Penyebab Kanker

1. Sabun cuci atau Deterjen
Tak disangka ternyata Deterjen bisa menyebabkan Kanker hal ini dikarenakan adanya 1,4-dioxane dengan level ancaman 3. Meskipun deterjen bisa menghilangkan noda- noda membandel dibaju, ternyata juga meninggalkan racun kimiawi di tempat yang sama. Seperti apa yang dibuktikan oleh Environmental Working Group, AS pada tahun 2011.
Dalam penelitian tersebut menemukan adanya 1,4-dioxane di dalam sabun cuci. Sebenarnya kandungan ini tidak menyebabkan kanker pada manusia, tapi dapat memicu tumor hati dan sistem pernafasan tikus. Kandungan 1.4-dioxane ini tidak akan tercantum dalam label deterjennya karena ini adalah limbah bukannya komposisi deterjen itu sendiri.
Untuk mengantisipasi ini gunakan pembersih pakaian yang lebih ramah lingkungan. Atau perhatikan label deterjen yang akan sobat gunakan kalau Polyethylene, Polyethylene glycol, PEG, Polyoxyethylene atau komposisi lain yang berakhiran oxynoi dan eth biasanya mengandung dioxane.

2. Pakaian bebas kerutan
Formaldehyde selain bisa membuat pakaian tidak kerut ternyata juga berbahaya karena ada bukti bahwa formaldehyde dapat menyebabkan kanker di hidung dan sistem pernafasan manusia apapun bentuknya. Dan bahkan lebih berbahaya lagi jika sobat menggunakan beberapa barang yang mengandung formaldehyde sekaligus maka dapat menimbulkan resiko yang semakin tinggi. Tak ada kadar paparan yang aman untuk senyawa ini.
Untuk mengantisipasi ini kurangi kontak antara kulit dan pakaian yaitu dengan kembali menggunakan kemeja biasa. Tapi jika masih sering memakai pakaian berbahan bebas kerut pastikan terlebih dahulu untuk menyuci pakain tersebut karena menurut California Environmental Protection Agency hal ini dapat mengurangi emisis formaldehyde hingga 60 persen.

3. Kentang Goreng, Keripik dan Roti Tawar 
Kentang Goreng, Keripik dan Roti Tawar didalamnya terkandung senyawa kimia Acrylamide. Senyawa ini biasanya digunakan untuk mengolah air limbah.
Menurut Timothy Fennell, Ph,D direktur divisi toksikologi RTI International, “Ketika makanan dengan karbohidrat tinggi semacam ini diolah dengan suhu tinggi, asam amino asparagine-nya akan bereaksi dengan gula di dalam makanan dan membentuk acrylamide”.
Ketika tubuh bereaksi terhadap acrylamide maka dapat menyebabkan mutasi DNA yang bisa meningkatkan resiko kanker. Untuk mengantisipasinya pilihlah makan yang dapat diolah dalam waktu singkat dengan suhu yang rendah. Jika terpaksa menggoreng, usahakan jangan sampai terlalu gosong. Selain itu sebelum  digoreng usahakan merendam kentang di dalam air selama dua jam. Menurut para pakar dari UK, cara ini bisa menurunkan penumpukan acrylamide di dalam kentang hingga lebih dari separuhnya.

4. Gelas atau kotak makanan dari Styrofoam
Kita sudah sangat akrab sekali dengan Styrofoam, padahal bahan ini cukup berbahaya bagi tubuh kita. Karena bahan Styrofoam adalah styrene yang bisa memicu munculnya senyawa kimia yang dapat merusak DNA. Menurut David Andrews, Ph.D, dari Environmental Working Group untuk mengantisipasi ini hindari berbagai jenis produk yang dibuat dari Styrene termasuk juga gelas kopi, dan yang terpenting jangan sampai memanaskan makanan di dalam styrofoam atau kotak makanan yang dibuat dari polystyrene containers, terutama makanan yang berlemak yang bisa memicu keluarnya Styrene.
Untuk bisa mengetahui apakah kotak makana dari plastik mengandung polystyrene atau tidak adalah dengan cara mencari angka “6″ dibagian bawah kotak tersebut, Jika ada maka kemungkinan besar kotak makan tersebut mengandung polystyrene.

5. Nasi Merah
Nasi merah dengan merk-merk tertentu ternyata mengandung senyawa kimia arsenik. Biasanya senyawa ini ditemukan pada berbagai senjata untuk perang seperti pistol ataupun senapan laras panjang. Menurut Michael Hansen, Ph.D, peneliti senior dari Consumers Union, AS, Arsenik dapat mengganggu sistem perbaikan DNA tubuh seseorang, jadi ketika sel-selnya rusak dan DNA-nya tidak bisa diperbaiki maka dapat membuatnya rentan mengalami mutasi yang bisa menyebabkan kanker.
Untuk mengantisipasi dianjurkan untuk mencuci dulu beras merah sebelum dimasak. Ketika makan di luar usahakan untuk membatasi mengkonsumi nasi atau makanan berbahan nasi menjadi dua porsi dalam seminggu saja.

6. Rokok Elektrik
Rokok Elektrik ternyata bisa menimbulkan resiko terkena kanker hal ini karena ada sebagian rokok elektrik yang mengandung Nitrosamines. FDA menemukan kalau nitrosamines terkandung dalam produk rokok elektrik tertentu.
Nah, mulai sekarang berhati-hatilah dalam mengkonsumsi atau menggunakan bahan yang disampaikan diatas. Hal ini agar terhindar dari penyakit kanker yang begitu ditakuti oleh banyak orang

7. Membakar Daging dengan Arang
Ketika membakar daging dengan arang terbentuk zat-zat yang diduga menimbulkan kanker, seperti poli-aromatik hidrokarbon. Melalui pengujian pada hewan diketahui, zat tersebut mempercepat pertumbuhan tumor. Tapi penelitian jangka panjang pada manusia belum bisa membuktikan temuan itu. Bisa jadi konsumsi daging, bukan cara memasaknya, yang menjadi penyebab kanker

8. Radiasi Rontgen
Radiasi sinar Röntgen merusak gen manusia. Namun begitu paparan yang disebabkan oleh penyinaran pada pasien biasanya tergolong rendah. Begitu pula halnya dengan Pencitraan resonansi magnetik alias MRI. Sebaliknya tomografi komputer sepatutnya dilakukan cuma ketika benar-benar diperlukan

9. Merokok
Kebiasaan merokok bertanggungjawab atas seperlima penyakit tumor. Rokok adalah salah satu faktor terbesar timbulnya penyakit kanker - kendati bukan satu-satunya.

10. Kegemukan
Kegemukan. Melonjaknya hormon insulin yang mengimbangi pertumbuhan berat badan memperbesar risiko untuk nyaris semua jenis kanker, terutama kanker ginjal, kantung empedu dan esofagus. Perempuan yang menderita kegemukan cendrung memproduksi hormon seks di jaringan lemak, sehingga mudah terserang kanker rahim dan payudara

11. Jarang Bergerak (olahraga)
Orang yang jarang berolahraga lebih mudah terkena penyakit kanker. Penelitian jangka panjang menunjukkan, olahraga mencegah pembentukan sel tumor. Karena aktivitas tubuh menurunkan kadar hormon insulin dan mencegah penimbunan lemak. Tidak perlu olahraga berat, cukup berjalan kaki atau mengayuh sepeda selama beberapa menit sehari sudah bisa membuat perbedaan

12. Alkohol
Alkohol memperbesar risiko kanker, terutama pada bagian mulut, tenggorokan dan esofagus. Yang paling berbahaya adalah kombinasi alkohol dan nikotin karena memperbesar risiko kanker sebanyak seratus kali lipat. Segelas anggur sehari tergolong menyehatkan karena membantu sistem peredaran darah. Lebih dari itu bisa berbahaya

13. Tepung dan gula yang Dimurnikan (di habiskan seratnya)
Tepung putih atau tepung yang sudah dimurnikan merupakan bahan baku yang mudah dijumpai di mana-mana. Namun, sebuah studi yang dimuat di jurnal Cancer Epidemiology menunjukkan bahwa konsumsi karbohidrat yang dimurnikan secara rutin berkaitan dengan peningkatan risiko kanker payudara sebanyak 220% pada wanita. Makanan tinggi indeks glikemik (GI) juga dapat meningkatkan kadar gula darah secara cepat sehingga memicu pertumbuhan dan penyebaran sel-sel kanker
contoh lainnya: seperti gula putih, tepung jagung, Jus buah

14. Buah Berpestisida
Apel, anggur, dan strawberry bisa menyebabkan kanker karena pestisidanya. Environmental Working Group (EWG) menemukan bahwa 98% hasil panen konvensional terkontaminasi pestisida penyebab kanker. Sebisa mungkin, belilah produk organik atau yang bebas pestisida

15. Salmon Ternak
Salmon sering disebut sebagai salah satu ikan yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, menurut Dr. David Carpenter dari University of Albany, Amerika Serikat, salmon ternak merupakan salah satu makanan yang berisiko tinggi memicu kanker. Salmon ini tak hanya mengandung vitamin D lebih sedikit, tapi juga sering tercemar zat kimia karsinogenik, PCB (polychlorinated biphenyl), flame retardant, pestisida, dan antibiotik.

16. Minyak Terhidrogenisasi
 Minyak terhidrogenasi parsial adalah minyak nabati yang telah berubah menjadi bahan kimia, di mana produsen makanan sering menambahkannya ke produk mereka karena dapat membantu makanan bertahan kesegarannya
Minyak terhidrogenasi umum digunakan untuk mengawetkan makanan olahan. Namun, minyak jenis ini mengubah struktur dan fleksibilitas membran sel di seluruh tubuh yang bisa menyebabkan sejumlah penyakit seperti kanker. Beberapa produsen mulai menghapuskan penggunaan minyak terhidrogenasi dan menggantinya dengan alternatif yang lebih aman seperti minyak sawit. Meski demikian, lemak trans masih digunakan secara luas pada makanan olahan.
Jenis minyak terburuk adalah bahan dalam makanan kemasan, termasuk roti, keripik, kerupuk, maupun permen

0 comments:

Posting Komentar