Cara penghitungan volume Pekerjaan 1

Pertama-tama akan kita mulai Cara Perhitungan Volume Pekerjaan dari "Pekerjaan Persiapan".

I. Pekerjaan Persiapan


Pekerjaan Pengukuran

Sebelum memulai pekerjaan, sebaiknya kita melakukan pengukuran ulang untuk menentukan posisi/letak dari bangunan dengan melakukan pengukuran batas-batas terhadap ukuran tanah lokasi tempat akan dibangun, agar kita mengetahui dengan pasti posisi rumah terhadap ukuran tanah.

Volume pengukuran dapat dihitung secara satuan lumpsum, sebagai contoh : Pengukuran Ulang diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, maka perhitungannya adalah : upah tukang Rp.50.000/hari, maka biaya yang dibutuhkan : Rp.50.000 x 2 hari x 2 tukang = Rp.200.000,-

Pekerjaan Bouwplank

Yang dimaksud dengan Bouwplank adalah suatu pekerjaan awal untuk digunakan membantu menentukan As atau letak titik dari pondasi bangunan yang akan dibuat, dengan cara membuat pagar menggunakan papan 2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling sisi luar denah rencana bangunan, bouwplank dibuat dengan jarak 1 meter dari rencana galian pondasi terluar bangunan.Sebagai contoh : ukuran masa bangunan adalah 7 m x 10 m , maka volume bowplank adalah (7m x 2) + (10m x 2)= 34 m’Satuan Volume Bouwplank adalah meter lari (m’).


II. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi dan Urugan Tanah


Pekerjaan Galian Tanah

Pekerjaan menggali tanah yang akan digunakan untuk pembuatan pondasi, ukuran kedalaman dan lebarnya galian tanah tergantung oleh bentuk dan jenis Pondasi yang akan digunakan.

Misal lebar bawah Pondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3.

Pekerjaan Urugan Tanah

Pekerjaan mengurug lantai bangunan dengan menggunakan tanah sisa bekas galian pondasi, septic tank atau tanah merah yang di ambil dari luar lokasi.

Perhitungan volume dihitung berdasarkan luas lantai bangunan yang akan diurug tanah dikalikan dengan rencana ketinggian lantai bangunan (tinggi rencana lantai dari tinggi tanah eksisting).

Pekerjaan Urugan tanah satuan volumenya adalah m3.

Contoh : Luas lantai yang akan diurug 70 m2

Tinggi lantai yang direncanakan naik 40 cm dari tanah asal (eksisting)

Volumenya : 70 x 0,40 = 28 m3.


Pekerjaan Urugan kembali

Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 m3/3 = 20 m3.


III. Pekerjaan Pondasi

Pekerjaan Lantai Kerja

Lantai Kerja adalah jenis pekerjaan yang letaknya dibawah Pondasi Tapak Beton (Cakar Ayam).

lantai kerja berupa adukan semen + pasir dengan ketebalan 10 cm.

Cara menghitung Volume nya adalah : Luas permukaan bawah Pondasi Tapak Beton dikalikan dengan ketebalan adukan Semen + Pasir. Volume Lantai kerja dengan satuan m3.

Pekerjaan Pasir Urug

Pekerjaan Pasir Urug dilakukan sebelum pekerjaan Pondasi batu kali dimulai, pasir urug digunakan untuk alas dari pondasi batu kali. Ketebalan Pasir urugan dalah 10 cm, cara menghitung Volume nya adalah : Luas permukaan bawah Pondasi batu kali dikalikan dengan ketebalan pasir urug.

Pekerjaan Pasangan Pondasi

Pondasi yang kami maksud disini adalah Pondasi batu kali untuk bangunan rumah satu lantai.

cara menghitung volume Pasangan Pondasi adalah : Jumlah sisi sejajar penampang pondasi batu kali dikalikan dengan setengah ketinggian pondasi batu kali dikalikan panjang pekerjaan pondasi batu kali yang direncanakan.

2 comments:

  1. makasih bgt...
    saya buta bgt ttg ngitung volume pekerjaan....

    BalasHapus
  2. cara menghitung sisa galian gimana nich,,,

    BalasHapus