemasangan kusen pintu umumnya mempunyai ketinggian yang seragam terhadap kusen pintu yang lainnya (kecuali desain khusus).

Demikian juga tinggi jendela diusahakan mempunyai ketinggian yang sama dengan kusen pintu, kecuali untuk hal-hal yang sifatnya khusus misalnya kusen jendela untuk kamar mandi.

Perlu diperhatikan pula kearah mana rencananya pintu akan dibuka.

Variasi bentuk/model kusen pintu sebenarnya tidak banyak dan lebih banyak variasi pada bentuk/model daun pintunya.


Hal-hal yang musti diperhatikan :

Mempersiapkan alat-alat dan bahan-bahan material yang dibutuhkan.

Memahami dan dapat mempergunakan alat-alat untuk memasang kusen dengan benar.

Menjaga dan memperhatikan keselamatan kerja dengan benar.

Memasang kusen dengan benar sesuai dengan gambar rencana.

Memasang kusen pada ketinggian yang telah ditentukan.

Memasang kusen dengan tegak.

Memasang kusen pada as.

Memasang kusen pada tempat/posisi yang telah ditentukan dalam gambar.


Peralatan yang harus disiapkan :
Penggaris Water pass

Unting-unting : Alat yang terdiri dari bandul dan benang untuk membuat tegak lurus pemasangan.

Meteran ukuran 5 m

Benang nylon

Alat tulis Pensil


Ketepatan dan keakuratan pemasangan kusen sangat menentukan mudah atau tidaknya pintu untuk dibuka dan ditutup.


Oleh karena itu jangan sampai pemasangan kusen tidak sempurna, karena akibatnya akan timbul pekerjaan bongkar pasang kusen pada saat penyetelan daun pintu.

Pekerjaan Bouwplank

Sebelum dilakukan pekerjaan penggalian tanah untuk pondasi, maka dilakukan terlebih dahulu pekerjaan pemasangan papan Bouwplank.

Bouwplank berfungsi untuk membuat titik-titik as bangunan sesuai dengan gambar denah bangunan yang diperlukan untuk penentuan jalur/arah pondasi dan juga sebagai dasar ukuran tinggi/level/peil penentuan ketinggian lantai dalam rumah dengan permukaan jalan.

Syarat-syarat memasang bouwplank :

Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah/terlepas

Berjarak cukup dari rencana pekerjaan galian, diusahakan posisi bouwplank tidak terganggu atau tidak goyang akibat pelaksanaan pekerjaan galian pondasi

Papan Bouwplank harus bisa dibuat titik atau dibuat tanda-tanda dengan cat atau spidol untuk posisi pemasangan paku pengikat benang.

Sisi permukaan atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan bouwplank lainnya dan water pas.

Letak pemasangan papan bouwplank harus seragam (menghadap kedalam bangunan semua).

Garis benang yang dipasang pada bouwplank merupakan as (garis tengah) dari rencana pemasangan pondasi dan dinding batu bata.

Posisi perletakan Bouwplank terhadap Pondasi

Bahan yang dibutuhkan untuk pemasangan Bouplank :

Papan 2 cm x 20 cm yang kering dan lurus

Balok kayu 4 cm x 6 cm atau 5 cm x 7 cm

Paku 5 cm dan 7 cm

Benang nylon

Spidol atau cat untuk membuat tanda/titik as

Penggaris water pas.

Selang water pas minimal 20 meter

Linggis dan palu

Pada Saat Pemasangan Bouwplank harus diperhatikan :

Kekokohan pemasangan.

Tegak lurus dan Water pas (horisontal).

Ketepatan ukuran tinggi permukaan papan Bouwplang terhadap Peil lantai rumah terhadap permukaan jalan didepan rumah.

Papan yang digunakan tidak boleh melengkung.

Ketepatan pemasangan bouwplank sangat menentukan terhadap ketepatan Pelaksanaan bangunan agar dapat sesuai gambar rencana rumah.

Persiapan Tempat Kerja dan Gudang Material

Sebaiknya sebelum pelaksanaan pembangunan rumah mulai dilaksanakan, dibuat dulu persiapan untuk tempat bekerja bagi para tukang dan tempat penyimpanan bahan material (semen, pasir, split, kayu dll) dilapangan.

Area tempat bekerja itu diperlukan untuk memudahkan didalam pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan dilapangan.

Gudang juga dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan bahan material yang digunakan secara terus menerus ataupun bertahap (semen, paku, ember, pacul, sekop dll)

Untuk memudahkan didalam komunikasi dan pengawasan sebaiknya dibuat sebuah ruangan untuk Direksi Keet, yang fungsinya untuk membahas masalah-masalah pekerjaan atau diskusi pemecahan masalah yang terjadi dilapangan.

Persiapan-persiapan yang dibutuhkan :

Lokasi tempat penumpukan material pasir, batu kali, Split

Lokasi tempat penumpukan material kayu, besi beton

Lokasi tempat penyimpanan material semen, paku, ember, pacul, sekop dll

Lokasi untuk Direksi Keet.

Area tempat bekerja untuk pekerjaan pembuatan kerangka besi beton untuk Sloof, Kolom dan Balok beton.

Apabila masih menggunakan konstruksi atap menggunakan kayu, juga disiapkan area untuk tukang kayu membuat rangka konstruksi atap.

Area tempat penumpukan sampah dan material bekas yang tidak diperlukan lagi, agar area lokasi proyek terjaga kebersihannya (letakkan area ini dekat dengan pintu masuk proyek agar memudahkan untuk dibuang keluar lokasi proyek).

Dengan dilakukannya perencanaan tempat-tempat ini, maka pekerjaan akan lebih terkoordinir dan pekerjaan bisa lebih lancer

Cara Pelaksanaan Pengecatan yang Baik

Pekerjaan pengecatan adalah salah satu pekerjaan finishing yang harus mendapat perhatian khusus, mengingat keindahan dan kerapihan sebuah rumah tergantung dari hasil akhir Pengecatan.


Pada umumnya tata cara dan pelaksaan pekerjaan Pengecatan dilakukan kurang hati-hati, sehingga kwalitas pekerjaannya menjadi kurang baik.

Banyak hal menjadi penyebab kurang baiknya hasil pekerjaan cat, oleh karena itu sebaiknya dilakukan pengawasan dengan baik agar kwalitas pekerjaannya baik.

Cara pelaksanaan pengecatan dinding baru dan lam berbeda, kali ini yang kita bahas adalah pengecatan untuk dinding baru.


Tata cara Pelaksanaan Pengecatan :

Tata cara dan Tahapan pelaksanaan pekerjaan Plesteran dan Acian sudah dilaksanakan dengan baik dan benar.

Permukaan Acian pada dinding sudah benar-benar kering (tidak ada lagi noda basah.

Lakukan pengamplasan secara merata pada permukaan acian dinding.

Bersihkan permukaan acian dari segala noda kotoran, minyak (olie,solar dll).

Terutama untuk noda minyak harus dibersihkan sampai runtas.

Setelah pengamplasan dan pembersihan, untuk mendapatkan hasil yang baik dan cat dapat merekat dengan kuat, lakukanlah tahap pertama dengan menggunakan cat dasar untuk dinding.

Usahakan penggunaan plamuur dinding seminimal mungkin (hanya untuk bagian dinding yang berlubang atau acian yang gompal).

Pelaksanaan pekerjaan pengecatan dilakukan secara lapis perlapis.

Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benar-benar sudah kering (jangan tergesa-gesa).

Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, dinding baru dilaksanakan dengan 3 – 5 tahap lapisan cat.

Hasil akhir pengecatan akan baik apabila tat cara tahapan-tahapan dilaksanakan dengan baik dan hati-hati.

Cara Plesteran dan Acian yang Baik

Pada umumnya setelah rumah ditempati beberapa bulan, maka mulai terlihat dinding retak-retak rambut.

Kejadian retak-retak rambut pada dinding sbetulnya bisa diminimalisir dengan tata cara pelaksanaan pekerjaan yang benar.

Biasanya kejadian dinding retak rambut karena bangunan rumah tersebut dilaksanakan dalam waktu yang relative cepat (dikejar target), sehingga ada tahapan-tahapan yang terlewati, pada hal tahapan-tahapan tersebut yang bisa meminimalisir terjadinya retak-retak rambut pada dinding.

Untuk melakukan tata cara dan tahapan yang benar membutuhkan waktu, agar hasil dari plester dan acian kwalitasnya baik.

Tata cara dan tahapan pekerjaan Plesteran dan Acian :

Pada saat pemasangan dinding bata, lakukan penyiraman 2 kali sehari (pagi dan Sore) selama 1 minggu pada pasangan dinding yang sudah selesai terpasang, agar pengeringan adukan semen pada dinding bata pengeringannya merata dan bertahap.

Setelah tahapan penyiraman dinding bata selesai, barulah dimulai pelaksanaan pekerjaan plesteran dinding.

Sebelum memulai pekerjaan plesteran, dinding bata disiram air terlebih dahulu secara merata, agar supaya plesteran dapat lebih meresap kedalam bata.

Lakukanlah pelaksanaan pekerjaan plesteran diselesaikan perbidang dinding, jangan sampai terjadi pelaksaan pekerjaan plesteran dilaksanakan dua hari (disambung), untuk menghindari terjadinya retakan pada sambungan plesteran.

Setiap plesteran yang sudah selesai dilakukan, segera keesokan harinya permukaan plesteran tersebut disiram dengan merata pagi dan sore selama 1 minggu.

Setelah pelaksanaan penyiraman selama 1 minggu selesai, barulah pelaksanaan pekerjaan acian dapat dilaksanakan.

Demikian pula pelaksaan pekerjaan acian pada satu bidang dinding jangan sampai terputus (dikerjakan lagi pada keesokan harinya), untuk menghindari terjadinya retak pada sambungan acian.

Setelah acian benar-benar kering (tidak keluar air lagi) baru dapat dilakukan pekerjaan Pengecatan dinding tersebut.



Untuk mendapatkan hasil yang baik dan meminimalisir terjadinya keretakan rambut pada dinding, tergantung dari kecermatan dan pengawasan dilapangan terhadap tahapan penyiraman dinding tersebut.

Peralatan yang harus Disiapkan

Setelah seluruh dokumen gambar rencana rumah dan gambar lapangan diselesaikan serta perhitungan biaya juga sudah selesai disusun, maka tahap berikutnya melakukan persiapan untuk memulai pelaksanaan pembangunan rumah.

Untuk memudahkan didalam pengawasan selama proses pembangunan, ada baiknya mempersiapkan peralatan-peralatan bantu yang nantinya akan diperlukan untuk mendapatkan presisi / ketepatan serta kwalitas pelaksanaan pekerjaan yang baik.

Peralatan ini sebaiknya tersedia dilapangan, karena peralatan ini kelihatannya seperti tidak dibutuhkan, padahal ditengah proses pembangunan peralatan ini akan terasa manfaatnya.

Peralatan yang diperlukan :

Meteran panjang 5 m dan 30 , gunanya untuk mengontrol ketepatan ukuran setiap ruangan yang telah dilaksanakan oleh para tukang.

Penggaris alluminium panjang 1 m yang dibagian tengahnya terdapat alat pengukur tegak lurus (vertikal dan horizontal), fungsinya untuk mengontrol pemasangan begisting ataupun setelah dilakukan pengecoran beton,pemasangan lantai keramik permukaannya sudah rata dengan baik. Penggaris Alluminium ini juga digunakan untuk mengontrol pemasangan kusen pintu dan jendela apakah sudah terpasang tegak lurus dengan tepat, kalau tidak nanti pada saat pemasangan pintu atau jendela akan menghadapi kendala.

Buku catatan ukuran kertas folio untuk mencatat setiap perubahan yang terjadi atau catatan-catatan penting lainnya.

Jam dinding sederhana untuk menandai jam kerja para tukang.

Buatlah sebuah segitiga siku-siku dari multipleks 9 mm dengan ukuran sisi sikunya masing-masing 1 m, fungsinya untuk mengontrol pemasangan pertemuan dua dinding (sudut) agar terpasang tegak lurus.

Selang air sepanjang 20 m untuk mengukur tinggi permukaan dua titik agar rata (water pas), alat ini salah satunya digunakan pada saat penyetelan pemasangan ketinggian kusen, agar ketinggian permukaan atas seluruh kusen sama.

Peralatan ini hanya bisa digunakan oleh kita, karena si Pelaksana pembangunan (baik Mandor ataupun Kontraktor) wajib memiliki peralatan seperti tersebut diatas.

Kegunaan peralatan ini bagi kita adalah untuk mengawasi kwalitas pekerjaan, seandainya menurut kita ada pekerjaan yang kurang presisi, kita bisa langsung melakukan pengecekan dilapangan

Pekerjaan Rangka Atap

Pekerjaan Atap adalah salah satu bagian yang harus mendapatkan perhatian khusus, karena atap merupakan salah satu yang membuat rumah menjadi tidak lagi nyaman karena "Bocor".


Rangka atap bisa dibuat dari dua jenis bahan material, yaitu dari kayu atau dari logam ( besi siku dan Baja Ringan) tergantung dari biaya yang disediakan.

Untuk penjelasan Atap Baja ringan sudah kami bahas pada artikel "Tips-Tips", proses tahapannya akan kita bahas satu persatu.

Bentuk Dasar Atap genteng terdiri dari 3 type, yaitu Perisai, Pelana dan Piramid.

Kemudian berkembang bentuk-bentuk atap lainnya seperti Atap Joglo (Jawa), Atap rumah tradisional minang (Sumatra), Atap Rumah Tradisional Toraja (Sulawesi) dan lain-lain.

Kali ini akan dibahas jenis dan ukuran yang digunakan serta hanya bentuk dasar atap yang pada umumnya banyak digunakan, dengan konstruksi dari bahan kayu, yang penutup Atapnya menggunakan Genteng (Keramik atau Beton).

A. Konstruksi Atap Kayu
Ukuran Balok Kayu Rangka Atap yang digunakan 6cm x 15cm atau 8cm x 15 cm atau cm x 12 cm tergantung dari bentangan rangka atap yang dibutuhkan.

Balok kayu ini digunakan untuk kuda-kuda dan Gording.

Untuk bentuk atap perisai dibuat 2 jenis Rangka kuda-kuda yaitu untuk bagian tengah dan bagian diagonal atap yang biasa disebut Jurai Atap, digunakan juga sebagai konstruksi tempat dipasangnya Nok atap yang miring, sedangkan untuk bentuk atap pelana dibuat satu type Kuda-kuda.

Kayu untuk Balok Kaso terdiri dari dua ukuran tergantung jenis dan type genteng yang akan digunakan. Ukurannya 4cm x 6cm x 4 m atau 5cm x 7cm.

Kayu untuk Reng juga terdiri dari dua ukuran tergantung jenis dan type genteng yang akan digunakan. Ukurannya 2cm x 3cm atau 3cm x 4cm.

B. Konstruksi Baja Ringan atau Besi Siku

Apabila hendak menggunakan Konstruksi Atap menggunakan bahan dari Baja Ringan atau Besi Siku, agar dikonsultasikan dengan pihak Supplier atau perusahaan yang sudah biasa menangani pekerjaan atap dari bahan Logam, karena pembuatan dan pemasangannya dilakukan oleh pihak supplier.

Berikan foto copy Gambar Denah lantai dan Potongan serta Denah Atap kepada Supplier agar bisa dibuatkan perhitungan Biayanya.

Sebagai bahan pertimbangan memilih supliier jangan hanya karena tergiur oleh "harga murah", akan tetapi perhatikan referensi yang dimiliki Supplier tersebut dan kwalitas pekerjaannya.


Tahapan Pengerjaan

Proses pekerjaan Rangka Atap bisa dimulai pembuatan atau pemesanannya pada saat pemasangan dinding dan kolom beton sebagian besar sudah terpasang (kalau bangunan dua lantai dinding dan kolom dibagian lantai atas).

Pembuatan Rangka Atap dari bahan kayu adalah membuat kuda-kuda dan menyiapkan teknik sambungan diujung balok Gording yang akan disambungkan dengan Gording disebelahnya.

Letakkan Kuda-kuda yang sudah dibuat diatas balok beton keliling (ring Balok), kemudian dipasang Balok Gording sebagai pengikat antara kuda-kuda.

Setelah kuda-kuda terikat kuat dengan Gording, kemudian dipasang balok "Ikatan Angin" dengan ukuran 5cm x 10 cm secara silang (diagonal) diantara kuda-kuda.

Apabila Balok Gording sudah terpasang, dapat dilakukan pemasangan balok Kaso.

Jarak pemasangan Reng disesuaikan dengan Type dan jenis Genteng yang akan digunakan, karena setiap type dan jenis genteng mempunyai ukuran yang berbeda, Reng dapat mulai dipasang setelah balok kaso sudah terpasang diatas gording.

Sebaiknya pemasangan Genteng dilakukan setelah balok Kaso terpasang semua dan sebagian besar Reng sudah terpasang pula, karena dikhawatirkan kuda-kuda belum terikat kuat oleh balok Gording dan balok Kaso dengan kuat.

Tahap berikutnya bisa dimulai pembuatan talang dari bahan seng atau karpet karet dan pemasangan Genteng nok di wuwungan (paling atas) atau dibagian jurai.

Pekerjaan Beton Bertulang

Pekerjaan Beton Bertulang terdiri dari beberapa jenis yang mempunyai fungsi dan kekuatan yang berbeda-beda.

Setiap jenis pekerjaan Beton bertulang mempunyai cara pengerjaannya yang berbeda-beda pula.

Jenis Pekerjaan Beton Bertulang adalah :

1. Sloof beton
Sloof beton adalah beton bertulang yang diletakkan secara horizontal di atas pondasi. Tugas dari sloof beton bertulang ialah untuk meratakan beban yang diterima kolom beton menuju pondasi. Supaya setiap beban yang diterima oleh suatu kolom, akan tersebar merata pada seluruh permukaan pondasi. Selain itu, sloof berfungsi sebagai pengikat antara dinding, pondasi dengan kolom.

2. Kolom beton
Kolom beton (tiang beton) adalah beton bertulang yang diletakkan diatas pondasi dengan posisi tegak/vertikal. Kolom berfungsi disamping sebagai pengikat pasangan dindng bata juga berfungsi sebagai penerus beban dari atas menuju sloof yang kemudian diterima oleh pondasi.

3. Ring balok beton
Ring balok beton adalah beton bertulang yang terletak di atas pasangan dinding, yang dikaitkan dengan kolom beton sehingga merupakan kesatuan struktur . Berfungsi sebagai tumpuan konstruksi atap dan pengikat pasangan bata bagian atas agar pasangan bata tidak runtuh.

4. Balok beton
Balok beton adalah beton bertulang merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan yang akan menerima beban-beban diatasnya.

5. Plat beton (dak beton)
Plat beton (dak beton) adalah beton bertulang, yang fungsinya sebagai lantai pada bangunan bertingkat.

6. Tangga Beton
Tangga Beton adalah sebagai sarana untuk naik kelantai diatasnya.

7. Rabat Beton Lantai
Rabat Beton Lantai adalah sebagai lapisan dasar/alas lantai penguat pasangan lantai. Dalam pelaksanaanya ada yang menggunakan rangkaian besi beton diameter 6 - 8 mm, ada juga yang tidak.

8. Pondasi beton Tapak
Pondasi beton Tapak adalah sebagai alas tumpuan kolom yang mempunyai jarak bentang diatas 4 m atau digunakan untuk menahan beban yang berat yang akan diletakkan dilantai atas.

Maksud dari uraian diatas adalah untuk mempermudah mengetahui jenis-jenis pekerjaan beton bertulang yang akan digunakan dalam pembangunan.

Pekerjaan Pasangan Dinding dan Plesteran

Pekerjaan pemasangan dinding dilakukan pada saat Sloof beton sudah terpasang dan rangka besi beton bertulang kolom sudah berdiri siap cor.

Pemasangan dinding terdiri dari beberapa bahan material yaitu :

1. Bata merah biasa

2. Bata merah press

3. Bataco

4. Bata Hebel

5. Gypsum board

Masing-masing bahan material dinding mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Pemilihan tergantung dari biaya/anggaran yang tersedia.


Cara yang perlu diperhatikan pada saat pemasangan dinidng adalah :

Pemasangan dilakukan dengan cara dari kolom beton sebelah kiri ke kolom beton disebelah kanan.

Sebelum dipasang bata merah disiram dulu dengan air agar adukan semen dapat lebih lengket dengan bata.

Gunakankan bata merah yang masih utuh, karena bata merah biasa umumnya mudah patah.

Untuk menghemat gunakan bata merah yang patah untuk dipasang didekat kolom beton.

Perhatikan pemasangan bata berada di As Sloof beton atau balok beton.

Secara bertahap pada ketinggian pemasangan bata mencapai satu meter, kolom beton dikanan-kiri pasangan bata supaya dilakukan pekerjaan pengecoran, agar pasangan dinding tidak roboh.

Umumnya lebar bata merah biasa tidak sama, pasanglah dengan rata permukaan pasangan bata bagian dalam rumah.

Apabila cuaca sangat panas, sebaiknya pasangan bata merah yang sudah terpasang dilakukan penyiraman menggunakan air dengan merata, untuk menghindari terjadinya keretakan pada pasangan bata dan adukan semen dapat lengket dengan baik.

Pekerjaan Kolom dan Balok Beton Bertulang

Sebelum kita mulai membahas, perlu diketahui fungsi dan tugas masing-masing dari Kolom dan Balok Beton didalam sebuah bangunan rumah.

Kolom beton (tiang beton) adalah beton bertulang yang diletakkan diatas pondasi dengan posisi tegak/vertikal. Kolom berfungsi disamping sebagai pengikat pasangan dindng bata juga berfungsi sebagai penerus beban dari atas menuju sloof yang kemudian diterima oleh pondasi.

Ring balok beton bertulang yang terletak di atas pasangan bata.Berfungsi sebagai tumpuan konstruksi atap dan pengikat pasangan bata bagian atas agar pasangan bata tidak runtuh.

Balok beton bertulang merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan yang akan menerima beban-beban diatasnya.

Didalam melaksanakan pekerjaan ini dibutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam pelaksanaannya, karena bagian ini adalah bagian penumpu utama bangunan rumah diatas permukaan tanah.

Apabila ada yang terlewatkan maka bisa terjadi dinding rumah akan retak atau atap penutup rumah akan turun sampai bisa terjadi rumah akan rubuh.


Pada saat pekerjaan dilaksanakan perlu diperhatikan adalah :

Dimensi/ diameter besi beton yang digunakan sudah sesuai gambar.

Cek dan lakukan pemeriksaan dimensi/ukuran sudah sesuai denga gambar lapangan.

Pada titik pertemuan atau sambungan sudah dilakukan dengan benar (syarat menyambung struktur)

Perhatikan ikatan kawat antara besi beton dan ring besi beton sudah terikat dengan kuat.

Pemasangan begisting (cetakan beton) tidak ada celah atau lobang, sehingga pada saat pengecoran beton tidak terjadi kebocoran.

Bersihkan cetakan beton dari segala bentuk kotoran dan bersihkan apabila ada tumpahan minyak pada besi beton, agar antara adukan beton dan besi beton dapat melekat dengan baik.

Pada saat pengecoran beton dilakukan, perhatikan cetakan beton (begisting) sudah terisi dengan padat (tidak ada rongga), karena kalau tidak padat akan mengurangi kekuatan beton.

Tiang begisting balok sudah terpasang dengan kuat, sehingga pada saat pengecoran begisting tidak melengkung/turun.

Pekerjaan Beton Bertulang

Pada bagian Pekerjaan Beton Bertulang terdapat beberapa tahapan pelaksanaan.

Besaran dari ukuran/dimensi beton disesuaikan dengan luas bangunan yang direncanakan.Didalam uraian ini tidak membahas masalah besaran ukuran/dimensi dari Pekerjaan Beton Bertulang.Karena setiap desain rumah mempunyai dimensi/ukuran beton bertulang yang berbeda.

Setelah Pekerjaan Pondasi selesai dikerjakan dan sudah dilakukan pengurugan kembali tanah bekas galian, maka kita akan memulai Pekerjaan Beton Bertulang.

A. Pekerjaan Sloof dan Kolom Beton

Tahapan Pekerjaan :
  • Untuk melaksanakan proses Pekerjaan Sloof beton dapat dilakukan secara estafet dengan proses pelaksanaan pekerjaan Pondasi.

  • Pada saat pekerjaan galian tanah pondasi dimulai, dapat pula mulai dilakukan pemotongan besi beton dan Cetakan Beton Sloof (Begisting) dari papan kayu yang murah ukuran 2/20 atau multipleks sesuai dengan ukuran/dimensi dari Sloof dan Kolom beton yang direncanakan.

  • Setelah sebagaian besar pekerjaan pemotongan besi beton dilakukan, bisa dimulai dilaksanakan pekerjaan merangkai besi beton menjadi rangka tulangan untuk Sloof

  • Beton kemudian rangka tulangan untuk kolom beton.

  • Setelah Pekerjaan Pondasi mencapai 50%, pekerjaan proses pemasangan Sloof beton dan kolom beton bisa dimulai.

  • Letakkan rangkaian beton bertulang sloof yang telah dibuat diatas permukaan pondasi.

  • Kemudian pasang Cetakan Beton Sloof (Begisting) diatas rangkaian besi bertulang sloof.

  • Setelah sebagian besar rangkaian besi beton dan begisting sloof terpasang, bisa mulai dilakukan pemasangan rangkaian besi beton dan begisting untuk kolom.

  • Tahap selanjutnya bisa dimulai pengecoran adukan beton untuk Sloof.

  • Sedangkan untuk pengecoran kolom, dilakukan secara bertahap bersamaan dengan pemasangan dinding batu bata.


Hal-hal yang perlu diperhatikan :


  • Diperiksa kembali apakah Stek besi beton diameter 6 mm sudah terkait dengan kuat pada pondasi batu kali.

  • Tariklah benang mulai dari ujung pondasi kesisi ujung yang satunya, gunanya untuk menentukan ketepatan pasangan Sloof beton diatas pondasi.

  • Periksa ukuran/dimensi rangkaian besi beton bertulang sloof dan kolom yang sedang dibuat maupun yang akan dipasang, sudah sesuai dengan dimensi pada gambar kerja lapangan.

  • Pada saat pemasangan Rangkaian besi beton untuk kolom perhatikan betul posisi rangkaian besi beton sudah terpasang tegak lurus atau siku.

  • Perhatikan pada saat pengecoran adukan campuran beton kedalam cetakan Sloof beton (begisting), cetakan benar-benar terisi adukan beton dengan padat (tidak ada rongga).
    kalau ada rongga di beton, akan mengurangi kekuatan Sloof.

  • Pada saat pengecoran adukan beton, didalam cetakan tidak boleh terdapat kotor apapun, dan tidak boleh ada tumpahan minyak.

  • Cetakan (begisting) sloof jangan dibuka dulu sebelum adukan beton benar-benar kering.

Pekerjaan Pondasi

Pondasi adalah alas sebuah rumah atau bangunan. Kekuatan bangunan rumah salah satunya ditentukan oleh kekuatan pondasi. Dengan pondasi, kestabilan suatu bangunan terhadap beban dan gaya-gaya (baik luar maupun dalam, baik vertikal, horizontal maupun momen puntir) dapat ditahan.

Secara umum, terdapat dua macam pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal digunakan bila bangunan yang berada di atasnya tidak terlalu besar. Rumah sederhana misalnya. Pondasi ini juga bisa dipakai untuk bangunan umum lainnya yang berada di atas tanah yang keras. Yang termasuk dalam pondasi dangkal ialah pondasi batu kali setempat, pondasi lajur batu kali, pondasi tapak/pelat setempat (beton), pondasi lajur beton, pondasi strouspile dan pondasi tiang pancang kayu.

Sedangkan pondasi dalam ialah pondasi yang dipakai pada bangunan di atas tanah yang lembek. Pondasi ini juga dipakai pada bangunan dengan bentangan yang cukup lebar (jarak antarkolom 6m) dan bangunan bertingkat. Yang termasuk didalamnya a
ntara lain pondasi tiang pancang (beton, besi, pipa baja), pondasi sumuran, pondasi borpile dan lain-lain.Dalam pemahasan berikut ini kita akan membahas Pondasi dangkal.Pada awal penentuan akan dimulainya Pekerjaan pembuatan Pondasi, perlu mendapatkan perhatian KHUSUS. karena kalau ini tidak menjadi perhatian khusus, maka kelancaran proses pembangunan selanjutnya akan banyak mengalami permasalahan didalam pelaksanaan pekerjaan lainnya.

Setelah pekerjaan pemasangan Bouwplank selesai, pekerjaan galian Pondasi dapat dilaksanakan.Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah tentukan bagian batas tanah dan buatlah garis siku terhadap tanah sebagai patokan awal pekerjaan pondasi.Perlu diingat, patokan untuk sikuan bangunan hanya bisa ditentukan pada satu sisi batas tanah saja (kecuali rumah yang dibuat dengan gambar desain khusus).Dan Patokan sikuan ini agar selalu digunakan sebagai acuan proses pekerjaan selanjutnya.Mohon diperhatikan "TEGAK LURUS ATAU SIKU DARI SETIAP PENGUKURAN" , jangan sampai salah

Pekerjaan Pondasi Batu Kali

Sebelum Pondasi dibuat :
  • Lakukan pengecekan sekali lagi ukuran pemasangan Bouwplank terhadap bentuk rencana bangunan terhadap ukuran tanah.
  • Pastikan bahwa permukaaan bagian atas papan Bouwplank adalah ketinggian level lantai didalam rumah, atau bisa juga ditentukan lebih rendah beberapa centimeter dari level permukaan lantai dalam rumah.
  • Tentukan garis batas sikuan sebagai acuan selanjutnya, sudah dibuat berdasarkan posisi yang terbaik terhadap kondisi bentuk tanah (hati-hati terhadap bentuk tanah yang tidak kotak persegi).
  • Buatlah dengan cat minyak titik-titik batas arah pondasi sesuai Gambar Kerja Lapangan pada papan Bouwplank, dan pasanglah paku 5 cm diatas papan Bouwplank.
  • Selanjutnya tariklah benang dan ikatkan pada paku sesuai dengan titik-titik batas arah pondasi.
  • Periksa sekali lagi bahwa tarikan benang sudah sesuai dengan arah dari setiap pondasi dan sudah tegak lurus atau siku.
Proses Pekerjaan Pondasi Batu Kali :
  • Mulailah pekerjaan galian tanah dengan ukuran kedalaman dan lebar sesuai dengan Gambar Lapangan.
  • Setelah galian tanah selesai, siramlah seluruh permukaan dasar galian tanah dengan obat Anti Rayap.
  • Tebarkan Pasir Urug dibagian permukaan galian tanah setebal 10 cm (atau yang disarankan).
  • Pasanglah terlebih dahulu Batu Kali bulat tanpa adukan semen (Aanstamping) diatas pasir urug.
  • Pasanglah pondasi Batu Kali Belah dengan adukan semen campuran 1 : 5 (Semen dan Pasir), besarannya disesuaikan dengan ukuran pada Gambar Lapangan.
  • Pada posisi 20 cm bagian atas pasangan batu kali belah, sebaiknya dilakukan dengan campuran semen kedap air 1 : 3, untuk menghindari terjadinya rembesan air tanah terhadap pasangan dinding diatas dekat pndasi.
  • Demikian pula pada posisi 20 cm dari bagian atas pasangan pondasi batu kali belah, diberi stek dari besi beton diameter 6 mm pada jarak setiap 1 meter, gunanya untuk mengikat pasangan Sloof beton diatas pondasi agar menyatu (tidak bergeser).
  • Setelah pelaksanaan pekerjaan pondasi sampai bagian atas selesai, lakukan pengecekan kembali untuk mengetahui permukaan Pondasi sudah rata (water pas)
  • Setelah pasangan Pondasi Batu Kali selesai, sebelum diurug kembali dengan tanah bekas galian, bisa dilakukan lagi penyiraman obat Anti rayap pada seluruh permukaan pondasi batu kali tersebut.

Pekerjaan Persiapan

Perlu saya jelaskan sedikit perihal pekerjaan apa saja yang termasuk dalam katagori "Pekerjaan Persiapan" sebelum kita membahasnya satu persatu.

Didalam Pelaksanaan Pembangunan kita membutuhkan Persiapan-persiapan sebelum pekerjaan dimulai, karena persiapan ini mutlak diperlukan. Kalau kurang satu saja akan timbul masalah didalam proses perjalanan pembangunannya. Saya menyebutkan dalam ulasan ini pembangunan rumah dengan istilah Proyek untuk memudahkan didalam pengertian dan penulisannya.

Pekerjaan Persiapan
  • Sebelum Pelaksanaan Pembangunan dimulai :
    Pertama-tama dipastikan terlebih dahulu bahwa Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Pemda setempat sudah selesai, dan sudah bisa dipasang papan Plank IMB diproyek.
  • Gambar Desain Rumah sudah selesai dibuat secara keseluruhan.
  • Gambar Kerja Lapangan sudah selesai dibuat, siapkan dua copy untuk di proyek.
  • Sudah menentukan siapa yang akan melaksanakan pekerjaan pembangunan, langsung dengan Mandor atau memilih dilaksanakan oleh Kontraktor.
  • Disusun terlebih dahulu Rencana Anggaran Biaya (RAB), untuk mengetahui total pengeluaran biaya pembangunan rumah, memudahkan pengontrolan pengeluaran biaya.
  • Buatlah Jadwal Waktu Pelaksanaan Pembangunan Rumah (Time Schedule), untuk memudahkan pengawasan dari setiap pekerjaa, sehingga setiap pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu.
  • Sebagai bahan pertimbangan, terutama kalau sudah diketahui lokasi tanah tersebut bekas sawah atau rawa, saya sarankan bagi bangunan rumah dua lantai dan mempunyai bentang/lebar ruang 4 m atau lebih, untuk melakukan "test tanah" di Laboratorium Tanah terlebih dahulu, sehingga bisa diketahui jenis dan type pondasi yang akan digunakan, agar dikemudian hari bangunan rumah tidak terjadi penurunan pondasi (Ambles).
Pekerjaan Pembangunan dimulai :
  • Pasanglah papan Plank Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) yang sudah di isi no.IMB diatas tanah bagian depan, dan siapkan foto copy dokumen IMB diproyek, agar memudahkan Pengawas Lapangan apabila ada petugas dari Pemda datang memeriksa.
  • Siapkan dua Set Gambar Kerja Lapangan untuk Pengawas Lapangan dan Mandor.
  • Meminta Ijin atau melakukan Pemberitahuan kepada RT setempat dan tetangga disekitar proyek, sehubungan dengan akan dimulainya pembangunan rumah.
  • Siapkan petugas keamanan untuk menjaga proyek, terutama untuk penjagaan dimalam hari, untuk menghindari kehilangan bahan material.
  • Lakukan pembersihan dilokasi proyek (tanah) dari segala barang-barang atau kotoran lainnya, untuk memudahkan pelaksanaan pengukuran dilapangan.
  • Buatlah pintu dan pagar sementara mengelilingi tanah proyek.
  • Perhatikan kekuatan beton diatas saluran dipinggir jalan yang masuk kedalam Proyek, kalau tidak kuat segera diganti dengan beton yang lebih kuat, agar dapat menahan beban berat truk bahan material masuk kedalam proyek.
  • Apabila pembangunan yang akan dilaksanakan diatas tanah kosong, maka buatlah Bedeng untuk ruang Pengawas Lapangan bekerja dan Gudang Material, Kalau memungkinkan buatlah tambahan ruangan bagi para pekerja (tukang) yang akan menginap diproyek (umumnya sebagian tukang akan menginap diproyek untuk menghemat ongkos transportasi).
  • Demikian pula buatlah Pompa Air Kerja dan Wc sementara untuk dapat digunakan pleh para pekerja diproyek
  • Lakukan pengukuran ulang terhadap ukuran tanah dan disesuaikan dengan ukuran di SertifikatTanah.
  • Ukur ketinggian Level permukaan Tanah dengan Level permukaan jalan didepan proyek, perhatikan selisihnya.
  • Buatlah satu titik Patokan sebagai dasar atau titik awal untuk memulai membuat ukuran sesuai rencana bangunan yang akan dibangun dan disesuaikan dengan ukuran tanah yang ada.
  • Apabila semua ukuran sudah didapat dan sudah sesuai, maka pekerjaan bisa dimulai dengan pemasangan Bouwplank.
  • Setelah Bouwplank terpasang, maka bisa mulai ke proses Pekerjaan Pondasi.

Tata Cara dan Tahapan Bangun Rumah

Didalam membangun rumah diperlukan kehati-hatian, karena apabila mulai dari "Pekerjaan Persiapan" ada tahapan yang terlupakan/terlewatkan, maka dampaknya akan bisa menghadapi masalah/ problem dilapangan.

Oleh karena semakin banyaknya keiinginan dari pemilik rumah untuk mengetahui bagaimana proses, Tata Cara dan Tahapan Bangun Rumah, maka dalam kali ini akan kita bahas Tata Cara dan Tahapan pembangunan rumah mulai dari Pekerjaan Persiapan sampai dengan Rumah itu dapat ditempati.

Tata Cara dan Tahapan ini akan dibuat secara
bertahap, agar nantinya didalam pelaksanaan pembangunan rumah pemilik rumah dapat mengikuti proses pelaksanaannya tahap demi tahap. Tata Cara dan Tahapan ini disusun tanpa ada kaitannya dengan desain rumah Tinggal tertentu, Tata Cara dan Tahapan ini dapat digunakan untuk seluruh jenis Desain Rumah Tinggal.

Tahapan-tahapan meliputi :

A. Pekerjaan Sipil

Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Struktur Beton
Pekerjaan Pasangan Dinding dan Plesteran
Pekerjaan Rangka Atap
Pekerjaan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor
Pekerjaan InstalasiListrik
Pekerjaan Plafond Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela

B. Pekerjaan Finishing

Pekerjaan Pemasangan Material Lantai / Dinding
Pekerjaan Politur / Melamik / Duco
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Kunci dan Alat Penggantung
Pekerjaan Pemasangan Sanitary
Pekerjaan Fixture Lampu dan Sakelar-Stop Kontak
Pekerjaan Pagar Depan dan Pintu masuk
Pekerjaan Carport dan Jalan Masuk

C. Pekerjaan Serah Terima

Pekerjaan Serah Terima Pertama
Masa Garansi
Serah Terima Kedua

Teknik Sipil

saya memulai karir pada saat ini.
karir saya insyaalloh dalam teknik sipil.
karena pada saat ini saya masih kuliah di jurusan teknik sipil UPI angkatan 2009.
semoga dengan permulaan ini bisa membawa karir saya lebih baik ke depanya,tetap eksis,dan bermanfaat bagi kita semua,serta khususnya untuk saya sendiri demi tercapainya ridho Alloh SWT yang kelak akan dipertanggung jawabkan di hari pembalasan. Amin